Pengertian Bank dan Bank Syariah

Setiap subsistem akan berfungsi dengan baik jika ditunjang oleh subsistem lainnya. Berikut ini ditampilkan pada Gambar.1 yang menunjukkan bahwa agribisnis merupakan sebuah kesatuan dari beberapa sub sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan setiap subsistem agribisnis memiliki keterkaitan ke depan dan kebelakang. Gambar 1. Sistem Agribisnis Sumber : Soeharjo Sa id, 2001 Pada sistem agribisnis terdapat subsistem sarana pendukung, yang terdiri dari lembaga penunjang, seperti lembaga pertanahan, lembaga pembiayaan atau keuangan, lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan lembaga perhubungan. Sebagaian besar lembaga-lembaga penujang berada di luar sektor pertanian, sehingga sektor pertanian semakin erat hubungannya dengan sektor-sektor lainnya. Agribisnis juga melibatkan pelaku dari berbagai pihak yang bertugas sebagai penghasil produk primer, pengolah, pedagang, distributor, eksportir, importir dan lain-lain.

2.3. Pengertian Bank dan Bank Syariah

Bank merupakan istilah yang diberikan oleh masyarakat untuk menamai realitas yang mereka ciptakan. Karena itu antara satu masyarakat dengan masyarakat lain menyebut realitas tersebut dengan nama yang berbeda meskipun substansinya sama. Masyarakat Eropa menyebut Bank dengan bank yang berarti meja atau konter atau tempat penyimpanan uang. Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tangal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Dendawijaya, 2006. Berikut dikemukakan beberapa definisi bank dari sumber lain Dendawijaya, 2006 : 1. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediaries, yang menyalurkan dana dari Subsistem Input Subsistem Usahatani Subsistem Pemasaran Subsistem Sarana Pendukung terhadap Efektivitas Sistem Agribisnis Subsistem Pengolahan pihak-pihak yang berkelebihan dana idle fundssurplus unit pada waktu yang ditentukan . 2. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Secara umum bank adalah suatu lembaga keuangan yang menarik dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit Dendawijaya, 2006. Bank disebut sebagai lembaga kepercayaan, karena bank harus dapat dipercaya oleh masyarakat sehingga masyarakat yakin untuk menyimpankan uangnya di Bank. Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Menurut Kasmir 2004, aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan kegiatan funding dalam dunia perbankan. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Aktivitas perbankan lainnya adalah kegiatan lending, yaitu kegiatan memutar kembali dana yang telah dikumpulkan dari masyarakat dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah bahwa, Undang-Undang ini sebagai penyempurna dari UU Nomor 7 tahun 1992 yang sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 10 tahun 1998 dengan mengatur perbankan syariah secara khusus, dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut perbankan syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank berdasarkan prinsip syariah di Indonesia belum lama berkembang yaitu mulai dikenal pada tahun 1991. Namun di luar negeri terutama di negara-negara Timur Tengah, bank yang menggunakan prinsip syariah sudah berkembang pesat. Menurut Kasmir 2004, bank yang berdasarkan prinsip syariah, dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat funding, berupa giro demand deposit, tabungan saving deposit, dan deposito berjangka time deposit. 2. Menyalurkan dana ke masyarakat lending, dalam bentuk antara lain : kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan. 3. Memberikan jasa-jasa lainnya services seperti transfer, kliring clearing, letter of credit LC, menerima setoran-setoran serta pembayaran. 4. Kegiatan di pasar modal : penjamin emisi underwriter, penjamin guarrantor, wali amanat trustee, perdagangan sekuritas dealer.

2.4. Prinsip Prinsip Bank Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pembiayaan pada Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah mandiri Cabang pembantu Bekasi Timur

0 10 100

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis

0 49 155

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengembalian Pembiayaan Murabahah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mikro Bogor

5 56 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 4 89

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 5 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 4 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH : Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun.

8 16 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Margin pada Bank Umum Syariah di Indonesia IMG 20151104 0001

0 0 1