5.2.2. Karakteristik Usaha
Selain karakteristik individu, faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap pengembalian pembiayaan Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok,
adalah karakteristik usaha nasabah. Karakteristik usaha ini meliputi pendapatan usaha, lama usaha dan jenis usaha. Tabel 7 menunjukkan rincian karakteristik
usaha responden.
Tabel 7. Karakteristik Usaha Nasabah Bank Muamalat Capem Depok.
No Karakteristik
Usaha Status Pengembalian
Jumlah
Orang
Lancar Orang
Persentase Menunggak
Orang Persentase
1 Pendapatan Usaha
Nasabah Rp A
1.000.000 -
2.000.000 2
4 15
30 17
B 2.000.001-
3.000.000 8
16 4
8 12
C 3.000.001-
4.000.000 9
18 -
- 9
d 4.000.001
10 20
2 4
12 2
Lama Usaha Tahun
A 0-2
8 16
14 28
22 B
3-6 7
14 6
12 13
C 7 -10
10 20
1 2
11 D
11 4
8 -
- 4
3 Jenis Usaha
A On Farm
- -
21 42
21 B
Off Farm 29
58 -
- 29
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat beberapa karakteristik usaha yang diduga berpengaruh terhadap kualitas pengembalian pembiayaan. Pendapatan
usaha merupakan salah satu faktor yang diduga mempengaruhi pengembalian pembiayaan Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok. Sebagian besar usaha
responden 34 persen dari keseluruhan responden menghasilkan pendapatan usaha Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 per bulan, namun pada kelompok responden
tersebut juga terlihat adanya nasabah yang mengalami keterlambatan pembayaran pembiayaan paling banyak yaitu sebanyak 15 nasabah. Pada kelompok responden
tersebut juga ditemukan nasabah yang paling banyak melakukan pembayaran secara lancar sebanyak dua nasabah. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa semua
responden dengan omset dibawah Rp 2.000.000 per bulan mengalami keterlambatan pembayaran, sedangkan responden dengan pendapatan usaha diatas
Rp 4.000.000 per bulan hampir seluruhnya membayar dengan lancar, hanya dua nasabah saja yang mengalami keterlambatan pembayaran.
Sebagian besar nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok telah menjalankan usahanya selama tiga tahun sampai 10 tahun, yaitu 48 persen,
tetapi pada kelompok responden dengan pengalaman usaha tersebut juga ditemukan responden dengan pembayaran angsuran pembiayaan dengan status
menunggak terbanyak pada kelompok usaha 3-6 tahun, yaitu lima responden. Selain itu pada kelompok responden dengan pengalaman 1-2 tahun merupakan
responden yang paling banyak melakukan pembayaran dengan terlambat yaitu sebanyak 14 nasabah dari 22 nasabah sehingga hanya delapan nasabah yang
mengalami pembayaran secara lancar. Jika dilihat dari jenis usaha responden, terdapat dua jenis usaha yang
diduga berpengaruh terhadap pengembalian pembiayaan yaitu jenis usaha on farm dan off farm. Responden yang paling banyak adalah responden yang menjalankan
usaha di bidang off farm sebanyak 30 persen dan paling sedikit adalah jenis usaha on farm sebanyak 20 persen. Jenis usaha budidaya atau usaha tani on farm
adalah responden yang paling banyak mengalami keterlambatan
dalam pembayaran angsuran pembiayaan, sedangkan responden yang paling banyak
melakukan pembayaran lancar adalah responden yang menjalankan usaha pengolahan hasil pertanian, perdagangan atau pemasaran off farm.
Keterlambatan pembayaran dari jenis usaha budidaya atau usaha tani dimungkinkan karena budidaya atau usaha tani on farm memiliki risiko yang
cukup tinggi dibandingkan off farm salah satunya karena rentan mengalami kegagalan panen akibat cuaca yang tidak menentu, munculnya hama, perawatan
yang kurang intensif serta kurang tepatnya pemberian pupuk sehingga menyebabkan nasabah yang memiliki jenis usaha tani atau budidaya berisiko
mengalami kerugian yang berdampak pada tersendatnya omset dan pendapatan usaha.
5.2.3. Karakteristik Pembiayaan