X
2
= Pendidikan :1 = SD; 2 = SMP; 3 = SMA; 4 = D3; 5 = S1 X
3
= Jumlah tanggungan keluarga orang X
4
= Pengetahuan akad pembiayaan; 0 = Tidak memahami; 1 = Memahami X
5
= Pendapatan Usaha rupiah X
6
= Lama usaha tahun X
7
= Jenis Usaha, On Farm= 0; Off Farm = 1 X
8
= Frekuensi pembiayaan kali
4.4.3. Omnibus Test
Pengujian dilakukan terhadap parameter-parameter model sebagai upaya untuk memeriksa kebaikan model. Uji kebaikan model merupakan suatu pemeriksaan apakah
nilai yang diduga dengan peubah di dalam model lebih baik atau akurat dibandingkan dengan model tanpa peubah tersebut Hosmer dan Lemeshow, 1989. Hal ini
menunjukkan bahwa pengujian hipotesis statistik dalam menentukan apakah peubah- peubah bebas dalam model mempunyai hubungan nyata dengan peubah responnya.
Menurut Hosmer dan Lemeshow 1989, untuk mengetahui peran seluruh peubah penjelas dalam model secara bersamaan dapat digunakan uji nisbah
kemungkinan, yaitu omnibus test atau uji G. Statistik ujinya berdasarkan hipotesis sebagai berikut:
H =
1
=
2
= .... =
p
= 0 H
1
= paling sedikit ada satu
j
0 1,2,...,p Sedangkan rumus umum untuk Omnibus Test adalah sebagi berikut:
k
L L
G ln
2
Dengan kriteria uji:
dengan L adalah fungsi kemungkinan tanpa peubah penjelas dan L
k
adalah fungsi dengan kemungkinan peubah penjelas. Statistik G mengikuti sebaran chi-kuadrat dengan
derajat bebas p.
4.5. Definisi Operasional
Pengolahan data dengan menggunakan regresi logistik dan omnibus test menghasilkan persamaan yang layak digunakan dan pada akhirnya dapat digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian pembiayaan agribisnis pada G =
X
2 p.a
, terima H
X
2 p.a
, tolak H
BMI Capem Depok. Terdapat delapan variabel yang diduga mempengaruhi pengembalian pembiayaan, yaitu usia, pendidikan terakhir, jumlah tanggungan, pemahaman akad,
Pendapatan Usaha, lama usaha, jenis usaha, dan frekuensi pembiayaan. Definisi dari variabel-variabel yang mempengaruhi pengembalian pembiayaan adalah sebagai berikut:
1. Usia adalah usia nasabah penerima pembiayaan usaha. 2. Pendidikan terakhir adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh
nasabah. 3. Jumlah tanggungan adalah banyaknya jiwa yang menjadi tanggung jawab nasabah
adalah hal memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 4. Pemahaman akad adalah pemahaman nasabah terhadap akad pembiayaan yang berisi
tentang hak dan kewajiban antara BMI dan nasabah. 5. Pendapatan usaha adalah pendapatan bersih net income setiap bulan yang diperoleh
nasabah dalam menjalankan usahanya. 6. Lama usaha adalah jangka waktu yang telah dilalui oleh nasabah dalam menjalankan
usahanya. 7. Jenis usaha adalah bidang yang menjadi inti usaha pada sistem agribisnis yang
dijalankan oleh nasabah yang terdiri dari on farm dan off farm 8. Frekuensi pembiayaan adalah jumlah pembiayaan yang pernah diterima dari BMI
selama nasabah tersebut menjalankan usahanya. Pada penelitian-penelitian sebelumnya terdapat beberapa variabel yang
mempengaruhi pengembalian pembiayaan, namun tidak digunakan pada penelitian ini. Variabel tersebut diantaranya jarak rumah dengan bank dan agunan. Variabel jarak antara
rumah dengan bank bukan menjadi salah satu faktor dalam penilaian pembiayaan karena BMI sudah memberikan fasilitas pembayaran melalui transfer di beberapa cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia atau pun melalui bank lain, sehingga nasabah tidak perlu ke kantor BMI Capem Depok untuk membayar angsuran pembiayaan, tetapi hanya cukup
menyetor atau transfer melalui ATM ataupun di bank koresponden terdekat. Untuk data agunan tidak dipakai karena di BMI agunan merupakan salah satu syarat dari di
setujuinya proposal pembiayaan yang dihitung berdasarkan nilai likuiditasnya.
4.6. Hipotesis Penelitian