2. Analisis proksimat
a. Kadar Air AOAC 2005
Cawan aluminium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang A. Sampel
ditimbang sebanyak ± 2 g dalam cawan B. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 100
o
C selama 6 jam. Cawan dipindahkan ke dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan beserta isinya dikeringkan kembali sampai
diperoleh berat konstan C. Perhitungan :
Kadar Air bb = 100
x B
A C
B
b. Kadar abu AOAC 2005
Disiapkan cawan untuk melakukan pengabuan, kemudian dikeringkan dalam oven selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang A.
Sampel ditimbang sebanyak ± 3 g dalam cawan B, kemudian dibakar dalam ruang asap sampai tidak mengeluarkan asap lagi. Selanjutnya dilakukan
pengabuan di dalam tanur listrik pada suhu 400-600
o
C selama 4-6 jam sampai terbentuk abu berwarna putih atau memiliki berat yang tetap. Abu beserta cawan
didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang C. Perhitungan :
Kadar Abu bb =
100 x
B A
C
c. Kadar protein metode mikro kjeldahl Fardiaz et al. 1989
Sampel sebanyak ± 100 mg ditimbang A dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 30 ml. Ditambahkan 1,9 ± 0,1 g K
2
SO
4
, 40 ± 10 mg HgO, dan 3,8 ± 0,1 ml H
2
SO
4.
Ditambahkan batu didih pada labu lalu sampel dididihkan selama 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih. Labu beserta sampel dididihkan dan dibilas
dengan air dingin. Dipindahkan isi labu dan air bekas pembilasnya ke dalam alat destilasi. Labu erlenmeyer 125 ml diisi dengan 5 ml larutan H
3
BO
4
dan ditambahkan dengan 4 tetes indikator, kemudian diletakkan di bawah kondensor
dengan ujung kondensor terendam baik dalam larutan H
3
BO
4.
Larutan NaOH-
Na
2
S
2
O
3
sebanyak 8-10 ml ditambahkan ke dalam alat destilasi dan dilakukan destilasi sampai didapat destilatnya ± 15 ml dalam erlenmeyer. Destilat dalam
erlenmeyer tersebut kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N hingga terjadi perubahan warna hijau menjadi biru. Dilakukan perhitungan jumlah nitrogen
setelah sebelumnya diperoleh jumlah volume ml blanko.
Perhitungan : Jumlah N =
A x
x mlblankoxN
mlHCl
HCl
100 007
. 14
Kadar Protein = jumlah N x faktor koreksi 5.83
d. Kadar lemak AOAC 2005
Labu lemak disediakan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxhlet yang digunakan. Labu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105-110
o
C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang A. Ditimbang
sebanyak ± 5 g sampel B dalam kertas saring, kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam ekstraksi soxhlet
dan dipasang pada alat kondensor. Pelarut heksan dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya. Dilakukan refluks selama 5 jam sampai pelarut yang turun
kembali menjadi bening. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi dan kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105
o
C. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator kemudian labu beserta lemak
ditimbang C dan dilakukan perhitungan kadar lemak. Perhitungan :
Kadar Lemak =
100 x
B A
C
e. Kadar karbohidrat by different
Karbohidrat dihitung berdasarkan metode by difference dengan perhitungan :
Dimana : P = kadar protein bb
A = kadar air bb Ab = kadar abu bb
L = kadar lemak bb
Kadar Karbohidrat = 100 - P + A + Ab + L