Kadar Air AOAC 2005 Kadar abu AOAC 2005 Kadar protein metode mikro kjeldahl Fardiaz et al. 1989

Setiap perlakuan diketahui pengaruhnya melalui analisis ragam ANOVA pada α = 0,05. Apabila hasil analisisnya memberikan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut wilayah berganda Duncan Mattjik dan Sumertajaya 2006. Perlakuan terpilih didasarkan pada kadar kalsium oksalat paling minimal, derajat putih tepung paling baik dengan residu sulfit yang kecil dan formulasi substitusi tepung walur pada pengolahan mie kering dan cookies terbaik. Pada uji organoleptik, data yang diperoleh dari panelis dianalisis menggunakan software SPSS 16 dengan metode multivariate. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut: = 12 + 1 � 2 = − 3 + 1 Keterangan: n = Jumlah data n i = Jumlah ulangan ke-i R i = Jumlah pangkat perlakuan ke-i 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisikokimia Umbi Walur 4.1.1 Analisis proksimat Walur merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang termasuk ke dalam keluarga Amorphophallus yang belum banyak dieksplorasi. Hal ini dikarenakan tanaman ini masih dianggap sebagai tanaman pengganggu atau hama sehingga sedikit sekali penelitian mengenai tanaman ini. Salah satu analisis yang paling penting adalah analisis proksimat. Hasil analisis proksimat umbi walur menunjukkan bahwa umbi walur memiliki kadar air sebesar 74,46, kadar lemak sebesar 14,41, kadar protein 6,42, kadar abu 4,89, kadar karbohidrat sebesar 74,28 dan kadar amilosa sebesar 22,4. Hasil analisis proksimat ini tidak berbeda jauh dengan hasil analisis proksimat umbi suweg oleh Das et al. 2009 seperti yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis proksimat dari umbi walur dan data proksimat dari umbi suweg. No. Komposisi kimia Walur Suweg a 1. Kadar air bb 74,46 78,7 2. Kadar lemak bk 14,41 0,47 3. Kadar protein bk 6,42 5,63 4. Kadar abu bk 4,89 7,51 5. Kadar karbohidrat bk 74,28 86,38 6. Kadar amilosa bk 22,4 18,3 a Das et al. 2009 Umbi suweg merupakan kerabat terdekat dari umbi walur yang masih satu spesies tapi berbeda varietas, dimana umbi suweg ini sudah dimanfaatkan secara meluas oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Pada Tabel 1 terlihat bahwa kadar karbohidrat pada umbi walur lebih rendah dibandingkan dengan umbi suweg, namun hasil tersebut masih mengindikasikan bahwa umbi walur memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pangan alternatif.

Dokumen yang terkait

Isolation and identification of indigenous microorganisms and its application in fermented corn and characterization of physicochemical properties of the flour

1 21 271

Penurunan Kadar Oksalat Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dan Karakterisasi serta Aplikasi Pati Walur pada Cookies dan Mie

5 25 248

Reduksi Oksalat pada Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dan Aplikasi Pati Walur pada Cookies dan Mie

0 4 8

Modifikasi Pati Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dengan Heat Moisture Treatment (HMT) serta Karakteristisasi Sifat Fisiko- Kimia dan Sifat Fungsionalnya

2 19 158

Effect of Spontaneous Fermentation On the Physical and Chemical Characteristics of Sorghum Flour (Sorghum bicolor L. Moench) and Its Application In Cookies.

0 4 186

Characterizations of Walur Flour (Amorphophallus campanulatus var sylvetris) and Its Application in Noodle and Cookies

3 6 132

Effect of Spontaneous Fermentation On the Physical and Chemical Characteristics of Sorghum Flour and Its Application In Cookies

0 6 101

KUALITAS FISIKOKIMIA NAGET AYAM YANG MENGGUNAKAN FILER TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1). - Physicochemical Quality Of Chicken Nugget Using Suweg (Amorphophallus Campanulatus B1) Flour As Filler.

0 4 9

KNO3 Application Affect Growth and Production of Amorphophallus muelleri Blume

0 1 7

Study of Manufacturing and Mechanical Characteristic of Biodegradable Plastics Made From Suweg (Amorphophallus campanulatus)

0 0 6