Total pati dan kandungan amilosa

4.4.7 Analisis kelayakan investasi

Untuk menyetujui suatu usulan proyek investasi, perlu dikaji kelayakan proyek tersebut dari segi finansial. Kelayakan suatu proyek diukur dengan menggunakan kriteria-kriteria investasi. Perhitungan kriteria-kriteria investasi tersebut didasarkan pada net cash flow atau aliran kas bersih. Agar kriteria investasi dapat dihitung, maka perlu dilakukan penyusunan laporan laba rugi. Kriteria investasi yang digunakan antara lain adalah Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Pay Back Period PBP. Untuk menentukan layak atau tidaknya proyek tersebut didanai, maka diperlukan metode yang juga memperhitungkan perubahan nilai uang terhadap waktu atau faktor diskonto. Hal ini dikarenakan faktor diskonto merupakan suatu teknik, dan dengan teknik tersebut dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada masa mendatang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang. Nilai kriteria investasi industri tepung walur disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai kriteria investasi industri tepung walur. No Kriteria Nilai 1 Net Present Value Rp.000 249.895 2 Internal Rate of Return 20 3 Net BC Ratio 1,28 4 Pay Back Period tahun 6,1 Net Present Value NPV Nilai NPV yang diperoleh untuk proyek pendirian pabrik tepung walur adalah sebesar Rp. 249.895.000. Nilai tersebut menunjukkan hasil bersih net benefit yang akan diterima selama sepuluh tahun mendatang jika diukur dengan nilai sekarang. Nilai NPV pada pendirian pabrik tepung walur lebih besar dari nol, ini berarti bahwa proyek memperoleh peningkatan nilai uang, sehingga pabrik ini layak sesuai dengan perhitungan NPV. Internal Rate of Return IRR Untuk menentukan layak atau tidak layaknya proyek dilaksanakan maka sebagai patokan dasar pembanding adalah tingkat bunga yang berlaku di lembaga keuangan yang ada yaitu ditetapkan sebesar 12 persen. Jika nilai IRR lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga bank, maka usaha dinyatakan layak. Nilai IRR pada industri tepung walur didapatkan sebesar 20 persen yang berarti bahwa pendirian pabrik tepung walur layak untuk dilaksanakan. Net BC Ratio Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio menunjukkan manfaat yang diberikan dari proyek ini untuk kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial perusahaan. Nilai BC dihitung berdasarkan nilai arus kas yang telah diperhitungkan nilai perubahannya terhadap waktu. Nilai Net BC pada proyek pendirian pabrik tepung walur diperoleh sebesar 1,28 persen yang menunjukkan bahwa pendirian pabrik tepung walur ini layak untuk dilaksanakan, karena nilai Net BC besar dari 1. Pay Back Period PBP Berdasarkan hasil perhitungan, nilai PBP untuk proyek pendirian industri industri tepung walur adalah 6,1 tahun yang berarti untuk mengembalikan investasi awal pabrik dibutuhkan waktu 6 tahun 2 bulan setelah pabrik berproduksi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri tepung walur layak untuk didirikan karena waktu pengembalian modal lebih cepat dibandingkan dengan umur proyek. Berdasarkan semua kriteria investasi yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa industri pengolahan tepung walur layak untuk direalisasikan. 4.5 Aplikasi Tepung Walur dalam Produk Pangan 4.5.1 Pengaruh substitusi tepung walur terhadap analisis organoleptik mie Parameter organoleptik yang diujikan pada produk mie dalam penelitian ini terdiri dari warna, kekenyalan, kelengketan, rasa, dan keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis multivariate terhadap hasil uji kesukaan panelis Lampiran 17, menunjukkan bahwa persentase substitusi tepung walur mempengaruhi tingkat kesukaan terhadap warna, kekenyalan, kelengketan, rasa dan keseluruhan. Histogram pengaruh substitusi tepung walur terhadap nilai kesukaan mie disajikan pada Gambar 15.

Dokumen yang terkait

Isolation and identification of indigenous microorganisms and its application in fermented corn and characterization of physicochemical properties of the flour

1 21 271

Penurunan Kadar Oksalat Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dan Karakterisasi serta Aplikasi Pati Walur pada Cookies dan Mie

5 25 248

Reduksi Oksalat pada Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dan Aplikasi Pati Walur pada Cookies dan Mie

0 4 8

Modifikasi Pati Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dengan Heat Moisture Treatment (HMT) serta Karakteristisasi Sifat Fisiko- Kimia dan Sifat Fungsionalnya

2 19 158

Effect of Spontaneous Fermentation On the Physical and Chemical Characteristics of Sorghum Flour (Sorghum bicolor L. Moench) and Its Application In Cookies.

0 4 186

Characterizations of Walur Flour (Amorphophallus campanulatus var sylvetris) and Its Application in Noodle and Cookies

3 6 132

Effect of Spontaneous Fermentation On the Physical and Chemical Characteristics of Sorghum Flour and Its Application In Cookies

0 6 101

KUALITAS FISIKOKIMIA NAGET AYAM YANG MENGGUNAKAN FILER TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1). - Physicochemical Quality Of Chicken Nugget Using Suweg (Amorphophallus Campanulatus B1) Flour As Filler.

0 4 9

KNO3 Application Affect Growth and Production of Amorphophallus muelleri Blume

0 1 7

Study of Manufacturing and Mechanical Characteristic of Biodegradable Plastics Made From Suweg (Amorphophallus campanulatus)

0 0 6