57
Gambar 9. Grafik Tingkat Inflasi di Indonesia Desember 2010 hingga Maret
2012
Sumber : Bank Indonesia 2012
Indikator lain yang digunakan untuk mengetahui kekuatan ekonomi adalah nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar sangat mempengaruhi perusahaan yang bisnisnya
berkaitan dengan ekspor-impor. Perusahaan harus mampu mengetahui perubahan nilai tukar agar dapat menentukan harga jual yang tepat dan tidak mengalami
kerugian. Perusahaan eksportir seperti PD Sambu lebih diuntungkan ketika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi karena jumlah rupiah yang akan diterima
perusahaan menjadi lebih besar. Namun, kestabilan nilai tukar rupiah menjadi faktor yang diharapkan bagi PD Sambu karena penentuan harga jual menjadi tidak
mudah berubah.
6.2.2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
Pengaruh kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan masyarakat sekitar PD Sambu maupun masyarakat yang menjadi tujuan pemasaran produk
memiliki dampak besar yang penting diperhatikan untuk perkembangan perusahaan. Lingkungan masyarakat sekitar sangat mendukung kegiatan usaha PD
Sambu karena perusahaan lebih banyak memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja di PD Sambu, limbah dibuang dengan baik melalui saluran air buangan
atau got dan TPS dalam dua hari sekali untuk limbah padat. Produk PD Sambu sebagian besar diekspor ke negara Cina yang mana adat
istiadat dan kebiasaan masyarakat Cina saat merayakan hari raya Imlek mempengaruhi pembelian terhadap produk perusahaan. Saat Imlek tiba biasanya
perusahaan-perusahaan pembeli produk PD Sambu libur sehingga tidak melakukan pembelian selama satu minggu sebelum dan sesudah hari raya Imlek.
2 4
6 8
Des -10
Jan -11
Feb -11
Mar -11
A p
r- 11
Mei -11
Ju n
-11 Ju
l- 11
A g
u st
-11 Sep
-11 Ok
t- 11
No p
-11 Des
-11 Jan
-12 F
eb -12
Mar -12
Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi
58 Kondisi ini membuat perusahaan hanya menyimpan produk yang sudah selesai
diproduksi ke dalam cold storage. Selain itu, populasi merupakan indikator kunci untuk mengetahui potensi
konsumsi masyarakat terhadap suatu produk dan ukuran pasar tertentu. Cina merupakan negara berkembang dengan populasi penduduk yang sangat besar.
Berdasarkan Data Biro Statistik Cina diacu dalam Primus 2012, penduduk Cina hingga akhir tahun 2011 mencapai 1,34 miliar jiwa. Hal ini menjadi pengaruh
tersendiri bagi pembelian produk ikan beku yang berasal dari perusahaan karena masih besarnya kemungkinan permintaan yang akan muncul.
6.2.3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum
Setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan di satu negara berbeda dengan negara lainnya. Kebijakan dibuat untuk melindungi konsumen dalam hal
kesehatan, harga produk, keseimbangan permintaan dan penawaran produsen dalam negara tersebut, maupun kepentingan politik suatu negara. Kebijakan untuk
makanan lebih kepada masalah kesehatan yang terkait dengan mutu suatu produk. Kebijakan mutu yang diberlakukan di beberapa negara maju seperti Uni Eropa,
Jepang dan Amerika sangat ketat. Ketiga negara tersebut mensyaratkan produk yang dikirim harus memiliki sertifikasi HACCP dengan nilai A, bahkan untuk Uni
Eropa harus disertakan Surat Keterangan Hasil Tangkapan Ikan SKHTI dari pemasok yang akan memasok produknya ke perusahaan pengolah untuk
memastikan mutu ikan sejak dari tangkapan. Dalam memperoleh sertifikasi agar dapat mengekspor produk ke negara-negara maju tersebut menjadi kendala yang
harus dihadapi PD Sambu karena birokrasi dalam mengurus sertifikat cukup rumit.
Implementasi dari ASEAN-China Free Trade Agreement di tahun 2010 dapat menjadi langkah untuk meningkatkan ekspor perikanan Indonesia ke Cina.
Adanya ASEAN-China Free Trade Agreement dapat memudahkan produk ikan beku Indonesia untuk masuk ke pasar Cina dengan hambatan perdagangan terkait
tarif yang menjadi nol. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi PD Sambu yang meningkatkan ekspor produknya ke Cina tanpa harus mengeluarkan biaya ekspor
yang besar.
59 Pengembangan klaster industri prioritas berbasis agro yang dijalankan
pada tahun 2010-2014 oleh departemen perindustrian, termasuk didalamnya pengembangan klaster industri pengolahan ikan memberikan peluang yang bagus
bagi pengembangan perusahaan-perusahaan pengolahan ikan yang ada di Indonesia ini untuk ke depannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 120M-INDPER102009, Ikan dan udang beku memiliki peluang pasar domestik maupun internasional yang masih terbuka luas
namun, sumbangan terhadap PDB baru mencapai 3,14 persen. Dengan adanya program ini diharapkan mampu menjamin ketersediaan bahan baku yang selama
ini menjadi masalah utama dalam industri pengolahan ikan termasuk industri pembekuan ikan dan juga mampu meningkatkan ekspor ikan olahan. Dalam tahap
implementasi program ini salah satunya adalah promosi investasi industri pengolahan ikan. Kegiatan promosi investasi ini dapat dikatakan cukup berhasil
karena pada tahun 2011 menurut Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung, Cina berencana meningkatkan
investasinya dibidang industri perikanan Indonesia dalam bentuk kapal penangkap ikan, peralatan pengolahan dan infrastruktur.
Kebijakan pemerintah lain untuk mendukung kegiatan ekspor produk perikanan adalah kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan Kota Cirebon yang sering mengadakan seminar dan training terkait mutu produk yang dihasilkan agar produk memiliki daya saing yang lebih tinggi
dipasaran. Selain itu, penyediaan infrastruktur seperti lampu penerangan, akses jalan yang mudah juga merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan
dalam melancarkan kegiatan perusahaan pengolah hasil perikanan. Iklim perpolitikan di Cirebon tidak begitu mempengaruhi kegiatan usaha
yang dijalankan oleh PD Sambu. Kondisi politik di daerah pesisir pantai utara Jawa ini ketika pemilihan umum berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik
yang meresahkan.
6.2.4. Kekuatan Teknologi