41
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Lingkungan Internal PD Sambu
Lingkungan  internal  merupakan  lingkungan  yang  berasal  dari  dalam  PD Sambu dan memiliki pengaruh terhadap pengontrolan aset serta stakeholder yang
berada  di  dalamnya  untuk  mencapai  keberhasilan  usaha.  Analisis  terhadap lingkungan  internal  dapat  dilakukan  melalui  pendekatan  rantai  nilai  yang
bertujuan  untuk  mengetahui  faktor-faktor  kekuatan  maupun  kelemahan  PD Sambu.
6.1.1.   Kegiatan Utama
Kegiatan  ini  terdiri  dari  penanganan  terhadap  bahan  baku  yang  diterima, perakitan  produk,  penggudangan  produk  jadi,  distribusi  produk,  promosi  dan
layanan  yang  diberikan  perusahaan  kepada  para  pembeli.  Kegiatan  utama  yang dilakukan PD Sambu adalah sebagai berikut:
1. Logistik ke Dalam Inbound Logistic
Kegiatan logistik ke dalam PD Sambu berupa penerimaan bahan baku dari supplier, pengadaan karton dan es balok. Bahan baku yang digunakan
adalah ikan kurisi potong kepala dan utuh, ikan remang, ikan mata goyang potong  kepala  dan  utuh,  kakap  merah,  ikan  layur  dan  ikan  acang-acang.
Bahan baku tersebut didapatkan dari para pemasok  yang mengambil ikan dari laut perikanan Jawa seperti daerah Batang, Indramayu, Tegal, Gebang
dan Losari. Pengadaan  bahan  baku  ikan  dilakukan  dengan  membeli  kepada
pemasok  yang  sebelumnya  telah  melakukan  perjanjian  kerja  sama  terkait jaminan mutu bahan baku dalam mengirim ikan ke perusahaan. Setiap hari
para  pemasok  mengirimkan  bahan  baku  ikan  yang  berasal  dari  hasil tangkapan  nelayan  ke  PD  Sambu  dengan  jumlah  yang  tidak  menentu
karena  sangat  tergantung  dengan  kondisi  laut.  Rata-rata  dalam  satu  hari pemasok dapat mengirimkan ikan sebanyak 5 kuintal saat kondisi laut baik
dan  paling  sedikit  20  kg  saat  kondisi  laut  buruk.  Sebelum  mengirim  ikan untuk perusahaan, pemasok biasanya mengabarkan terlebih dahulu melalui
telepon mengenai ada tidaknya ikan tersebut dan berapa banyak ikan yang
42 dikirim.  Kemudian  jumlah  ikan  akan  ditulis  ke  dalam  white  board  yang
terpampang  di  dekat  ruang  kantor.  Bahan  baku  ikan  dari  pemasok disimpan  dalam  kotak  fiber  yang  sudah  berisikan  es  dan  bertahan  selama
18  jam,  bertemperatur  dibawah  5
o
C  serta  dibawa  menggunakan  truk ataupun mobil bak terbuka. Kriteria ikan yang bagus dan segar adalah ikan
yang  dagingnya  tidak  pucat  atau  berwarna  merah  muda,  tidak  bau  dan tidak  tercemar  bahan  kimia.  Jika  ikan  yang  diterima  tidak  sesuai  dengan
kriteria  yang  sudah  ditentukan,  maka  dilakukan  pengembalian  atau rejected
atau  BS.  Ikan  yang  sudah  diterima  biasanya  langsung  diproses, namun apabila bahan baku ikan yang diterima sangat banyak atau pemasok
datang  terlalu  sore  biasanya  ikan  disimpan  dalam  kotak  fiber  untuk keesokan harinya atau biasa disebut rest.
Pengadaan  karton  untuk  mengemas  produk  didapat  dengan  memesan secara khusus dari daerah Semarang. Pemesanan karton dilakukan dengan
menghubungi  pemasok  melalui  telepon  beberapa  hari  sebelum  stok  di gudang habis. Karton yang dipesan PD Sambu terdiri dari dua jenis yaitu,
bergambar  matahari  dan  logo  PD  Sambu.  Hal  ini  dilakukan  untuk membedakan  kemasan  produk  ikan  beku  yang  dijual  di  setiap  daerah  di
Cina  agar  menghindari  terjadinya  pemalsuan  produk.  Pengadaan  bahan lain yaitu es balok untuk setiap harinya dipasok dari produksi perusahaan
sendiri. Kegiatan inbound logistic sangat mempengaruhi jalannya produksi PD
Sambu,  karena  dibutuhkan  untuk  proses  operasi  dimana  kegiatan  ini berkaitan dengan pemrosesan bahan baku menjadi produk jadi perusahaan.
Pasokan  bahan  baku  sebagian  besar  sangat  tergantung  dari  nelayan  dan terkadang  mengalami  fluktuasi  yang  mengakibatkan  volume  ekspor
perusahaan  pun  mengalami  fluktuasi.  Pada  musim  tertentu  seperti  angin barat  atau  setelah  lebaran,  perusahaan  mengalami  kesulitan  dalam
memperoleh bahan baku karena bahan baku  yang diperoleh dari pemasok perusahaan  sangat  tergantung  dari  hasil  tangkapan  nelayan  yang  tidak
menentu.  Bahkan  dengan  hasil  yang  tidak  menentu  tersebut  pernah membuat  perusahaan  tidak  mampu  mengekspor  produknya.  Waktu
43 pengiriman bahan baku yang tidak selalu tepat waktu juga menjadi kendala
untuk  menjalankan  kegiatan  operasi  perusahaan.  Bahan  baku  yang seharusnya  datang  pagi  menjadi  siang  atau  bahkan  sore  hari  membuat
tertundanya penanganan terhadap produk dan hal ini membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk gaji lembur para karyawan.
2. Operasi
Operasi  dalam  hal  ini  didefinisikan  sebagai  kegiatan  produksi  yang dilakukan  perusahaan.  PD  Sambu  sebagai  salah  satu  perusahaan  yang
berbasis  pada  kegiatan  pembekuan  ikan  memiliki  tiga  jenis  produk  yang dibedakan berdasarkan cara perlakuan terhadap ikan, yaitu ikan beku head
on dan head less serta ikan remang yang dibersihkan isi perutnya.
a. Ikan Head On HO
Ikan  head  on  adalah  ikan  yang  tetap  menyertakan  kepala  dalam proses  produksinya.  Jenis  ikan  yang  diproses  antara  lain  ikan  kurisi,
mata  goyang  atau  swangi,  acang-acang,  kakap  merah,  layur,  bawal dan  tenggiri.  Secara  garis  besar  alur  proses  dari  ikan  head  on  adalah
penerimaan  bahan  baku  yang  berupa  ikan  head  on  dan  head  less langsung dilakukan pembongkaran ikan  dengan  cara ditumpahkan  ke
atas  keranjang  plastik.  Tahap  ini  memeriksa  agar  bahan  baku  yang diterima  tidak  tercemar,  segar  dan  tanpa  benda  asing.  Pembongkaran
dilakukan dengan hati-hati dan cepat untuk mencegah ikan mengalami kenaikan  suhu  dan  mengalami  kerusakan  fisik  serta  terkontaminasi
bakteri.  Setiap  keranjang  diambil  contoh  untuk  diperiksa kesegarannya. Kemudian dilakukan pengecekan suhu ikan minimal
3
o
C dan penyortiran ikan yang telah memenuhi syarat suhu standar. Penyortiran  berdasarkan  size  dan  kualitas  dilakukan  secara
manual.  Spesifikasi  grade  didasarkan  atas  ukuran,  bau,  warna, kecerahan dan tekstur secara lengkap. Bau ikan yang tidak alami harus
dikembalikan.  Sortasi  dilakukan  berdasarkan  permintaan  pembeli menjadi 4 ukuran, yaitu kecil, sedang, besar dan paling besar. Sortasi
ini  harus  dilakukan  secara  cermat  dan  cepat  untuk  mencegah pertumbuhan bakteri. Penimbangan untuk ikan jenis ini dilakukan per
44 10 kg. Diperlukan kecermatan dan kecepatan dalam menentukan berat
agar  ikan  tidak  mengalami  penurunan  suhu.  Setelah  penerimaan barang  dan  penimbangan,  ikan  dicuci  dua  kali  hingga  bersih,
pencucian  dilakukan  dengan  air  dingin  bersuhu    3
o
C  dan  secara periodik dilakukan pergantian air.
Tahap selanjutnya adalah penyusunan atau layering ke dalam pan yang disusun hingga rapi. Sebelum dan sesudah disusun, pan dilapisi
plastik  untuk  memudahkan  saat  pelepasan  ikan  dari  pan.  Setelah  itu ikan  dibekukan  dalam  ABF  air  blast  freezer  selama  10-14  jam
dengan  suhu  -40
o
C  dan  tidak  boleh  lebih  dari  14  jam.  ABF  selalu dibersihkan  dan  bebas  dari  air  sebelum  dioperasikan,  pembekuan  ini
selalu dimonitor dan dicatat. b.
Ikan Head Less HL Ikan  head  less  adalah  ikan  yang  tidak  menyertakan  kepala  atau
tanpa  kepala  dalam  proses  produksinya.  Jenis  ikan  yang  diproses diantaranya ikan kurisi dan mata goyang tanpa kepala. Kedua ikan ini
memiliki  kode  produksi  SPT  untuk  ikan  Swangi  Potong  atau  Mata Goyang  Potong  dan  KPT  untuk  Kurisi  Potong.  Alur  produksi  ikan
head  less sama  dengan  alur  produksi  pada  ikan  head  on.
Pengelompokan  ukuran  ikan  kurisi  dan  mata  goyang  setiap  10  kg dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pengelompokan ukuran Ikan Kurisi dan Mata Goyang
Ukuran Jumlah dalam Pan Buah
20-30 20-30
30-50 30-50
50-80 50-80
80-120 80-120
120-up 120
Sumber: Bagian Produksi PD Sambu 2012
c. Ikan Remang
Produk lain yang diproduksi PD Sambu adalah ikan remang, ikan ini berbentuk panjang menyerupai ikan lele dengan mulut lancip. Ikan
ini  juga  merupakan  komoditi  ekspor  andalan  perusahaan.  Alur produksi ikan remang adalah pembongkaran ikan dari cold box ke atas
45 meja  sortir,  pengecekan  suhu  ikan,  penyortiran  ikan  berdasarkan
ukuran dan kualitas, penimbangan  I berdasarkan ukuran dan kualitas, pembersihan  isi  perut  ikan,  pencucian,  penimbangan  II  per  15  kg,
pencucian  kembali  hingga  bersih,  penyusunan  ke  dalam  pan, pembekuan dalam ABF.
Produk-produk  tersebut  diproduksi  berdasarkan  standar  HACCP Hazard  Analysis  dan  Critical  Control  Points  yang  berupaya
mengendalikan  suatu  areal  atau  titik  dalam  sistem  pangan  yang mungkin  berkontribusi  terhadap  suatu  kondisi  bahaya,  baik
kontaminasi  mikroorganisme  patogen,  objek  fisik,  kimiawi  terhadap bahan  baku,  suatu  proses,  penggunaan  langsung  oleh  pengguna
maupun kondisi penyimpanan. Selain itu, adanya pengawasan dengan GMP  Good  Manufacturing  Practice  untuk  memproduksi  produk
yang  bermutu  serta  SSOP  Sanitation  Standard  Operational Procedure
untuk  mengelola  limbah  yang  dihasilkan  agar  tidak mencemari  lingkungan  dilakukan  untuk  menghasilkan  produk  yang
berkualitas  baik.  Perusahaan  sangat  memperhatikan  keseluruhan proses produksi ikan beku hingga diekspor agar menghasilkan produk
yang  bermutu  tinggi  dan  tidak  terkontaminasi  oleh  apapun. Kebersihan  dan  kehigienisan  tempat  produksi  sangat  diperhatikan
perusahaan.  Setiap  kali  akan  memproses  ikan  beku  tempat  tersebut selalu  dibersihkan  dengan  air  bersih  terlebih  dahulu,  karyawan
diwajibkan memakai jas lab, apron, penutup kepala atau kerudung dan sepatu  boot  saat  bekerja  serta  karyawan  yang  sakit  tidak
diperbolehkan  untuk  masuk  kerja  karena  dikhawatirkan  dapat mencemari  produk  yang  akan  dihasilkan.  Tahapan  proses  produksi
setiap  produk  berbeda-beda  tergantung  bahan  baku  ikan.  Alur  proses produksi yang dilakukan PD Sambu dapat dilihat pada Lampiran 3.
Kegiatan  operasi  perusahaan  sudah  berjalan  dengan  baik  karena kebijakan  mutu  yang  dijalankan  dengan  sangat  ketat  sesuai  dengan
SSOP,  GMP  dan  sudah  terpenuhinya  kriteria  maupun  syarat  bahan baku  seperti  jaminan  kualitas  ikan  yang  baik.  Jaminan  kualitas  ini
46 sangat  penting  bagi  perusahaan  yang  sudah  memiliki  sertifikat
HACCP karena sudah pasti memerlukan bahan baku yang berkualitas baik  sehingga  bisa  menghasilkan  keluaran  produk  yang  berkualitas
baik pula. 3.
Logistik ke Luar Kegiatan  pada  tahap  ini  berkaitan  dengan  penanganan  terhadap
produk  jadi  yang  dihasilkan  PD  Sambu  yaitu  produk  yang  sudah  selesai diproduksi atau dimasukan ke dalam  ABF. Setelah dimasukkan ke dalam
ABF  proses  selanjutnya  adalah  Glazing  atau  penyiraman  ikan  dengan  air dingin  dilakukan  untuk  melindungi  ikan  dari  dehidrasi  sewaktu
pembekuan  dilakukan.  Ikan  dicelupkan  ke  dalam  air  dingin  agar  ikan mudah dilepaskan dari pan. Kemudian dilakukan pengecekan akhir untuk
memeriksa hasil sortir sesuai dengan ukuran dan grade untuk menghindari tercampurnya  ukuran  atau  grade.  Pengecekan  lain  dilakukan  terhadap
kemungkinan adanya benda asing yang menempel saat defrost. Tahap  akhir  dari  proses  ini  adalah  pengemasan,  pelabelan  dan
penyimpanan  dalam  cold  storage.  Pengemasan  dilakukan  dengan  tali klem,  plastic  bag  dan  master  karton.  Setiap  ikan  beku  dikemas  dengan
plastic  bag yang  bersih  dan  dimasukan  dalam  karton  untuk  mencegah
terjadinya  kontaminasi  silang.  Pengemasan  hanya  menggunakan  plastic bag
dan  karton  sesuai  spesifikasi  yang  diminta.  Pelabelan  ditulis  dengan spidol  warna  merah,  biru  ataupun  hitam  dengan  dimonitor  oleh  staf
packing setiap 100 master karton. Penyimpanan dalam cold storage harus
dioperasikan  dengan  suhu  -25
o
C  dan  dijaga  kebersihannya,  didalam  cold storage
diusahakan  karton  tidak  menyentuh  dinding  untuk  mencegah kerusakan  karton  dan  produk  terkontaminasi.  Produk  jadi  yang  disimpan
dalam  cold  storage  dapat  tahan  hingga  18  bulan.  Produk  yang  berada dalam  cold  storage  disimpan  hingga  mencapai  batas  minimum  untuk
diekspor yaitu 27 ton. Untuk menghasilkan produk yang sesuai standar negara tujuan ekspor
maka  selain  perlu  mendapatkan  bahan  baku  yang  berkualitas,  kegiatan operasi  yang  dilakukan  sesuai  SSOP  dan  GMP,  dibutuhkan  juga  sistem
47 pengemasan produk yang baik. Hal ini dilakukan agar kegiatan pemasaran
dan  penjualan  perusahaan  dapat  berjalan  lancar  dan  meminimalkan terjadinya reject terhadap produk-produk PD Sambu.
4. Pemasaran dan Penjualan
Produk  ikan  beku  PD  Sambu  hampir  diekspor  seluruhnya  ke  negara
Cina  dan  daerah-daerah  yang  menjadi  tujuan  pemasarannya  adalah
Shenzhen,  Fuzhou,  Guangzhou  dan  hampir  seluruh  bagian  wilayah  di Cina.  Saat  ini  perusahaan  sedang  mengusahakan  produknya  untuk  masuk
pasaran Korea. Perusahaan dapat mengekspor produk ke Cina sebanyak 2 sampai 3 kali dalam satu minggu tergantung banyaknya bahan baku  yang
diproses. Pemasaran dan penjualan dapat dianalisis menggunakan STP dan marketing  mix
yaitu,  1  Segmenting:  Ikan  konsumsi  untuk  seluruh kalangan  masyarakat,  2  Targetting:  Segala  usia  mulai  dari  anak-anak
hingga  dewasa  dan  3  Positioning:  Ikan  masak  sebelum  konsumsi  yang berkualitas.
Marketing mix PD Sambu yang terdiri dari produk, harga, tempat dan
promosi yaitu: a.
Produk Produk PD Sambu memiliki kualitas yang baik dan sudah diakui
oleh  para  pelanggannya.  Jenis  produk  yang  dihasilkan  adalah  ikan beku  dengan  kepala  dan  tanpa  kepala  yang  harus  dimasak  sebelum
dikonsumsi.  Dikemas  menggunakan  master  karton  yang  dilapisi  lilin agar  tidak  mudah  rusak  jika  terkena  air  dengan  label  matahari  atau
logo  perusahaan.  Kedua  logo  tersebut  digunakan  untuk  menghindari terjadinya  pemalsuan  produk  dan  membedakan  daerah  yang  menjual
produk dari perusahaan. Berat bersih untuk ikan kurisi, mata goyang, dan ikan lain adalah 10 kg serta 15 kg untuk ikan remang berdasarkan
ukuran  yang  sudah  ditentukan.  Ukuran  yang  ditentukan  perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.
Perusahaan  menetapkan  standar  produk  sesuai  dengan  standar negara  importir.  Masa  kadaluarsa  produk  18  bulan  disimpan  dalam
kondisi  beku.  Produk  akhir  diberi  label  atau  identitas  seperti  nama
48 produk,  berat  bersih,  pengimpordistributor,  petunjuk  penyimpanan,
negara  penghasil  produk,  tanggal  produksi,  tanggal  kadaluarsa. Adanya
consumer’s  complain  merupakan  layanan  yang  diberikan perusahaan  kepada  para  pembeli  produknya.  Jaminan  dan
pengembalian  produk  ikan  beku  PD  Sambu  dapat  dilakukan  melalui prosedur  pelacakan  atau  penarikan  kembali  seperti  mengidentifikasi
produk  yang  akan  ditarik,  memberikan  informasi  kepada  distributor mengenai  data  produk  yang  ditarik,  pengecekan  barang  digudang
sesuai  identifikasi  produk  serta  barang  yang  sudah  ditarik  disimpan dalam  ruang  pendingin  secara  terpisah  kemudian  dimusnahkan.  Hal
ini  dilakukan  apabila  produk  memiliki  kemungkinan  untuk membahayakan kesehatan manusia.
b. Harga
Harga  yang  ditawarkan  perusahaan  dihitung  berdasarkan  biaya operasional perusahaan dalam menghasilkan produk dan biaya ekspor
dengan  tetap  memperhatikan  persaingan  harga  yang  terjadi  di  pasar. Selain  itu,  perusahaan  menentukan  harga  berdasarkan  kesepakatan
antara  perusahaan  dengan  pihak  importir.  Perusahaan  menanggung seluruh  biaya  pengiriman  produk  hingga  ke  tempat  importir  atau
disebut  sistem  CIF  Cost  in  Freight.  Selain  itu,  sistem  pembayaran dilakukan  menggunakan  LC  Letter  of  Credit.  Pembayaran
dilakukan  melalui  pembukaan  rekening  pada  bank  yang  sudah ditentukan.
c. Tempat
Pemasaran produk ikan beku PD Sambu sebagian besar diekspor ke negara Cina yang didistribusikan menggunakan kapal laut. Produk
ini  dijual  kepada  dua  pembeli  tetap  yang  mengimpor  produk  dalam jumlah  besar  dan  nantinya  akan  mendistribusikan  kembali  produk
perusahaan ke berbagai daerah di Cina. Adapun daerah yang menjadi tempat  pemasaran  produk  PD  Sambu  selanjutnya  adalah  Shenzhen,
Fuzhou,  Guangzhou  dan  hampir  seluruh  bagian  wilayah  di  Cina. Shenzhen  merupakan  salah  satu  wilayah  yang  termasuk  special
49 economic  zone
di  Cina.  Zona  tersebut  secara  geografis  berada  jauh dari  situasi  politik  dan  ekonomi  Cina  sehingga  cukup  aman  untuk
melakukan  bisnis  di  wilayah  tersebut.  Sedangkan  Fuzhou  dan Guangzhou  memiliki  pelabuhan  eksporimpor  serta  memiliki  link
dengan pasar internasional dibandingkan kota lain. d.
Promosi Promosi tidak dilakukan PD Sambu dikarenakan  pembeli produk
perusahaan didapatkan melalui pencarian yang dilakukan sendiri oleh pemilik  perusahaan  dengan  mengirimkan  sampel  produk  untuk
pembeli disana. Setelah ada kecocokan maka pembeli akan memesan produk  ke  perusahaan  dan  jika  tidak  maka  perusahaan  akan
melakukan  perbaikan  sehingga  produk  dapat  sesuai  keinginan pembeli. Namun, kegiatan promosi bagi suatu  perusahaan  yang ingin
memperluas  market  share  diperlukan  sebagai  bukti  mengenai kredibilitas  perusahaan  agar  produk  semakin  mudah  diketahui  oleh
masyarakat. Berdasarkan  hasil  perhitungan,  Market  share  PD  Sambu
dibandingkan Indonesia pada tahun 2011 hanya 0,94 persen dari total ekspor  Indonesia.  Namun,  pangsa  pasar  ikan  beku  perusahaan  lebih
besar jika dibandingkan dengan pesaingnya  yaitu PT Jaya Sakti  yang hanya memiliki pangsa pasar 0,14 persen.
5. Layanan
Pelayanan  yang  baik  diberikan  PD  Sambu  agar  produknya  mendapat kepercayaan  dari  pembeli.  Pelayanan  yang  diberikan  perusahaan  antara
lain:  adanya  layanan  untuk  komplain  dan  penarikan  produk  yang  sudah diekspor  jika  produk  tidak  sesuai  dengan  spesifikasi  yang  dibeli.
Perusahaan  terkadang  mendapatkan  komplain  dari  pembeli  apabila  ada beberapa  produk  yang  tidak  sesuai  dengan  kesepakatan.  Namun,  terkait
penarikan  produk  sangat  jarang  terjadi  karena  PD  Sambu  selalu  berusaha memenuhi  standar  yang  diberikan  pembeli.  Selain  itu,  label  dan  bahan
kemasan, sanitasi, akan diperiksa oleh pemilik dan staf quality control agar produk  yang  dijual  terjamin  mutunya.  Pelayanan  lain  yang  diberikan  PD
50 Sambu adalah penanggungan biaya, asuransi dan pangangkutan sampai ke
negara tujuan ekspor.
6.1.2.   Kegiatan Penunjang