66 terdapat di Cirebon. Ikan hasil tangkapan nelayan biasanya dipasok untuk
pabrik  yang  berada  di  Jakarta  bukan  untuk  pabrik  yang  ada  di  Cirebon sehingga  semakin  menyulitkan  pasokan  bahan  baku  bagi  industri
pengolahan ikan. 4.
Persaingan dengan perusahaan sejenis Ancaman  lain  yang  dihadapi  perusahaan  adalah  adanya  perusahaan
sejenis  yang  produk  dan  segmentasi  pasarnya  memiliki  kesamaan. Persaingan  dapat  terjadi  dari  sisi  pemerolehan  bahan  baku  maupun  harga
jual produk yang diekspor.
6.3. Tahap Perumusan Strategi: Matriks SWOT
Berdasarkan  hasil  analisis  terhadap  faktor-faktor  internal  perusahaan, didapatkan enam kekuatan PD Sambu  yaitu: 1  Memiliki sertifikat HACCP, 2
Sistem  packaging  produk  sudah  baik,  3  Memiliki  pembeli  tetap,  4  Sumber modal  kuat,  dan  5  Fasilitas  produksi  lengkap.  Kelemahan  PD  Sambu  didapat
enam faktor yaitu 1 Bahan baku sangat tergantung pasokan nelayan, 2 Promosi kurang dilakukan, 3 Pangsa pasar relatif kecil, 4 Status perusahaan yang masih
berupa  Perusahaan  Dagang,  5  Peningkatan  keahlian  dan  keterampilan  kurang diperhatikan, serta 6 Struktur organisasi tidak berjalan baik.
Sedangkan  analisis  faktor  eksternal  untuk  mengetahui  peluang  dan ancaman  yang  dihadapi  PD  Sambu  dilakukan  dengan  wawancara.  Hasil  yang
didapat  untuk  peluang  antara  lain:  1  Inflasi  yang  cenderung  menurun,  2 Implementasi  ACFTA,  3  Perkembangan  teknologi  dan  informasi,  4  Adanya
roadmap pengembangan industri berbasis industri agro, 5 Pemasok ikan banyak,
dan  6  Hambatan  masuk  tinggi  bagi  pendatang  baru.  Sedangkan  hasil  untuk ancaman  antara  lain:  1  Birokrasi  yang  rumit,  2  Kenaikan  harga  BBM,  3
Pemasok dapat beralih ke perusahaan lain, dan 4 Persaingan dengan perusahaan sejenis.
Setelah  mengidentifikasi  faktor-faktor  internal  dan  eksternal,  selanjutnya dilakukan  tahap  pencocokan  dengan  menggunakan  matriks  SWOT  yang  dapat
dilihat  pada  Tabel  9.  Matriks  ini  dapat  menggambarkan  bagaimana  peluang  dan ancaman eksternal  yang  dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan  yang dimiliki. Sehingga dari matriks ini akan diketahui beberapa
67 alternatif  strategi  yang  dapat  diterapkan  PD  Sambu  untuk  bersaing  di  industri
pembekuan ikan. Tabel 9.
Matriks SWOT PD Sambu
STRENGTH WEAKNESSES
1. Memiliki sertifikat HACCP 2. Sistem packaging produk
sudah baik 3. Memiliki pembeli tetap
4. Sumber modal kuat 5. Fasilitas produksi lengkap
1. Bahan baku sangat tergantung pasokan nelayan
2. Promosi kurang dilakukan 3. Pangsa pasar relatif kecil
4. Status perusahaan yang masih berupa Perusahaan
Dagang 5. Peningkatan keahlian dan
keterampilan kurang diperhatikan
6. Struktur organisasi tidak berjalan dengan baik
OPPORTUNITY Strategi SO
1. Melakukan diversifikasi produk
S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3, dan O6
2. Memperluas cakupan
distribusi produk ikan beku S3, S4, S5, O1, O2, O3, O4
dan O6
Strategi WO
1. Meningkatkan promosi produk perusahaan
W2, W3, O3, dan O6 2. Menjalin kerjasama dengan
pemasok W1 dan O5
1. Inflasi yang menurun 2. Implementasi ACFTA
3. Perkembangan teknologi dan informasi
4. Adanya roadmap pengembangan industri
berbasis industri agro 5. Pemasok ikan banyak
6. Hambatan masuk tinggi bagi pendatang baru
THREATS Startegi ST
1. Bekerjasama  dengan pemerintah untuk
meningkatkan hubungan perdagangan luar negeri
S1 dan T1 2. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk S1, S2, S3, S5, dan T4
3. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok
dan pembeli S1, S3, S4, T2, dan T3
Strategi WT
1. Perubahan bentuk badan usaha dari PD menjadi PT
W4, W6, dan T4 2. Memperbaiki sistem
manajemen perusahaan W4, W5, W6, dan T4
1. Birokrasi yang rumit 2. Kenaikan harga BBM
3. Pemasok dapat beralih ke perusahaan lain
4. Persaingan dengan perusahaan sejenis
Sumber : Data Diolah 2012
1. Startegi SO
Strategi  ini  dibuat  dengan  memanfaatkan  seluruh  kekuatan  untuk merebut  dan  memanfaatkan  peluang  sebesar-besarnya.  Strategi  SO  yang
menjadi alternatif perusahaan diantaranya:
INTERNAL
EKSTERNAL
68 a   Melakukan diversifikasi produk
Strategi  pertama  SO  PD  Sambu  yaitu  melakukan  diversifikasi produk. Strategi ini dapat dilakukan dengan menambah avriasi bahan
baku  yang  selama  ini  digunakan.  Selama  ini  PD  Sambu  hanya memproduksi  ikan-ikan  laut  seperti  kurisi,  remang  dan  mata  goyang.
Perusahaan dapat  menggunakan bahan baku ikan tuna  yang memiliki nilai  jual  yang  lebih  tinggi  dan  banyak  diminati  oleh  negara-negara
maju  seperti  Jepang  dan  Amerika  serikat.  Dengan  melihat  peluang inflasi
yang cenderung
menurun, implementasi
ACFTA, perkembangan  teknologi  dan  informasi  serta  hambatan  masuk  yang
tinggi  bagi  pendatang  baru,  maka  perusahaan  dapat  melakukan strategi diversifikasi produk seperti menambahkan variasi produk ikan
beku  perusahaan  dengan  memproduksi  ikan  tuna  beku.  Selain  itu, dengan  memanfaatkan  kekuatan  yang  dimiliki  perusahaan  seperti
sertifikat  mutu  produk,  sistem  packaging  produk  yang  sudah  baik, memiliki  pembeli  tetap,  sumber  modal  kuat  dan  fasilitas  produksi
yang  lengkap  dapat  digunakan  untuk  menghasilkan  variasi  produk ikan beku dengan kualitas lebih baik.
b   Memperluas cakupan distribusi produk ikan beku perusahaan Perluasan  cakupan  distribusi  menjadi  strategi  kedua  SO  yang
dapat dilakukan perusahaan dengan adanya pembeli tetap, modal yang kuat serta fasilitas produksi yang lengkap. Dengan adanya hal tersebut
dapat  menjadi  kekuatan  perusahaan  untuk  mengenalkan  produk  ikan beku  saat  ini  ke  wilayah-wilayah  geografis  baru.  Peluang  semakin
menurunnya  tingkat  inflasi  Indonesia,  implementasi  ACFTA, perkembangan  teknologi  dan  informasi,  roadmap  pengembangan
industri  berbasis  indutri  agro  serta  hambatan  masuk  yang  tinggi  bagi pendatang  baru  memberikan  peluang  bagi  perusahaan  untuk
memperluas  cakupan  distribusi  produk  ikan  bekunya.  Implementasi ACFTA  mempermudah  dalam  hal  akses  masuk  ke  pasar  di  Cina.
Hambatan  masuk  yang  tinggi  bagi  pendatang  baru  membuat  PD Sambu  lebih  mudah  untuk  mendapatkan  pasar  karena  pesaing  yang
69 masuk  ke  industri  tergolong  sedikit.  Kemudian  dengan  adanya
perkembangan  teknologi  terutama  dalam  bidang  transportasi  dan informasi seperti, penggunaan internet, dapat semakin mempermudah
kegiatan  distribusi  dan  pemasaran  produk  untuk  menjangkau  suatu wilayah tertentu.
2. Strategi WO
a Meningkatkan promosi
Strategi  pertama  WO  yaitu  perusahaan  perlu  meningkatkan kegiatan  promosi.  Bisnis  ekspor  yang  dijalankan  PD  Sambu  sangat
tergantung  pada  masalah  kepercayaan,  sehingga  diperlukan  bukti kredibilitas  perusahaan  untuk  menarik  minat  calon  pembeli
produknya. Kegiatan promosi ini sangat jarang dilakukan perusahaan karena  pihak  perusahaan  hanya  mengandalkan  pemilik  yang  mencari
sendiri  calon  pembeli.  Promosi  perlu  dilakukan  karena  pangsa  pasar perusahaan masih relatif kecil dan adanya sasaran  yang ingin dicapai
perusahaan  yaitu  memperluas  pangsa  pasar  ke  beberapa  negara. Dalam melakukan kegiatan promosi, perusahaan dapat memanfaatkan
buku  petunjuk  perdagangan  yang  berisikan  alamat,  nama  dan  jenis usaha,  melakukan  publikasi  dagang  dalam  dan  luar  negeri  maupun
iklan.  Dengan  adanya  kegiatan  promosi,  calon  pembeli  dapat mengetahui  kredibilitas  perusahaan  melalui  ketiga  hal  tersebut  untuk
mempertimbangkan apakah melakukan pembelian atau tidak. Adanya peluang  perkembangan  teknologi  dan  informasi  dapat  digunakan
perusahaan  untuk  mencari  pembeli  baik  ditingkat  nasional  maupun internasional,  salah  satunya  penggunaan  internet.  Mengikuti  pameran
di luar dan di dalam negeri juga dapat menjadi salah satu cara promosi yang  cukup  efektif  untuk  mengenalkan  produk-produk  perusahaan
kepada  calon  pembeli.  Selain  itu,  PD  Sambu  juga  dapat  mempelajari kegiatan promosi yang dilakukan para pesaingnya untuk dapat diikuti.
b Menjalin kerjasama dengan pemasok
Strategi  kedua  WO  yang  dapat  dilakukan  perusahaan  yaitu menjalin  kerjasama  dengan  pemasok.  Hal  ini  dilatar  belakangi  oleh
70 kelemahan  yang  dimiliki  yaitu  bahan  baku  sangat  tergantung  dari
pemasok  yang  mengambil  ikan  dari  nelayan.  Di  Cirebon  sendiri, cukup  banyak  pemasok  ikan  namun,  ikan  hasil  tangkapan  nelayan
tersebut banyak yang dipasok untuk pabrik yang ada di Jakarta bukan untuk  pabrik  yang  ada  di  Cirebon.  Sehingga  dibutuhkan  kerjasama
yang  baik  agar  pemasok  tersebut  bersedia  memasok  ikannya  untuk memenuhi  kebutuhan  bahan  baku  perusahaan  dengan  cara  membuat
kesepakatan harga  yang menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan  satu  sama  lain.  Dengan  melihat  peluang  yang  ada  seperti
pemasok  ikan  yang  banyak  dapat  menjadi  kesempatan  perusahaan untuk mendapatkan bahan baku secara kontinu dan mampu memenuhi
permintaan  para  pembelinya.  Selain  itu,  perusahaan  dapat memanfaatkan  lokasi  perusahaan  yang  berada  didekat  tempat
pelelangan  ikan  untuk  semakin  mempermudah  menjalin  kerjasama dengan pemasok disekitar perusahaan.
3. Strategi ST
a Bekerjasama  dengan  pemerintah  untuk  meningkatkan  hubungan
perdagangan luar negeri Strategi  pertama  ST,  perusahaan  perlu  bekerjasama  dengan
pemerintah  untuk  meningkatkan  hubungan  perdagangan  luar  negeri. Seperti,  mengadakan  pameran  produk  perikanan  untuk  menarik
investor  agar  bersedia  melakukan  investasi  pada  produk-produk perikanan  Indonesia.  Selain  itu,  dapat  dilakukan  kerjasama  untuk
meningkatkan manajemen
mutu produk-produk
perusahaan. Pemerintah juga dapat melakukan lobi-lobi politik untuk memudahkan
jalan  bagi  pengusaha-pengusaha  pembekuan  ikan  dalam  melakukan perdagangan dengan negara lain.  Contohnya, adalah pembebasan bea
tarif untuk produk-produk yang akan diekspor ke negara ASEAN dan Cina. Dengan adanya kerjasama yang baik diantara pengusaha dengan
pemerintah  diharapkan  dapat  semakin  meningkatkan  kegiatan  ekspor produk  perusahaan  ke  beberapa  negara  yang  dapat  berimplikasi  pada
peningkatan devisa negara.
71 b
Mempertahankan dan Meningkatkan Kualitas Produk Untuk mencapai sasaran menghasilkan produk ikan beku bermutu
tinggi  maka  strategi  kedua  ST,  yaitu  mempertahankan  dan meningkatkan  kualitas  produk  perlu  dilakukan.  Strategi  ini  bertujuan
agar  pembeli  semakin  loyal  pada  produk  perusahaan  dan  mampu bersaing  dengan  perusahaan  sejenis,  hal  ini  dapat  dilakukan  melalui
kekonsistenan dalam membuat produk sesuai dengan standar produksi HACCP yang selama ini dijalankan. Strategi ini juga dapat dilakukan
perusahaan  berdasarkan  kekuatan  yang  dimiliki  seperti  sistem packaging
produk  yang  baik,  memiliki  pembeli  tetap,  dan  fasilitas produksi  yang  lengkap.  Selain  itu,  adanya  persaingan  dengan
perusahaan  sejenis  dapat  menjadi  ancaman  bagi  perusahaan  yang harus  dihindari  atau  dikurangi  dengan  meningkatkan  kualitas  produk
untuk  mencapai  sasaran  dengan  memiliki  nilai  sertifikasi  A  agar mampu mengekspor tidak hanya ke negara Cina.
c  Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok dan pembeli Strategi  ketiga  ST,  yaitu  meningkatkan  hubungan  kerjasama
dengan  pemasok  dan  pembeli.  Strategi  ini  bertujuan  untuk memperoleh  kesepakatan  harga,  baik  diantara  pemasok  dengan  PD
Sambu  maupun  PD  Sambu  dengan  pembeli  ketika  terjadi  kenaikan harga  BBM  yang  dapat  menyebabkan  peningkatan  biaya  produksi
perusahaan. Selain itu, untuk mengurangi ancaman dari pemasok yang mudah beralih ke perusahaan lain.
4. Strategi WT
a  Perubahan bentuk badan usaha dari PD menjadi PT Strategi  pertama  WO  yaitu  perusahaan  perlu  melakukan
perubahan  bentuk  badan  usaha  dari  perusahaan  dagang  menjadi perseroan  terbatas.  Hal  ini  diperlukan  untuk  menghadapi  pesaing-
pesaing PD Sambu yang sebagian besar sudah merupakan PT dengan sistem  yang  lebih  independen  dan  memiliki  badan  hukum  sendiri.
Perubahan ini perlu didukung dengan struktur organisasi yang berjalan
72 baik  agar  setiap  bagian  mampu  menjalankan  tugasnya  dengan
maksimal untuk kemajuan perusahaan. b  Memperbaiki sistem manajemen perusahaan
Strategi  kedua  WT  yaitu  memperbaiki  sistem  manajemen perusahaan.  Perbaikan  sistem  manajemen  perusahaan  perlu
ditingkatkan  untuk  mengatasi  kelemahan,  seperti  peningkatan keahlian  dan  keterampilan  yang  kurang  diperhatikan,  status
perusahaan  yang  masih  berupa  perusahaan  dagang  serta  struktur organisasi  yang  tidak  berjalan  baik.  Perbaikan  sistem  manajemen
dapat  dilakukan  melalui  restrukturisasi  organisasi  untuk  menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan diantara bagian dari organisasi di
PD  Sambu.  Sehingga  setiap  bagian  organisasi  dapat  memberikan kinerja  terbaiknya  bagi  perusahaan.  Selain  itu,  strategi  ini  dapat
dilakukan  dengan  memperketat  peraturan  perusahaan  atau  SOP.  Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman persaingan dari perusahaan
sejenis  yang  struktur  organisasinya  berjalan  baik  dan  memiliki  SOP yang lebih ketat.
6.4. Rancangan Arsitektur Strategik PD Sambu