74
6.4.4. Tahapan Arsitektur Strategik
Rancangan arsitektur strategik dalam bisnis PD Sambu merupakan gambaran dan penjabaran program kegiatan untuk mewujudkan sasaran di masa
yang akan datang dalam menghadapi tantangan yang ada. Setelah dilakukan serangkaian tahapan untuk merumuskan berbagai strategi yang berasal dari
matriks SWOT, kemudian strategi-strategi tersebut dipetakan ke dalam arsitektur strategik PD Sambu. Penggambaran tersebut berisi program-program yang
disusun berdasarkan rentang waktu yang telah ditentukan yaitu lima tahun, hal ini didasarkan pada prioritas kebutuhan paling dasar perusahaan. Adapun
pelaksanaan program-program dalam peta arsitektur strategik akan dijalankan sejak pertengahan tahun 2012 hingga tahun 2016. Rentang waktu tersebut
ditetapkan berdasarkan keadaan perusahaan dan kemampuan pihak pengelola terkait dengan pelaksanaan program yang sudah dibuat.
Rancangan arsitektur strategik terdiri dari sumbu X Horizontal dan sumbu Y Vertikal. Sumbu X merupakan rentang waktu bagi perusahaan untuk
melaksanaan program-program yang telah dibuat. Sedangkan sumbu Y merupakan program kegiatan perusahaan. Program yang akan dipetakan dalam
arsitektur strategik terdiri dari program kegiatan yang dijalankan secara rutin selama pelaksanaan strategi dan program kegiatan yang dijalankan secara
bertahap dimana program tersebut sudah harus selesai dijalankan sebelum program kegiatan selanjutnya dijalankan.
Program kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain: pada tahun 2012 ini perusahaan memperketat peraturan yang sudah ada selama ini
dengan pemberian reward and punishment bagi karyawan PD Sambu dan juga melakukan perbaikan pada sistem manajemen perusahaan terutama dengan
restrukturisasi untuk semakin memperjelas job description setiap bagian agar tumpang tindih pekerjaan dapat dihindari. Selain itu, bertujuan untuk membentuk
bagian pemasaran karena selama ini perusahaan belum memiliki bagian pemasaran yang khusus menangani urusan pemasaran produk-produk PD Sambu.
Kemudian pada tahap ini perusahaan perlu memperbaiki pola pemakaian teknologi yang selama ini sudah digunakan perusahaan. Perbaikan pola
pemakaian teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan,
75 meningkatkan kapasitas produksi dan dalam rangka mencapai sasaran untuk
mengembangkan perusahaan. Seperti, penggunaan strapping band machine yang perlu diperbaiki karena sering mengalami kerusakan. Dengan lebih ketatnya
peraturan dan diperolehnya pemasok yang berasal dari Cirebon bertujuan untuk semakin memperkuat kondisi internal perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Tahap kedua dilakukan pada tahun 2013 adalah menjalin kerjasama
dengan pemerintah untuk mengadakan pameran produk perikanan Indonesia agar negara lain tertarik untuk memudahkan hubungan perdagangan. Dengan adanya
kerjasama ini diharapkan pemerintah mampu melakukan lobi-lobi politik agar negara lain bersedia untuk melakukan hubungan kerjasama dalam perdagangan
produk-produk perikanan terutama produk yang sudah mengalami pengolahan seperti ikan beku. Program selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan
pemasok yang terdapat di Cirebon untuk mendapatkan bahan baku yang mampu diandalkan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan di setiap harinya.
Karena selama ini perusahaan lebih banyak mendapat pasokan dari luar Cirebon. Kemudian perusahaan dapat melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok
terkait pengadaan bahan baku, kualitas bahan baku dan waktu pengiriman bahan baku. Kontrak ini perlu dibuat mengingat pengadaan bahan baku merupakan hal
yang krusial bagi kegiatan perusahaan termasuk juga kualitas bahan baku yang harus baik seperti tidak pucat, bau dan segar dan waktu pengiriman untuk
mencegah keterlambatan bahan baku yang diterima. Dalam melakukan kontrak ini sebaiknya perusahaan memberikan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak,
karena salah satu hal yang menyebabkan beralihnya pemasok dalam mengirimkan bahan baku diakibatkan perusahaan memberikan harga yang murah. Program
terakhir pada tahap ini adalah perusahaan perlu menjalin kerjasama dalam meningkatkan manajemen mutu produk perikanan perusahaan agar memiliki daya
saing yang lebih baik di pasaran luar negeri. Pada tahap ini diharapkan perusahaan mampu menjaga kontinuitas pengiriman produk perusahaan kepada pembeli,
semakin mudah untuk memasuki pasar luar negeri dan produk-produk perusahaan semakin dikenal luas.
76 Tahap ketiga yang dilakukan pada tahun 2014 yaitu: melakukan riset pasar
untuk mengetahui produk baru yang dapat diciptakan sesuai dengan keinginan konsumen. Informasi yang didapat dari kegiatan riset tersebut berguna untuk
menentukan produk seperti apa yang dapat dihasilkan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Litbang di Cirebon untuk melakukan inovasi pada produk-produk perikanan. Program terakhir dalam tahap ini adalah
mengajukan surat permohonan perubahan bentuk badan usaha dan melengkapi persyaratan untuk melakukan perubahan bentuk badan usaha dari perusahaan
dagang PD menjadi perseroan terbatas PT. Perubahan ini diperlukan kaitannya untuk semakin memperkuat posisi bersaing perusahaan diantara perusahaan
pembekuan ikan yang lain yang sudah berupa perseroan terbatas. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat posisi bersaing perusahaan di dalam industri
pembekuan ikan. Tahap keempat akan dilaksanakan pada tahun 2015, yaitu mencari dan
mengembangkan pasar baru untuk produk-produk perusahaan. Pasar baru menjadi tujuan perusahaan dalam menemukan pembeli baru dan meningkatkan penjualan.
Selain itu, perusahaan perlu mengikuti pameran produk perikanan kembali baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
promosi yang selama ini jarang dan bahkan hampir tidak dilakukan oleh perusahaan. Keikutsertaan dalam pameran dapat berimplikasi semakin dikenalnya
produk perusahaan diantara produk-produk perikanan yang ada terutama ikan beku. Program selanjutnya adalah menambah variasi jenis bahan baku. Selama ini
bahan baku perusahaan hanya berupa ikan-ikan karang seperti kurisi, mata goyang dan remang, perusahaan dapat menambah variasi bahan baku dengan ikan tuna
yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Program-program pada tahap ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar
perusahaan. Tahap kelima yang akan dilaksanakan pada tahun 2016, yaitu pengadaaan
kendaraan distribusi sendiri seperti kontainer dengan kargo berpendingin yang selama ini masih disewa oleh perusahaan. Pengadaan kontainer dengan kargo
berpendingin ini diperlukan agar perusahaan dapat menghemat biaya setiap
77 melakukan penyewaan kontainer untuk mengirimkan barang ke luar negeri dan
dapat juga dijadikan sebagai aset perusahaan. Selain itu, diperlukan perluasan pabrik pada tahun ini karena belum adanya kantin untuk makan dan tempat
istirahat yang layak untuk para karyawan sehingga membuat karyawan yang jumlahnya ratusan tersebut harus berebut tempat saat istirahat tiba. Program
selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan pembeli dari luar negeri. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah bantuan dalam bentuk transfer teknologi
untuk meningkatkan efisiensi produksi perusahaan. Program kegiatan yang dilakukan secara rutin antara lain: 1
Mempertahankan citra produk dimata konsumen dengan menghasilkan produk bermutu tinggi, 2 Mempertahankan dan meningkatkan nilai sertifikasi HACCP,
3 Menggunakan ikan dengan kualitas baik dalam setiap kegiatan produksi untuk menghindari adanya komplain, 4 Menjaga kontinuitas pasokan bahan baku, 5
Menjalankan kontrak kerjasama sesuai kesepakatan, 6 Promosi melalui media internet, 7 Menjalin hubungan baik dengan pelanggan, 8 Promosi menggunakan
buku petunjuk perdagangan maupun publikasi dagang dalam dan luar negeri, 9 Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala, dan 10 Menjalin hubungan baik
dengan pemasok perusahaan selama ini. Penggambaran arsitektur strategik PD Sambu dapat dilihat melalui Gambar 10.
78
1.Diversifikasi produk 2. Memperluas cakupan
distribusi produk 3. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk
4. Menjalin kerjasama dengan pemasok
5. Meningkatkan kegiatan promosi
6. Perubahan badan usaha dari PD menjadi PT
7. Bekerjasama dengan pihak pemerintah
8. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan
9. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan
pemasok dan pembeli
Program Kegiatan
Gambar 10. Rancangan Arsitektur Strategik PD Sambu
ALTERNATIF STRATEGI
2012 2013
2014 2015
2016
Sasaran : 1. Memperluas
pangsa pasar perusahaan
hingga ke beberapa negara.
2.Menghasilkan produk ikan beku
yang bermutu tinggi.
3.Mengembangkan perusahaan.
Tantangan : 1. Kemampuan untuk
mendapatkan bahan baku dalam jumlah
besar dan kontinu 2. Peningkatan kualitas
produk yang dihasilkan 3. Peningkatan kinerja
perusahaan. Memperketat
peraturan perusahaan
Melakukan riset pasar
Menjalin kerjasama
dengan pembeli luar negeri
Memperbaiki pola
pemakaian teknologi
Menambah variasi jenis
bahan baku Bekerjasama
untuk mengadakan
pameran produk perikanan
Menjalin kerjasama
dengan pemasok di Cirebon
Mengikuti pameran
produk perikanan di
dalam dan luar negeri
Membuat kontrak
kerjasama dengan pemasok
Melakukan kerjasama
dengan pihak Litbang
Mencari dan mengembang
-kan pasar baru
Menjalin kerjasama dalam
meningkatkan manajemen
mutu Mengajukan
surat permohonan
perubahan bentuk badan
usaha
Program kegiatan yang dilakukan secara rutin antara lain: 1 Mempertahankan citra produk dimata konsumen dengan membuat produk yang bermutu tinggi, 2
Mempertahankan dan meningkatkan nilai sertifikasi HACCP, 3 Menggunakan ikan dengan kualitas baik dalam setiap kegiatan produksi untuk menghindari adanya komplain, 4 Menjaga kontinuitas pasokan bahan
baku, 5 Promosi menggunakan buku petunjuk perdagangan maupun publikasi dagang dalam dan luar negeri, 6 Menjalankan kontrak kerjasama sesuai kesepakatan, 7 Promosi melalui media internet, 8
Menjalin hubungan baik dengan pelanggan, 9 Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala dan 10 Menjalin hubungan baik dengan pemasok perusahaan.
Pengadaan kendaraan
distribusi kontainer
Restrukturisasi organisasi
dengan memperjelas
job description Melengkapi
persyaratan untuk
perubahan bentuk badan
usaha Perluasan
pabrik
79
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk merumuskan strategi bisnis ekspor pembekuan ikan pada PD Sambu, maka diperoleh beberapa
kesimpulan antara lain: 1.
Faktor internal yang menjadi kekuatan utama PD Sambu adalah memiliki sertifikat HACCP dan memiliki pembeli tetap, sedangkan faktor internal
yang menjadi kelemahan utama perusahaan adalah ketergantungan yang tinggi terhadap pasokan bahan baku dari nelayan.
2. Faktor eksternal yang merupakan peluang utama bagi PD Sambu adalah
adanya implementasi ACFTA. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman utama PD Sambu diantaranya birokrasi yang rumit dan
persaingan dengan perusahaan sejenis. 3.
Alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan PD Sambu berdasarkan analisis SWOT terdiri dari delapan strategi, antara lain: 1 Diversifikasi
produk, 2 Memperluas cakupan distribusi produk perusahaan, 3 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, 4 Menjalin
kerjasama dengan pemasok, 5 Meningkatkan kegiatan promosi, 6 Melakukan perubahan bentuk badan usaha dari perusahaan dagang PD
menjadi perseroan tarbatas PT, 7 Bekerjasama dengan pihak pemerintah untuk meningkatkan hubungan perdagangan luar negeri, 8 Memperbaiki
sistem manajemen perusahaan, dan 9 Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok dan pembeli.
4. Program kegiatan yang disarankan secara bertahap pada tahun 2012
hingga 2016 antara lain: memperketat peraturan, melakukan perbaikan pada sistem manajemen perusahaan, menjalin kerjasama dengan pemasok
yang terdapat di Cirebon, melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok, menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk mengadakan pameran
produk perikanan Indonesia, menambah variasi jenis bahan baku, menjalin kerjasama dalam meningkatkan manajemen mutu produk perikanan,
melakukan riset pasar, melakukan kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Litbang di Cirebon, mengajukan surat permohonan