Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

36

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Pengertian Variabel Menurut Kumar 2011:402 Variabel adalah suatu gambaran, persepsi atau konsep yang dapat diukur – oleh karena itu mampu mengambil nilai-nilai berbeda. Variabel adalah satuan pengukuran yang rasional, yang dapat mengasumsikan salah satu angka dari rangkaian nilai yang ditentukan. Terdapat dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variabel. Kumar 2011:66 menjelaskan bahwa independent variable adalah penyebab yang dianggap bertanggungjawab membawa perubahan pada suatu fenomena atau situasi. Dependent variable adalah hasil dari perubahan yang disebabkan oleh masuknya independent variable. 2. Indikator Penelitian Indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Budaya Organisasi X1 Sumber: Robbins 2010:64 Inovasi dan pengambilan resiko. 1. Dorongan untuk melakukan inovasi 2. Dorongan untuk berani mengambil resiko Ordinal Perhatian terhadap detail. 3. Tuntutan untuk memperhatikan detail pekerjaan Orientasi hasil 4. Dorongan untuk memperhatikan hasil kerja Orientasi manusia 5. Pelibatan karyawan dalam 37 pengambilan keputusan organisasi. Orientasi tim 6. Dorongan untuk bekerja secara tim Agresivitas 7. Dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Stabilitas. 8. Pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan di dalam musyawarah organisasi. Kepemimpina n Spiritual, sumber: Fry 2003:64 Vision 9. Arahan untuk mencapai tujuan perusahaan. 10. Arahan dengan sederhana 11. Arahan terkait pekerjaan yang sempurna. Ordinal Hope Faith 12. Bekerja dengan tekun. 13. Bekerja sesuai arahan pemimpin. 14. Percaya atas imbalan. yang diberikan setelah bekerja. Altruistic Love 15. Pemimpin bersifat murah hati. 16. Pemimpin memiliki empati. Meaning Calling 17. Percaya dengan pemimpin. 18. Bermanfaat untuk masyarakat. Membership 19. Merasa dihargai Efikasi Diri, Bandura dalam Fred C, Lunenburg, 2011 Past Performance 20. Keberhasilan dalam bekerja 21. Percara diri dalam bekerja Ordinal Vicarious Experience 22. Termotivasi untuk berhasil menyelesaikan pekerjaan Verbal Persuasion 23. Dorongan pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 24. Dorongan dari rekan untuk menyelesaikan dengan baik. 38 Emotional Cues 25. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik saat stres 26. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik saat beban kerja banyak. Kinerja Karyawan, Sumber: Dessler 2005:316 Quality 27. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 28. Teliti dalam bekerja 29. Mememnuhi standar yang ditetapkan perusahaan Ordinal Productivity 30. Bekerja dengan efektif 31. Bekerja dengan efisien Job knowledge 32. Memiliki pengetahuan dalam bekerja Reliability 33. Kepuasan perusahaan terhadap hasil kerja 34. Kepercayaan perusahaan terhadap pekerjaan karyawan dari awal sampai akhir. Availability 35. Daftar kehadiran yang baik. Independence 36. Melakukan pekerjaan dengan mandiri. Sumber : Data primer diolah 2016 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah dan Profil Lembaga

Layanan Kesehatan Cuma-cuma LKC Dompet Dhuafa merupakan lembaga non profit pertama di Jadebotabek Jakarta-Depok-Bogor-Tangerang- Bekasi yang menyediakan pelayanan kesehatan gratis bagi kaum miskin yang didirikan pada tanggal 6 November 2001 dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak DR. Hamzah Haz. Pelayanan LKC diberikan secara paripurna melalui klinik gratis di Ciputat-Tangerang dan Bekasi serta pelayanan keliling di daerah kumuh. Seluruh pelayanan diberikan dalam sistem kepesertaan membership. Seluruh kaum dhuafa dapat menjadi member untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Syaratnya hanya membawa fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga, dan Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan. Hingga saat ini member yang terdaftar berjumlah 18.514 kepala keluarga miskin dengan jumlah populasi 92.570 jiwa yang telah mendapatkan manfaat Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dengan memanfaatkan 11 milyar rupiah setiap tahunnya. LKC Dompet Dhuafa juga membantu kesehatan ribuan jiwa korban bencana alam dan konflik, seperti bencana banjir di Brebes dan Banten, konflik Ambon, bencana tanah longsor Bandung, bencana tsunami Aceh, gempa Nias, gempa Yogyakarta dan Pangandaran, longsor Karanganyar, banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur 40 awal tahun 2008, gempa Padang Sumatera Barat, serta Tim Medis evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi. LKC Dompet Dhuafa merupakan alternatif solusi atas pemecahan masalah kesehatan kaum miskin. Dasar pemikirannya adalah memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. LKC Dompet Dhuafa telah berevolusi menjadi sebuah model yang melibatkan pastisipasi aktif seluruh masyarakat. Kaum dhuafa dapat berobat gratis sementara pembiayaan kesehatannya didanai oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari individu hingga perusahaan. Selain dana, masyarakat juga membantu dari berbagai sisi seperti tenaga dengan menjadi relawan LKC Dompet Dhuafa. Dengan model ini, besar biaya kesehatan per keluarga miskin yang ditanggung pun menjadi semakin murah. LKC adalah bagian dari jejaring Dompet Dhuafa DD. DD dikenal sebagai pionir organisasi yang berkhidmat memberdayakan masyarakat miskin melalui pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf ZISWAF serta dana lain yang halal baik dari perseorangan, lembaga maupun perusahaan. Cikal bakal LKC adalah Tim Medis Khusus Dhuafa TMKD yang dibentuk pada 1994 karena banyaknya permohonan bantuan kesehatan kepada DD. TMKD terdiri dari relawan dokter spesialis yang mengobati dan mengoperasi pasien dhuafa tanpa dibayar di tempat kerjanya. 41

2. Visi lembaga

Visi lembaga LKC adalah “Terwujudnya masyarakat Indonesia Sehat melalui program kesehatan terpadu dalam pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan pada tahun 2020 ”.

3. Misi lembaga

Misi lembaga LKC adalah: 1. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang profesional berbasis IMTAK dan IPTEK. 2. Mengembangkan program promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan yang inovatif dan kreatif. 3. Mengembangkan upaya advokasi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat. 4. Menguatkan jaringan kerelawanan dan kemitraan dengan organisasi tingkat nasional dan internasional.

4. Strategi lembaga

Strategi lembaga LKC adalah a. Mengembangkan program promotif dan preventif bidang kesehatan. b. Membuat inovasi program promosi kesehatan. c. Menyiapkan dan melaksanakan standar ISO lembaga. d. Mengembangkan Gerai Sehat sesuai standar Klinik Pratama. e. Mengembangkan Pos Sehat LKC se-Indonesia. f. Mengembangkan penelitian kesehatan. g. Mengembangkan sistem kepesertaan yang informatif dan terpercaya. h. Mengembangkan advokasi kesehatan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Stress Kerja, dan Kepemimipinan terhadap Kinerja Karyawan Industri Jasa (Studi kasus di LKC DD Ciputat dan Gerai Sehat Ciputat)

2 24 135

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Karyawan Yayasan Dompet Dhuafa)

0 5 132

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 19

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN TRANSPORTASI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN TRANSPORTASI ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (Studi Kasus di BPU.Rosalia In

0 4 13

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan (Studi kasus di Lingkungan Kantor PDAM Se-Eks Karesidenan Su

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

1 1 17

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Karyawan PT. Daeyu Indonesia).

0 0 7

Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 119