Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

64

2. Uji Hipotesis a. Uji Regresi secara Parsial Uji t

Dalam Priyatno 2013:120 dijelaskan uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika -t tabel t hitung t tabel dan H0 ditolak jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.332 8.110 .904 .371 Budaya_Organisasi .586 .283 .289 2.075 .044 Kepemimpinan_Spiritu al -.145 .129 -.153 -1.118 .270 Efikasi_Diri .725 .232 .452 3.129 .003 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Data primer yang diolah Hasil uji t hitung pada tabel koefisien di atas menunjukan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut. 1 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan a H : β 1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan 65 b Ha : β 2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji t variabel budaya organisasi X1 terhadap kinerja karyawan Y menunjukkan nilai signifikansi 0.044 0,05. Diperoleh t hitung sebesar 2.075. Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 47-3-1 =43 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 diperoleh hasil untuk t tabel sebesar 2.017 karena t hitung t tabel 2.0752.017 dan signifikansi 0.0440.05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan Ha diterima, artinya variabel budaya organisasi secara parsial individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai t hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi adalah positif, atau dapat diartikan semakin tinggi atau baik motivasi maka semakin meningkatkan kinerja karyawan. Jadi hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma LKC Ciputat. Hasil ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan Njugi Anne Wanjiku dan Nickson Lumwagi Agusioma 2014 dengan judul “Effect of Organization Culture on Employee Performance”, Hairiah 2012 dengan judul “Pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, dan efikasi diri self efficacy terhadap kinerja karyawan 66 melalui motivasi sebagai variabel intervening ”, dan Aubrey Krekeler Wiete 2013 dengan judul “Connecting Organizational Culture to Performance”. Dimana hasilnya menyatakan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 2 Pengaruh kepemimpinan spiritual terhadap kinerja karyawan a H : β 1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepemimpinan spiritual terhadap kinerja karyawan b Ha : β 2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh signifikan antara kepemimpinan spiritual terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji t variabel kepemimpinan spiritual X2 terhadap kinerja karyawan Y menunjukkan nilai signifikansi 0.270 0,05. Diperoleh t hitung sebesar -1.118. Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 47-3-1 =43 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 diperoleh hasil untuk t tabel sebesar 2.017 karena t hitung t tabel -1.1182.017 dan signifikansi 0.2700.05., maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan Ha ditolak, artinya variabel kepemimpinan spiritual secara parsial individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai t hitung negatif, artinya pengaruh yang terjadi adalah negatif, atau dapat diartikan semakin tinggi atau baik kepemimpinan spiritual maka semakin menurunkan kinerja karyawan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Stress Kerja, dan Kepemimipinan terhadap Kinerja Karyawan Industri Jasa (Studi kasus di LKC DD Ciputat dan Gerai Sehat Ciputat)

2 24 135

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Karyawan Yayasan Dompet Dhuafa)

0 5 132

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 19

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN TRANSPORTASI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN TRANSPORTASI ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (Studi Kasus di BPU.Rosalia In

0 4 13

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan (Studi kasus di Lingkungan Kantor PDAM Se-Eks Karesidenan Su

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

1 1 17

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Karyawan PT. Daeyu Indonesia).

0 0 7

Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 119