169
Bab 12 | Pengendalian Penyimpangan Sosial
yang melakukan kesalahan, kemudian menyadari akan kesalahannya dan kembali pada jalan yang normal.
e. Agama Agama merupakan tuntutan bagi manusia dalam berhubungan
dengan Tuhan. Sebenarnya, apabila manusia sudah taat akan dasar- dasar tentang hak dan kewajibannya sebagai hamba Tuhan, maka
sarana-sarana pengendalian sosial yang lain akan lebih mudah mengendalikannya. Karena dalam agama sudah lengkap tentang
tuntutan untuk hidup manusia yang terdapat dalam kitab suci di dalam membedakan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar
dan yang salah.
Setiap umat yang taat terhadap ajaran agamanya, ia akan selalu berusaha untuk tidak mengganggu apa yang menjadi hak-hak orang
lain, dan sebaliknya ia pun akan taat terhadap kewajiban yang harus ia lakukan. Orang yang taat terhadap etika agama akan menempatkan
dirinya sebagai aturan yang akan menghormati dan dihormati orang lain.
E. Peran LembagaPranata Sosial
Dalam rangka mengendalikan perilaku yang menyimpang, peran dari pranata-pranata sosial sangat penting. Siapakah pranata-pranata
sosial tersebut? a. Polisi
Polisi merupakan pranata sosial yang bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum, juga bertindak untuk mencegah
dan mengatasi perilaku yang menyimpang. Tindakannya menyelidiki, menangkap, dan memeriksa warga negara yang melakukan tindakan
penyimpangan sosial. Perilaku yang ditangani oleh pihak kepolisian adalah perilaku-perilaku warga yang melawan hukum tertulis. Upaya
polisi dalam menanggulangi penyimpangan terhadap hukum adalah dengan melakukan penyuluhan hukum, penangkapan, pemeriksaan,
dan pengawasan.
b. Tokoh agamamasyarakat
Tokoh agamatokoh masyarakat adalah mereka yang dianggap memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau kedudukan
yang dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Biasanya, mereka secara alami diangkat oleh masyarakat dengan cirikharismatis
tersendiri. Peran tokoh tersebut di antaranya adalah jika terjadi penyimpangan terhadap nilainorma di dalam masyarakat.
Dari kelima sarana pengendalian sosial yang
telah kamu pelajari, sarana pengendalian
sosial manakah yang utama sehingga
benar-benar dapat mengendalikan para
pelaku penyimpangan sosial? Kemukakan
pendapatmu
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
Gambar 12.3 Polisi
Sumber: image.g oogle.com
Gambar 12.4 Tokoh agama
Sumber: image.g oogle.com
170
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
Hikmah apa yang bisa kamu pelajari dengan mempelajari bab ini?
K
ilasan Materi Pengendalian
sosial adalah suatu proses, baik yang direncanakan atau tidak, yang bertujuan untuk membimbing, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai
dan kaidah-kaidah yang berlaku. Sifat pengendalian sosial adalah preventif pencegahan dan represif setelah terjadi
pelanggaran. Cara pengendalian sosial yang dapat dilakukan adalah cara persuasif mengajak atau
menganjurkan dan cara kurasif mengancam atau kekerasan. Sarana pengendalian sosial yang ada adalah pendidikan formal ataupun informal, desas-
desus berita atau gosip, hukuman, teguran kritik sosial, dan agama. Pranata sosial yang harus berperan dalam rangka pengendalian sosial adalah polisi, tokoh
agama atau tokoh masyarakat, pengadilan, dan adat istiadat.
Gambar 12.6 Adat istiadat
c. Pengadilan Pengadilan merupakan pranata sosial yang membuat keputusan
hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan penyimpangan- penyimpangan sosial. Pengadilan memiliki peranan untuk menyelesaikan
perselisihan antara dua pihak. Keputusan pengadilan yang berupa hukuman konkret diperlukan untuk memelihara kepastian dan wibawa
hukum di masyarakat.
d. Adat istiadat
Adat istiadat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, dan diulang-ulang serta menjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia terus
menerus dan menjadi kelaziman yang diikuti atau dilakukan sejak dahulu kala. Adat istiadat merupakan pranata yang berperan dalam
mengendalikan perilaku yang menyimpang karena adat sebagai lembaga yang berisi norma atau nilai perbuatan yang harus dilakukan. Pelaku
penyimpangan terhadap nilai-nilai adat istiadat akan mendapatkan cemoohan, cacian, dan pengucilan dari masyarakat. Adat istiadat
sifatnya tidak tertulis, tetapi dianggap hukum dasar dalam masyarakat karena telah diketahui dan digunakan secara terus menerus.
Gambar 12.5 Pengadilan
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com