6
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
2. Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Musim di Indonesia
Perubahan musim di Indonesia terjadi karena adanya perbedaan pergerakan angin untuk wilayah-wilayah tertentu. Pola pergerakan
angin muson angin musim adalah sebagai berikut: Pola angin musim terjadi karena adanya pergeseran matahari
antara 23 September - 20 Maret berada di Belahan Bumi Utara BBU dan antara 21 Maret sampai dengan 22 September berada di Belahan
Bumi Selatan BBS.
Pola angin muson timur laut membelok menjadi pola angin muson barat laut setelah melewati khatulistiwa pada bulan September sampai
Maret saat matahari berada di BBS. b.
Angin Muson Timur Angin ini disebut juga angin muson tenggara dan bertiup pada
bulan April sampai dengan Agustus. Hal ini karena mulai 21 Maret sampai 23 September kedudukan matahari tepat berada di utara
sampai garis lintang 23 ° LU pada 21 Juni. Intensitas sinar matahari lebih tinggi di Benua Asia daripada di Benua Australia. Akibatnya,
di Asia tekanan udara rendah dan di Australia tekanan udaranya tinggi. Akhirnya, bertiuplah angin dari Australia menuju Asia. Karena
melewati stepa dan sabana padang rumput yang luas, angin ini tidak membawa uap air sehingga sebagian wilayah Indonesia mengalami
musim kemarau.
1 2
Gambar 1.6 Angin muson timur
Sumber: A tlas Indone
sia da n Dunia
7
Bab 1 | Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a
Pada 23 September - 20 Maret pergerakan semu matahari berada di atas BBU.
b Suhu udara rata-rata tinggi sehingga udara di BBS lebih rendah
daripada di BBU. Hal tersebut mengakibatkan bergeraknya arus angin musim dari BBU ke BBS.
c Arah angin muson tersebut menurunkan banyak hujan sehingga
pada bulan tersebut hampir seluruh wilayah Indonesia, turun hujan.
Sekarang, perhatikan kembali gambar berikut.
21 Maret
21 Juni 23 September
21 Desember
Sumber: A tlas Indone
sia da n Dunia
21 Maret
21 Juni 23 September
21 Desember
Sumber: A tlas Indone
sia da n Dunia
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Berdasarkan gambar dapat dijelaskan sebagai berikut: a
Pada 21 Maret - 22 September pergeseran semu matahari berada di atas BBU.
b Suhu udara rata-rata tinggi dan tekanan udaranya menunjukkan
isobar di BBU lebih rendah daripada di BBS. Akibatnya, bergerak arus angin dari BBS ke BBU.
c Arus angin timur, umumnya tidak banyak menurunkan hujan
sehingga di kepulauan wilayah Indonesia, umumnya mengalami musim kemarau.
8
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
Gambar 1.9 Salah satu jenis tumbuhan di
Indonesia anggrek
Sumber: image.g oogle.com
Perbedaan antara musim hujan dan kemarau terletak pada tiga hal pokok, yaitu:
a Curah hujan di musim kemarau dengan sendirinya lebih rendah
daripada musim hujan. b Arah angin pada musim hujan bertiup dari arah barat laut karena
angin yang berasal dari daratan Asia banyak mengandung uap air. Arah angin pada musim kemarau bertiup dari arah tenggara
karena angin yang berasal dari daratan Australia kering. c
Waktu terjadinya musim penghujan terjadi bulan November - April, musim kemarau terjadi bulan Mei - Oktober, dan musim
pancaroba. Istilah yang digunakan untuk masa peralihan antara musim kemarau atau sebaliknya, berlangsung pada bulan April
atau Oktober.
C. Persebaran Flora dan Fauna serta Kaitannya dengan Garis Wallacea dan
Weber
Mari kamu pelajari flora dan fauna yang ada di Indonesia.
1. Flora di Indonesia
Indonesia kaya akan berbagai macam tumbuhan, dan tidak kurang dari 43 jenis tumbuhan tersebut merupakan jenis yang endemik.
Artinya, tumbuhan tersebut hanya terdapat di Indonesia atau tumbuhan asli Indonesia. Adapun jenisnya
μ ada 202 jenis, 50 jenis di antaranya terdapat di Kalimantan. Adapun suku yang terbesar dari suku tumbuhan
yang ada, yaitu suku anggrek. Dari sekian banyak tumbuhan di atas, sebagian besar terdapat
di kawasan hutan hujan tropis basah, terutama hutan primer yang menutupi 63 daratan bumi Nusantara.
a. Pengertian Flora
Flora adalah alam tumbuh-tumbuhan yang terdapat di suatu kawasan, yang dimaksud di sini bukan jenisnya, melainkan kelompok-
tumbuh-tumbuhan yang membentuk suatu kesatuan, yaitu hutan, stepa, dan sabana.
b. Pengertian Hutan
Menurut UU Pokok Kehutanan Nomor 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu wilayah pertumbuhan pepohonan yang secara keselu-
ruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungan, dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. Secara umum, hutan
adalah areal lahan yang luas yang ditumbuhi oleh pepohonan, baik yang sengaja maupun tidak tumbuhan liar.
9
Bab 1 | Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
c. Jenis-Jenis Hutan
Jenis flora dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: 1 Hutan hujan tropis adalah hutan yang terdapat di daerah tropis,
ditandai dengan curah hujan tinggi dan berdaun lebat. Ciri-ciri hutan ini adalah:
a tumbuhannya heterogen
b daunnya lebar
c terdapat tumbuhan merambat
d udara lembap
Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2 Hutan musim adalah hutan yang musim hujan tampak hijau, tetapi pada musim kemarau daunnya meranggas.
Ciri jenis hutan ini adalah: a tumbuhannya
homogen b
sengaja ditanam manusia 3
Hutan bakau, artinya hutan khas yang terdapat di daerah pantai. Cirinya, tanamannya memiliki akar napas yang bergantung pada
batang. Contohnya, hutan bakau di Sumatra Timur.
„
„
Hutan adalah suatu wilayah pertumbuhan
pepohonan yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati, alam
lingkungan, dan ditetapkan oleh
pemerintah sebagai
Gambar 1.10 Hutan tropis Gambar 1.11 Hutan bakau
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
4 Stepa dan sabana
Stepa adalah padang rumput yang kering yang tidak diselingi oleh pepohonan lain atau semak-semak. Sabana, yaitu padang
rumput kering, tetapi masih terdapat pepohonan lain sebagai pembatasnya. Stepa dan sabana banyak terdapat di Nusa
Tenggara.
Gambar 1.12 Stepa Gambar 1.13 Sabana
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
10
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
a. Wilayah Barat Asiatis
Flora dan fauna wilayah barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan bercorak Asia. Flora wilayah barat termasuk jenis hutan
tropis, contohnya: pohon meranti, kamper, keruing, dan mahoni. Sedangkan, faunanya terdapat hewan menyusui yang tubuhnya besar,
contohnya: gajah, badak, harimau, dan kera.
Gambar 1.15 Salah satu flora dan fauna yang ada di wilayah barat Gambar 1.14 Garis Wallacea dan garis Weber
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Fauna di Indone sia berjumlah μ200.000 jenis dengan
penyebarannya yang tidak merata. Fauna Indonesia penyebarannya dibagi menjadi tiga kelompok dan yang mengelompokkannya adalah
tokoh flora dan fauna, yaitu Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber.
Ketiga pengelompokkan tersebut adalah fauna wilayah barat, tengah, dan timur. Wilayah barat dengan tengah dipisahkan oleh garis
Wallacea, sedangkan wilayah timur dengan tengah dibatasi oleh garis Weber.
11
Bab 1 | Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
b. Wilayah Timur Australis
Flora dan fauna wilayah timur yang meliputi Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan tipe peralihan antara wilayah
barat dan timur. Flora wilayah tengah termasuk hutan hujan tropis, contohnya: pohon kayu besi, pinus, kayu putih, dan sabana padang
rumput. Faunanya merupakan asli Indonesia, seperti: kuda, tapir, komodo, dan kerbau.
Gambar 1.16 Salah satu flora dan fauna yang ada di wilayah timur
Sumber: image.g oogle.com
D. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia
Kamu sebagai pelajar, sudah seharusnya mempelajari persebaran jenis tanah agar kamu bisa memanfaatkannya. Cermatilah pembahasan
berikut.
1. Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan yang dalam. Proses terjadinya
telah bercampur dengan bermacam-macam bahan organis. a.
Jenis-Jenis Tanah di Indonesia Berikut ini adalah jenis tanah di Indonesia.
1 Tanah humus
Tanah humus adalah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan bahan organik. Tanah humus sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian,
warnanya kehitaman. Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Irian.
2 Tanah vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan pohon padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat
subur. Oleh karena itu, banyak daerah pertanian diusahakan di daerah vulkanis.
Gambar 1.17 Tanah humus
Gambar 1.18 Tanah vulkanis
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com