Organisasi Pemuda sebagai Identitas Bangsa

84 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII Sekretaris : Jamaludin Bendahara : Suwarso Pembantu : Sanusi Pane Adapun organisasi pemuda yang hadir dalam Kongres I adalah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Celebes, dan organisasi pemuda dari daerah lainnya. Tujuan Kongres Pemuda I adalah sebagai berikut: a Menyatukan berbagai perkumpulan pemuda. b Memajukan paham persatuan Indonesia. c Mempererat hubungan antarperkumpulan pemuda. d Mempersiapkan Kongres Pemuda II. 2 Kongres Pemuda II Kongres ini berlangsung pada 27 - 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sedangkan, panitia kongres adalah sebagai berikut: a Ketua : Sugondo Joyopuspito PPPI b Wakil Ketua : Djoko Marsaid Jong Java c Sekretaris : Moch. Yamin Jong Sumatranen Bond d Bendahara : Amir Syarifudin Jong Batak Bond e Pembantu : I. Johan Moh. Col Jong Islamieten Bond II. Kotjosungkono Pemuda Indonesia III. Senduk Jong Celebes IV. J. Leimena Jong Ambon V. Rohyani Pemuda Kaum Betawi Peserta Kongres Pemuda II berasal dari dua kelompok, yaitu: a Kelompok pertama berasal dari wakil organisasi pemuda, terdiri dari: 1 Sugondo Marsaid dari PPPI 2 Djoko Marsaid dari Jong Java 3 Moch. Yamin dari Jong Sumatranen Bond 4 Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond 5 Kotjsungkono dari Pemuda Indonesia 6 Senduk dari Jong Celebes 7 Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi 8 J. Leimena dari Jong Ambon b Kelompok kedua berasal dari utusan partai politik, terdiri dari: 1 Mr. Sartono dari PNI cabang Jakarta 2 Martokusumo dari PNI cabang Bandung 3 Mr. Sunarto dari PAPI 4 Abdurrachman dari Budi Utomo cabang Jakarta 5 Dr. Amir dari Dienaren Van Indie 6 SM. Kartosuwiryo dari PSI 7 Sigid dari Indonesische Club 85 Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional 8 Muhidin dari Pasundan 9 Arnold Manowutu dari Perserikatan Minahasa 10 Pijper Van der Plas dari pemerintah Hindia Belanda Para wakil partai dan penduduk pribumi hadir untuk memberikan dorongan moral agar kongres berjalan lancar. Sedangkan, dari pemerintah kolonial hadir untuk menjadi pengawas. Pada kongres kedua ini, semua peserta dan pembicara menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar dan wajib digunakan dalam acara tersebut. Hanya ada satu peserta yang menggunakan bahasa Belanda, yaitu Purnomowulan yang kemudian diterjemahkan oleh Mr. Muh. Yamin ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pidatonya, Purnomowulan mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia harus diperbaiki dan harus mempunyai sistem sendiri. 3 Hasil Kongres Pemuda II Agenda utama dalam sidang yang ketiga pada 28 Oktober 1928 menghasilkan keputusan bersama dalam kongres. Keputusannya adalah sebagai berikut: a Ikrar Sumpah Pemuda Pertama : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kedua : Kami Putra dan Putri Indone sia mengaku, berbangsa satu bangsa Indonesia. Ketiga : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia. b Menetapkan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia c Menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional Indonesia Sumpah Pemuda yang menjadi bagian penting dalam Kongres Pemuda Indonesia II, merupakan puncak kebulatan tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam ikatan kebangsaan. Peristiwa ini kemudian menjadi modal besar yang berharga dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Karena, dari sinilah berkembang semangat serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan demi meraih cita-cita kemerdekaan.

2. Peranan Pers dan Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional

Berikut ini adalah peranan pers dan wanita dalam pergerakan nasional. Sumpah Pemuda yang menjadi bagian penting dalam Kongres Pemuda Indonesia II, merupakan puncak kebulatan tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam „ „ 86 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII a. Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional Bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia tidak terlepas dari peranan pers. Pers sebagai alat komunikasi, menyuarakan dan menjadi corong kepentingan organisasi pergerakan nasional. Pers mempunyai peranan penting pada masa pergerakan nasional, antara lain: a menyebarkan cita-cita mencapai kemerdekaan Indonesia; b memperkuat cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia; dan c membangkitkan semangat perjuangan agar bangsa Indonesia bangkit menentang imperialisme. Surat kabar dan majalah menjadi media komunikasi antara satu organisasi pergerakan dengan organisasi pergerakan lain, serta antara organisasi pergerakan dengan masyarakat. Melalui pers, ide, tujuan, dan cita-cita dapat disebarluaskan. Organisasi pergerakan nasional di Indonesia pada umumnya memiliki surat kabar tersendiri, seperti: a Budi Utomo memiliki surat kabar Darmo Kondo. b Sarekat Islam menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia, dengan penulisnya H.O.S. Tjokroaminoto, Abdul Muis, H. Agus Salim, dan Cipto Mangunkusumo. c Indische Partij menerbitkan surat kabar De Express dan Hel Tijschriff De Express dipimpin oleh E.F.E. Douwes Dekker. Surat kabar ini berbahasa Belanda, tetapi berisi cita-cita perjuangan nasional. Penulisnya yang terkenal ialah Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara dan Abdul Muis. d Perhimpunan Indonesia memiliki „Hindia Putera‰ yang terbit di Belanda tahun 1916. Pada tahun 1924 majalah Hindia Putera diubah namanya menjadi „Indonesia Merdeka‰. Tokoh-tokoh pers pada zaman pergerakan nasional, antara lain: Dr. Wahidin Sudirohusodo, Moh. Yamin sebagai pimpinan redaktur surat kabar Retnodumilah, Moh. Hatta Sukiman, Sartono sebagai tokoh majalah Hindia Putra, serta Abdul Muis dan H. Agus Salim sebagai pimpinan surat kabar Neraca Jakarta. b. Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional Pada masa pergerakan nasional, kaum wanita tidak tinggal diam. Mereka menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk memperluas dan memperkuat perasaan kebangsaan. Pergerakan wanita pertama kali dirintis oleh Raden Ajeng Kartini. Pada mulanya gerakan wanita terbatas pada pengekangan seperti kawin paksa dan poligami. Berikut ini adalah pergerakan wanita. a. Putri Mardika 1912, merupakan organisasi wanita tertua dan merupakan bagian dari Budi Utomo. Cermati kegiatan wartawan, baik melalui televisi maupun surat kabar. Menurutmu, bagaimana peranan pers saat itu? Kemukakan pendapatmu A ktivitas Siswa A ktivitas Siswa