78
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
c. Transmigrasi Perpindahan Penduduk
Pada 1865 jumlah penduduk Jawa dan Madura 14 juta. Pada 1900 telah berubah menjadi dua kali lipat. Pada awal abad ke-19 terjadi migrasi
penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sehubungan dengan adanya perluasan perkebunan tebu dan tembakau, migrasi penduduk dari Jawa
ke Sumatra Utara karena adanya permintaan besar akan tenaga kerja perkebunan di Sumatra Utara, terutama ke Deli, sedangkan ke Lampung
mempunyai tujuan untuk menetap.
3. Hubungan antara Pelaksanaan Politik Etis dengan Lahirnya Golongan Pelajar di
Indonesia Pelaksanaan politik etis dalam bidang pendidikan telah melahirkan
secercah harapan baru dengan lahirnya golongan terpelajar di masyarakat Indonesia yang pada akhirnya golongan ini akan membawa
bangsa Indonesia pada suatu era kesadaran akan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk dapat mengusir penjajah dari
Indonesia. Selain itu, politik etis telah membawa kesadaran bangsa akan faktor-faktor yang muncul untuk lahirnya pergerakan secara nasional,
di antaranya adalah:
1 Faktor dalam negeri
a kemiskinan dan penderitaan bangsa Indonesia yang terjadi
setiap saat yang diakhiri dengan kematian; b
munculnya kaum cerdik pandai; dan c
kejayaan pada masa lampau, pada masa kerajaan- kerajaan.
2 Faktor dari luar negeri
a kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 telah membuka
mata bahwa orang Asia dan Afrika bukanlah bangsa yang hina; dan
b terpengaruh oleh gerakan kemerdekaan nasionalisme di
negara-negara lain, seperti India, Filipina, Cina, dan Turki.
B. Lahirnya Kaum Terpelajar
Dalam perkembangannya, tumbuhnya rasa kebangsaan nasional Indonesia dibagi menjadi tiga masa, yaitu:
a. Organisasi-Organisasi yang Lahir di Awal Pergerakan Nasional
Periode 1908 - 1920 1 Budi
Utomo Akibat dari sistem pendidikan yang dicanangkan oleh politik etis,
maka minat untuk belajar di kalangan penduduk sangat tinggi, tetapi
„ „
Pelaksanaan politik etis dalam bidang
pendidikan telah melahirkan secercah
harapan baru ....
79
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
karena adanya keterbatasan biaya, banyak penduduk pribumi yang tidak dapat mengenyam pendidikan tersebut. Hal ini membuat prihatin salah
seorang cerdik pandai Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk menghimpun dana sehingga pada 1906 - 1907, beliau melakukan perjalanan keliling
pulau Jawa dan bertemu dengan Sutomo, seorang mahasiswa School Tot Opleiding Voor Inlandsche Arsten STOVIA.
Berikut ini adalah prinsip perjuangan Budi Utomo: a
diwakili golongan muda yang cenderung menempuh jalan politik dalam menghadapi pemerintahan kolonial; dan
b diwakili golongan tua yang cenderung menempuh perjuangannya dengan cara lama, yaitu sosiokultural.
Adapun tujuan utama daripada Budi Utomo adalah mencapai dan meningkatkan derajat bangsa.
Gambar 5.2 Budi Utomo Gambar 5.3 Haji Samanhudi
Gambar 5.4 Soewardi Soeryaningrat
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
2 Sarekat Islam SI
Pada awalnya, SI bernama SDI Syarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi pada 1911 di Solo. Maksud dari pendiriannya
adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang asing Barat maupun Timur. SI mencapai
puncaknya pada masa kepemimpinan Tjokroaminoto, dan mengubah nama dari SDI menjadi SI pada 1912 dengan anggotanya terdiri dari
seluruh lapisan masyarakat yang beragama Islam.
3 Indische Partai IP
Indische Partai didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Soewardi Soeryaningrat,
dan Dr. Ciptomangunkusumo. Indische Partai sebagai organisasi campuran antara Indo dan penduduk pribumi bertujuan hanya satu,
yakni mencapai Indonesia merdeka dan merupakan organisasi politik yang pertama. Program Indische Partai disebarluaskan melalui majalah
„De Express‰.