Jawablah dengan singkat dan jelas

Tabel 1 JUMLAH KROMOSOM PADA BEBERAPA ORGANISME Dalam setiap sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan berpasang-pasangan, yang demikian disebut kromosom homolog. Setiap pasangan kromosom homolog berbeda dengan pasangan kromosom homolog lainnya. Pasangan-pasangan kromosom sel tubuh disebut alela. Kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan hanya satu kromosom disebut haploid n. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut kromosom kelamin sex kromosom, sedangkan kromosom yang tidak berperan menentukan jenis kelamin disebut kromosom tubuh autosom. Sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunannya melalui sel kelamin, yaitu sel sperma dan ovum sel telur atau serbuk sari dan putik. Organisme jantan akan mewariskan sifat-sifat yang dimiliki melalui sperma, sementara itu, organisme betina akan mewariskan sifat-sifat yang dimilikinya melalui ovum. Pewarisan tersebut terjadi melalui 2 proses pembelahan, yaitu: a. Pembelahan Sel secara Mitosis Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahapan Pembelahan sel secara Mitosis No. Jenis Organisme Jumlah Kromosom 1. Nyamuk 6 2. Lalat 12 3. Kacang ercis 14 4. Jagung 20 5. Kucing 38 6. Tikus 42 7. Manusia 46 8. Kentang 48 9. Kuda 60 10. Ayam 78 IPA SMP Kelas IX 73 Gambar 5.3 Sepasang kromosom homolog Tahapan Interfase Profase Ciri-ciri • Semua bagian sel mem- persiapkan diri untuk melakukan pembelahan. • Inti sel dan bagian sel lainnya mulai jelas terlihat. • Kromosom melekat pada serat gelondong • Benang kromosom mulai menebal Gambar b. Pembelahan Sel secara Meiosis Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah sel induk. Pembelahan secara meiosis terjadi pada sel generatif sel kelamin yang diploid. Meiosis berlangsung melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Perhatikan tabel di bawah ini. Tahap Pembelahan Sel secara Meiosis IPA SMP Kelas IX 74 Tahapan Metafase Anafase Telofase Ciri-ciri • Benang kromosom mulai menebal • M a s i n g - m a s i n g kromosom menarik diri di bidang ekuator. • Terbentuk benang plas- ma di kutub inti sel • Sebagian dari benang plasma menuju pada kutub yang berlawanan sambil mengikat kromo- som. • Benang plasma yang mengikat kromosom itu menarik kromosom ke arah kutub berlawanan. • Kromosom mengumpul pada masing-masing ku- tub dan saling melebur. • Komponen inti sel dan dinding inti mulai ter- bentuk, sehingnga ter- bentuk 2 buah inti • Terbentuk selaput pemisahsekat pemisah • Terbentuk dua buah sel Gambar 1. Inti sel dengan kromosom yang b e r p a s a n g a n diploid 2. Benang-benang kromatin menjadi kromosom 3. tiap bagian kro- mosom homolog mengganda 4. Te r b e n t u k n y a kromosom tetrad IPA SMP Kelas IX 75 B. DOMINAN, RESESIF, DAN INTERMEDIAT Seorang ayah dengan rambut keriting dan ibu berambut lurus, ternyata mempunyai anak rambut keriting. Dalam suatu perkawinan, pada keturunannya akan ada sifat yang muncul atau ada sifat yang tidak muncul tertutup dari salah satu sifat induknya. Sifat yang muncul rambut keriting pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya, sifat yang tidak muncul pada keturunannya karena dikalahkan ditutupi oleh pasangannya disebut sifat resesif. Akan tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu persilangan bahwa sifat kedua induk saling mempengaruhi sehingga sifat yang muncul pada keturunannya merupakan campuran dari kedua induknya. Sifat yang demikian disebut sifat intermediat dominan parsial misalnya, tanaman bunga pukul empat Mirabilis jalapa keturunannya tanaman bunga pukul empat yang berbunga merah muda.

C. GENOTIPE DAN FENOTIPE

Untuk memudahkan dalam mempelajari persilangan gen yang berperan dalam pengaturan atau penentuan sifat diberikan lambang yang berupa huruf besar dan huruf kecil. Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital misalnya, gen yang menentukan sifat hidung mancung dengan huruf M. Gen yang bersifat resesif biasanya dinyatakan dengan huruf kecil misalnya, gen untuk hidung pesek ditulis dengan huruf m. Jadi, dapat diartikan bahwa hidung mancung dominan terhadap hidung pesek atau hidung pesek resesif terhadap hidung mancung. Telah diketahui bahwa spermatozoid haploid n dengan ovum yang juga bersifat haploid n membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bersifat diploid 2n. 5. P e m b e l a h a n meiosis I 6. Te r b e n t u k n y a kromosom diad 7. P e m b e l a h a n meiosis II 8. Sel anak dengan nukleus haploid sumber: Biology Barretta Gambar 5.4 Bunga kacang polong ungu bersifat dominan dan bunga mawar putih bersifat resesif Gambar 5.5 a alel -alel homozigot b alel-alel heterozigot