Aeroponik PRODUK BIOTEKNOLOGI MODERN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

c. kloning pada domba sumber: www.mrlwesternregion.org Gambar 6.12 Kloning pada hewan menyusui yang dilakukan pada domba Kloning pada hewan menyusui, misalnya domba dilakukan dengan mengambil sel telur dari domba betina B dan sel tubuh dari sel puting susu domba A. Nukleus inti sel dari sel telur domba B dihilangkan kemudian kedua sel digabungkan dengan metode “electrofussion” atau memberikan kejutan listrik. Hal itu dilakukan supaya sel mulai melakukan pembelahan setelah proses penggabungan. Sel yang mulai melakukan pembelahan dikulturkan hingga terbentuk embrio. Kemudian embrio ditanam ke dalam rahim induk asuh hingga lahir. Domba hasil kloning tersebut mirip betina A.

5. Rekayasa genetika

Dalam bioteknologi telah dikembangkan pula suatu teknik rekayasa genetika. Teknik rekayasa genetika adalah suatu cara mengganti atau menambah DNA dari organisme lain ke susunan DNA asli dalam suatu sel dari suatu organisme. Dolly Domba klon memiliki muka putih Kloning reproduksi Penanaman pada domba pengganti Pertumbuhan sel-sel tubuh Kloning untuk pengobatan Embrio hasil kloning Embrio awal dengan ADN donor Pembentukan klon Sel mengalami fusi Memindahkan ADN dari telur yang belum dibuahi Pengambilan sel puting susu dari domba muka putih A B IPA SMP Kelas IX 108 IPA SMP Kelas IX 109 Teknik ini juga disebut rekombinasi genetika. Rekayasa genetika atau manipulasi teknik dalam genetika ini digunakan untuk mendapatkan kombinasi sifat keturunan yang diinginkan. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan cara pencangkokan atau pencampuran DNA yaitu dengan menyisipkan DNA asing pada DNA asli. Teknologi rekayasa genetika sering mengacu kepada teknologi DNA rekombinan. DNA rekombinan dibuat dengan memadukan dan mengkombinasikan materi genetik dari dua sumber yang berbeda. Di alam, materi genetik secara alami melakukan rekombinasi. Menggunakan salah satu dari mekanisme berikut. a. Pindah silang, terjadi antara dua kromosom homolog, yaitu antara kromosom maternal dan paternal selama pembentukan gamet. b. Sel telur dan spermatozoid bersatu selama fertilisasi. c. Bakteri melakukan penukaran materi genetik melalui konyugasi, transformasi dan transduksi. Pada setiap cara rekombinasi alami tersebut di atas, bilamana materi genetik dari dua sumber di kombinasikan, hasilnya adalah bertambahnya variasi genetik. Variasi genetik yang ada di alam merupakan bahan baku perubahan evolusioner yang di- kendalikan oleh seleksi alam atau seleksi buatan yang dilakukan oleh manusia. Banyak ilmuwan memiliki pandangan bahwa rekayasa genetika merupakan contoh pengembangan lebih lanjut dari perkawinan seleksi, sebab kedua teknologi itu mengandung materi genetik sumber yang berbeda. Untuk menciptakan organisme yang memiliki sifat-sifat baru yang bermanfaat. Meskipun memiliki persamaan tetapi kedua teknologi ini memiliki perbedaan mendasar di dalam cara menggabungkan materi genetik. Dalam proses rekayasa genetika diperlukan mikroorganisme sebagai pembawa, misalnya bakteri. Rekayasa genetika yang merupakan bioteknologi modern telah menghasilkan berbagai produk. Beberapa contoh rekayasa genetika antara lain: a. Vaksin Hepatitis Merupakan vaksin untuk mencegah penyakit radang hati hepatitis, dengan cara menyisipkan gen antigen ke dalam sel klamir. Sel klamir yang telah disisipi gen virus akan menghasilkan selubang protein yang digunakan untuk membuat vaksin hepatitis. b. Hormon Insulin Merupakan hormon yang berguna untuk menolong penderita kencing manis diabetes militus. Dengan rekayasa genetika hormon ini dapat dibuat dalam jumlah besar dan murah serta secara kimia sama dengan hormon insulin manusia. c. Interferon Berguna untuk pengobatan berbagai penyakit yang disebabkan virus dan jenis kanker terteatis. misalnya penyakit flu maka interferon bertanggung jawab ter- hadap sakit kepala, bersin, dan pegal-pegal. Interferon dihasilkan tubuh sebagai reaksi terhadap virus flu. Cara membuat interferon yaitu dengan menyisipkan gen tertentu ke dalm bakteri Escherichia coli. d. Antibodi Monoklonal MCAb Dibuat dengan cara menggabungkan sel penghasil antibodi sel limfosit dengan sel yang terkena penyakit. Dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker, keracunan, dan mengetahui adanya kehamilan.