Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

Beberapa keuntungan bercocok tanam secara hidroponik antara lain sebagai berikut. • Bercocok tanam dengan cara hidroponik tidak bergantung pada luas tanah. Tempat atau lahan yang lebih sempit dapat ditanami tanaman yang lebih banyak. • Mineral atau pupuk yang diberikan diperlukan tanaman dapat diperhitungkan dengan cermat sesuai keperluan. Dengan demikian penggunaan pupuk menjadi lebih efisien. • Bibit penyakit misalnya bakteri, jamur, dan cacing yang berasal dari tanah dapat dihindari. Sementara itu, hama misalnya serangga, dapat dicegah karena dikelola secara khusus. • Gulma, misalnya rumput teki dan alang-alang dapat dicegah keberadaannya. • Kualitas buah dan tanaman yang dihasilkan lebih baik sehingga meningkatkan produksi panen. • Tidak tergantung dengan musim karena dikelola secara khusus.

3. Aeroponik

Aeroponik merupakan modifikasi dari sistem hidroponik. Kalau pada hidroponik, media yang digunakan adalah air dan media lain misalnya keri-kil atau pasir, namun pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman diletakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembabannya. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman. Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Selain itu tidak ada air yang hilang akibat penguapan. Lihat gambar 6.9 tentang penanaman dengan sistem aeroponik. sumber: Trubus ed. 399 Gambar 6.9 a Tanaman Aeroponik b Akar tanaman dibiarkan menggantung dalam suatu wadah IPA SMP Kelas IX 105 a b

4. Kloning

Pengertian kloning merupakan perbanyakan sel maupun individu secara vegetatif aseksual sehingga menghasilkan individu yang identik sama dan seragam dengan induknya. Kloning dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan misalnya ketela rambat, pisang, jahe, tebu, nanas, teh, kopi, mangga, dan kunyit. Kegiatan lain yang termasuk kloning seperti menyetek, menyangkok, dan menyambung secara kovensional. Kloning dapat juga dilakukan secara modern. Teknologi kloning modern dilakukan melalui teknik kultur jaringan. Kultur jaringan adalah pengembangbiakan tanaman secara vegetatif dari bagian-bagian jaringan badan somatie tanaman di dalam kultur aseptik bebas kuman dengan lingkungan yang terkontrol. Contoh tumbuhan yang sering digunakan untuk kultur jaringan invitro misalnya ubi batang dan tanaman anggrek. Umumnya bagian tanaman yang akan dikultur masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem seperti daun muda, ujung akar, ujung batang, atau keping biji. Langkah-langkah sederhana kultur jaringan invitro: 1 Pilih bagian meristem tanaman yang akan dikultur. 2 Potonglah kecil-kecil bagian tanaman yang dikultur sebagai eksplan keadaan aseptik, 3 Letakkan potongan kecil eksplan ke dalam medium botolcawan yang berisi nutrisi dan hormon dalam keadaan steril. 4 Setelah beberapa waktu bagian permukaan akan terjadi pembelahan dan mem- bentuk gumpalan seragam kalus. 5 Setelah terbentuk kalus kemudian pindahkan ke medium yang cocok selanjutnya menjadi tanaman kecil yang lengkap planet. 6 Tanaman kecil siap ditanam di medium tanah. Gambar 6.10 Teknik kultur invitro IPA SMP Kelas IX 106