Sel Saraf Neuron SISTEM SARAF PADA MANUSIA

IPA SMP Kelas IX 32 a Lapisan luar korteks berwarna abu-abu. Permukaan lapisan ini berlipat-lipat, hingga permukaannya luas. Pada lapisan ini terisi badan sel saraf dan berbagai macam pusat saraf. b Lapisan dalam berwarna putih dan banyak mengandung serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Fungsi otak besar yaitu: - untuk berfikir, - pusat kesadaran dan kemauan, - pusat ingatan, serta - pengendalian ingatan, misal bergerak, mendengar, dan membau. 2 Otak Kecil Serebelum Serebelum terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri yang dihubungkan oleh jembatan varol yang terletak di bagian depan otak kecil. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Benturan pada otak kecil dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Jika otak kecil terpukul, keseimbangan tubuh akan terganggu. 3 Sumsum Lanjutan Medula Oblongata Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan penghubung antara otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Sumsum ini terletak di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Berfungsi untuk mengatur pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tak sadar.

b. Sumsum Tulang Belakang Sumsum Spinal

sumber: Diolah dari Starr, Biology; Concept and Applications 2006: 495 Gambar 3.6 Penampang dan struktur sumsum tulang belakang IPA SMP Kelas IX 33 Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga tulang belakang. Memanjang mulai dari ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Sumsum ini berhubungan dengan sumsum penghubung. Sumsum ini terdiri atas beribu-ribu neuron. Sumsum tulang belakang mempunyai bagian materi kelabu yang berisi kumpulan badan saraf, terletak di sebelah dalam sumsum itu. Bagian materi putih berisi kumpulan serabut saraf yang terletak di sebelah luar. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke otak serta memungkinkan terjadinya gerak secara cepat atau gerak reflek. Pada umumnya, perjalanan rangsang pertama kali diterima reseptor. Kemudian, rangsang dihantarkan melalui saraf sensorik ke otak. Sesudah diolah di otak, tanggap- an terhadap rangsang akan dihantarkan melalui saraf motoris ke efektor. Secara seder- hana, proses perjalanan rangsang dapat digambarkan sebagai berikut. Reseptor → saraf sensorik → otak → saraf motoris → efektor Hasil rangsangan tersebut, menimbulkan gerak biasa. Adakalanya rangsang itu diolah oleh pusat saraf terlebih dahulu, tetapi melalui jalan yang terpendek. Peristiwa ini disebut gerak reflek spontan. Jalan terpendek yang ditempuh suatu gerak refleks disebut lengkung refleks. Lengkung refleks dapat pula dilakukan hanya oleh dua buah saraf. Secara sederhana, jalan rangsang gerak refleks tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Reseptor → saraf sensoris → neuron perantara atau konektor → saraf motoris → efektor sumber: Depdiknas, 2002 Gambar 3.7 Lintasan gerak reflek Lintasan refleks teridri dari dua jalur yang berbeda. Jalur refleks mata tidak melalui sumsum tulang belakang, namun langsung ke otak dan otak memberikan tanggapan di luar kendali kemauan sadar manusia. Lintasan refleks ini disebut lintasan refleks kranialis. Sementara itu, refleks lutut melewati sumsum tulang belakang sehingga disebut lintasan refleks spinalis. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai: a. pusat gerak refleks, b. penghantar impuls sensoris dari indera ke otak, serta c. penghantar impuls motor dari otak ke otot tubuh.