dengan depresi. Dengan kata lain, individu yang sering mengakses facebook
juga sering menunjukkan update-update yang terkait depresi. Penelitian lain mengungkapkan bahwa individu yang menghabiskan
banyak waktu dalam relasi online akan membuatnya merasa lebih tidak puas. Hal ini terjadi karena relasi online kurang memiliki relasi antar
pribadi – komunikasi langsung. Ketidakpuasan yang dirasakan
individu ini dapat membuat individu mengalami stress Szwedo, Mikami, Allen, 2012.
C. INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL
Intensitas adalah nilai kuantitatif dari stimulus atau sensasi. Kekuatan dari perilaku, seperti impuls atau emosi. Kekuatan dari
performansi individu dalam beberapa aktivitas atau bidang dengan satu atau lebih referensi atribut, yaitu gairah, komitmen, upaya, asertif, dan
fokus VandenBos et al., 2007. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Masih
dari sumber yang sama, intens adalah kekuatan atau efek yang sangat kuat atau hebat. Dengan demikian, secara lebih menyeluruh intensitas adalah
keadaan tingkatan atau ukuran kekuatan atau efek. Sementara itu, Wulandari 2000 mengemukakan bahwa kata intensitas merujuk pada
waktu yang dihabiskan dalam melakukan aktivitas tertentu durasi dan jumlah ulangan melakukan aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu
frekuensi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, kata penggunaan berasal dari kata dasar “guna”, yaitu faedah, manfaat, atau
fungsi. Sementara kata penggunaan sendiri berarti proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian.
Berdasarkan uraian tersebut, maka intensitas penggunaan SJS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan tingkatan atau ukuran
kekuatan atau efek dalam menggunakan SJS. Keadaan tingkatan dapat dilihat dari waktu yang dihabiskan untuk mengakses dan menggunakan
SJS durasi dan jumlah ulangan yang dilakukan dalam mengakses dan menggunakan SJS frekuensi dalam waktu satu hari.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan survei yang dilakukan sebuah social media agency
pada tahun 2015, rata-rata waktu yang digunakan oleh populasi di Indonesia untuk mengakses media sosial, termasuk SJS
adalah 2 jam 52 menit Time Spent, 2008. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata intensitas penggunaan SJS oleh pengguna
SJS di Indonesia adalah 2 jam 52 menit.
D. REMAJA
1. Definisi Remaja
Istilah remaja berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere. Adolescere
ini merupakan kata kerja yang artinya adalah “untuk bertumbuh menuju masa dewasa Steinberg, 2002.
” Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik,
yaitu masa alat-alat kelamin mencapai kematangannya. Secara anatomis, alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada
umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan telah berfungsi secara sempurna pula. Masa pematangan fisik ini berjalan lebih kurang
dua tahun dan biasanya ditandai ketika perempuan mengalami menstruasi pertama atau sejak seorang laki-laki mengalami mimpi
basah. Masa selama lebih kurang dua tahun ini disebut pubertas Sarwono, 2011.
Dalam semua masyarakat, masa remaja adalah waktu untuk bertumbuh, bergerak dari ketidakmatangan pada masa kanak-kanak
menuju kematangan pada masa dewasa, masa persiapan untuk masa depan Steinberg, 2002. Papalia 2014 mendefinisikan masa remaja
sebagai perkembangan transisi yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial dengan beragam bentuk latar belakang
sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Sementara itu, pada tahun 1974, WHO dalam Sarwono, 2011
menetapkan definisi remaja secara konseptual. WHO mendefinisikan
remaja sebagai suatu masa ketika :
a Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual. b Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.