skala kecerdasan emosi yang peneliti buat memiliki reliabilitas atau konsistensi hasil pengukurunan yang cukup tinggi.
H. METODE ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah
data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik
memiliki asumsi normalitas sebaran. Data yang sebarannya normal memiliki taraf signifikansi lebih besar dari 0,1 p
≥ 0,1 Santoso, 2014.
Uji normalitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z
dan grafik q-q plot sebagai acuan pelengkap. Terkait grafik q-q plot, jika kebanyakan titik berada sangat dekat
dengan garis atau bahkan menempel pada garis, dapat kita simpulkan bahwa data penelitian mengikuti distribusi normal Santoso, 2014.
b. Uji Linearitas Asumsi linearitas menyatakan bahwa hubungan antarvariabel
yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel akan diikuti
secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel
lainnya. Hubungan antarvariabel dapat dikatakan linear jika memiliki taraf
signifikansi kurang dari 0,05 p ≤ 0,05 Santoso, 2014. Uji asumsi ini berkaitan dengan teknik statistik korelasi,
khususnya korelasi product moment. Uji asumsi ini penting dilakukan karena korelasi product moment dan turunannya mengasumsikan
bahwa hubungan antarvariabel dalam penelitian bersifat linear. Jika ternyata pola hubungannya tidak linear, teknik korelasi product
moment akan cenderung melakukan underestimate kekuatan hubungan
antara dua variabel. Dengan demikian, sangat mungkin jika dua variabel yang memiliki hubungan yang kuat, tetapi diestimasi oleh
product moment sebagai tidak ada hubungan atau memiliki hubungan
yang lemah hanya karena pola hubungannya tidak linear Santoso, 2014.
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi. Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan
pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel lain. Dengan kata lain, ketika kecenderungan dalam satu variabel selalu
diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, maka dapat disimpulkan bahwa dua variabel tersebut memiliki hubungan atau korelasi Santoso,
2010.
Terdapat banyak teknik korelasi yang dapat digunakan atau biasa digunakan. Beberapa teknik korelasi tersebut dikelompokkan ke dalam dua
kelompok uji statistik, yaitu uji statistik parametrik dan uji statistik non- parametrik.
Uji statistik
parametrik adalah
statistik yang
mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data normal dan memiliki varians homogen. Sebaliknya, uji statistik non-parametrik adalah statistik
yang parameter populasinya atau datanya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan dan
variansnya tidak perlu homogen Siregar, 2013. Persyaratan yang dimaksud di sini didapatkan melalui uji asumsi, yaitu uji normalitas dan
uji linieritas. Dalam uji statistik parametrik, teknik korelasi yang biasa digunakan
adalah teknik korelasi product moment Santoso, 2010. Dengan demikian, jika uji asumsi terpenuhi, teknik korelasi yang digunakan adalah product
moment. Sebaliknya, dalam uji statistik non-parametrik, teknik korelasi
yang biasa digunakan adalah teknik korelasi spearman rho Siregar, 2013. Dengan demikian, jika uji asumsi tidak terpenuhi, teknik korelasi yang
digunakan adalah spearman rho.