Keuntungan dan Risiko Penggunaan Situs Jejaring Sosial

yaitu masa alat-alat kelamin mencapai kematangannya. Secara anatomis, alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan telah berfungsi secara sempurna pula. Masa pematangan fisik ini berjalan lebih kurang dua tahun dan biasanya ditandai ketika perempuan mengalami menstruasi pertama atau sejak seorang laki-laki mengalami mimpi basah. Masa selama lebih kurang dua tahun ini disebut pubertas Sarwono, 2011. Dalam semua masyarakat, masa remaja adalah waktu untuk bertumbuh, bergerak dari ketidakmatangan pada masa kanak-kanak menuju kematangan pada masa dewasa, masa persiapan untuk masa depan Steinberg, 2002. Papalia 2014 mendefinisikan masa remaja sebagai perkembangan transisi yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial dengan beragam bentuk latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Sementara itu, pada tahun 1974, WHO dalam Sarwono, 2011 menetapkan definisi remaja secara konseptual. WHO mendefinisikan remaja sebagai suatu masa ketika : a Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. b Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Selain itu, WHO juga menetapkan definisi remaja secara operasional. Ditinjau dari bidang kegiatan WHO, yaitu kesehatan, masalah yang terutama dirasakan mendesak mengenai kesehatan remaja adalah kehamilan yang terlalu awal. Berangkat dari masalah pokok ini, WHO pun menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja, batasan usia ini juga berlaku bagi remaja pria. WHO juga membagi kurun waktu tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Sedikit berbeda dari WHO, ilmuwan sosial yang mempelajari masa remaja biasanya membedakan rentang usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu remaja awal 10-13 tahun, remaja tengah 14-18 tahun, dan remaja akhir 19-22 tahun. Pembagian kelompok usia ini didasarkan pada kelompok-kelompok orang muda dalam institusi pendidikan dalam kebanyakan masyarakat, yaitu sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi Steinberg, 2002. Selain itu, berdasarkan hasil riset dasar kesehatan pada tahun 2010, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI mengkategorikan usia remaja menjadi dua kelompok, yaitu remaja awal 13-15 tahun dan remaja 16- 18 tahun. Batas bawah usia kelompok remaja ini didapatkan dari analisis yang dilakukan dengan mengamati keseluruhan proses kesehatan rerproduksi yang dialami perempuan mulai dari usia pertama menstruasi menarche yang merupakan awal dari proses reproduksi dimulai sampai dengan reproduksi berakhir menopause. Hasil analisis menemukan bahwa 37,5 persen perempuan Indonesia mengawali usia reproduksi menarche pada umur 13-14 tahun Riset Kesehatan, 2013. Terkait dengan kecerdasan emosi, Goleman 1995 dalam bukunya menuliskan bahwa kecerdasan emosi diatur oleh otak emotional emotional brain yang meliputi sistem limbik, neokorteks dan prefrontal, serta amygdala. Keempat bagian otak tersebut berkembang dan matang pada saat individu berada pada tahap remaja pubertas hingga usia 18 tahun. Oleh karena itu, batas bawah usia remaja yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 13 tahun, sementara batas atas usia remaja yang peneliti gunakan adalah 18 tahun. Dengan demikian, batasan kelompok usia remaja yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 13 – 18 tahun.

2. Aspek Perkembangan Remaja

Saat memasuki masa remaja, remaja mengalami transisi dalam tiga aspek kehidupannya, yaitu