Definisi dan Karakteristik Situs Jejaring Sosial

4. Keuntungan dan Risiko Penggunaan Situs Jejaring Sosial

Dalam penggunaan SJS, terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh remaja O’Keefee Pearson, 2011, yaitu : a Tetap terhubung dengan teman dan keluarga, membuat pertemanan baru, berbagi gambar dan bertukar ide. b Kesempatan untuk terikat dengan komunitas dengan menghasilkan uang untuk acara amal atau menjadi volunteer dalam acara lokal. c Perluasan koneksi online dan bahkan beralih ke offline melalui ketertarikan yang sama yang melibatkan orang lain dari latar belakang yang lebih beragam. d Membantu perkembangan identitas dan keterampillan sosial remaja. e Meningkatkan atau mempermudah kesempatan belajar. Misalnya, siswa SMP dan SMA terhubung satu sama lain melalui SJS untuk pengerjaan tugas atau proyek. f Kemudahan untuk mengakses atau mendapatkan informasi kesehatan. Meski demikian, jika digunakan secara tidak tepat, penggunaan SJS juga memiliki beberapa risiko untuk remaja, antara lain a Cyberbullying dan Kekerasan Online Cyberbullying adalah tindakan menggunakan media digital untuk menyampaikan fitnah, mempermalukan, atau menyampaikan pesan yang kasar pada orang lain. Cyberbullying adalah risiko online yang paling umum untuk kalangan remaja dan memiliki dampak untuk pelaku maupun korbannya. Namun, kekerasan online lebih jarang terjadi dibandingkan cyberbullying . Selain itu, kekerasan online juga tidak sering terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja O’Keefee Pearson, 2011. b Kecanduan SJS Pada umumnya, SJS digunakan untuk fungsi atau tujuan sosial, kebanyakan untuk mempertahankan relasi offline Kuss Griffiths dalam Griffiths, Kuss, Demetrovic, 2014. Namun, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa individu mungkin merasa dipaksa untuk mempertahankan jaringan sosial online mereka dalam suatu cara dalam beberapa situasi mengarah pada penggunaan SJS yang berlebihan Griffiths, Kuss, Demetrovic, 2014. Banyak karyawan-karyawan perkantoran telah mengklaim bahwa kecanduan SJS sudah saatnya menjadi perhatian, terutama di antara kalangan anak muda atau remaja. Misalnya, dalam sebuah survei terhadap 120 manajer dan praktisi muda, didapatkan hasil bahwa partisipan memiliki ketakukan bahwa aktivitas SNS menggantikan aktivitas lainnya dan interaksi sosial tatap muka Davies Cranston dalam Griffiths, Kuss, Demetrovic, 2014. c Depresi Intensitas penggunaan dunia online diduga dapat menjadi pemicu depresi untuk beberapa remaja O’Keeffe Pearson, 2011. Penelitian yang dilakukan oleh Moreno et al. 2011 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara intensitas penggunaan facebook dengan depresi. Dengan kata lain, individu yang sering mengakses facebook juga sering menunjukkan update-update yang terkait depresi. Penelitian lain mengungkapkan bahwa individu yang menghabiskan banyak waktu dalam relasi online akan membuatnya merasa lebih tidak puas. Hal ini terjadi karena relasi online kurang memiliki relasi antar pribadi – komunikasi langsung. Ketidakpuasan yang dirasakan individu ini dapat membuat individu mengalami stress Szwedo, Mikami, Allen, 2012.

C. INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL

Intensitas adalah nilai kuantitatif dari stimulus atau sensasi. Kekuatan dari perilaku, seperti impuls atau emosi. Kekuatan dari performansi individu dalam beberapa aktivitas atau bidang dengan satu atau lebih referensi atribut, yaitu gairah, komitmen, upaya, asertif, dan fokus VandenBos et al., 2007. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Masih dari sumber yang sama, intens adalah kekuatan atau efek yang sangat kuat atau hebat. Dengan demikian, secara lebih menyeluruh intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran kekuatan atau efek. Sementara itu, Wulandari 2000 mengemukakan bahwa kata intensitas merujuk pada waktu yang dihabiskan dalam melakukan aktivitas tertentu durasi dan jumlah ulangan melakukan aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu frekuensi.