Pengaruh Paparan Panas Lingkungan Olahraga

banyak per derajat peningkatan suhu rektal dan mempunyai suhu kulit yang lebih rendah daripada orang tua umur 45 - 70 tahun. Hal ini disebabkan karena pengeluaran keringat pada orang muda terjadi lebih awal sehingga aliran darah ke kulit berkurang. Jenis kelamin. Wanita kurang toleran untuk berolahraga pada tempat panas oleh karena tingkat pengeluaran keringatnya yang lebih rendah. Akan tetapi wanita mempunyai keuntungan karena cairan tubuh lebih dihemat Cameron dkk., 2012.

2.2.2 Pengaruh Paparan Panas

Tekanan panas yang mengenai tubuh dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan hingga kematian. Kematian para atlet yang disebabkan karena latihan atau pertandingan ditempat panas dan lembab disebabkan karena sistem mekanisme pengaturan suhu tubuh tidak mampu dalam melindungi tubuh terhadap perubahan cuaca, sehingga diperlukanlah adaptasi dalam waktu yang pendek dan adaptasi dalam waktu yang lebih lama, beberapa bulan, beberapa tahun atau disebut dengan aklimatisasi Kusnanik dkk., 2011. Ada beberapa kelainan patologi tubuh yang diakibatkan oleh suhu dan kelembaban relatif yang tinggi di antaranya adalah Arief, 2012 1. Heat syncope pingsan panas adalah ganggunan induksi panas yang serius. Ciri dari gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat berolahraga dalam lingkungan panas dan lembab dalam waktu yang lama. Kejadian ini timbul dengan adanya vasodilatasi sistemik berlebihan. Penanggulangannya adalah pendinginan dan diberikan minum air dingin dengan suhu antara 5-10 o C. Pendinginan ini akan menyebabkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah dan akhirnya akan menjadi normal. 2. Heat cramp kejang panas. Gejala kelinan ini adalah rasa nyeri dan kejang pada kaki, tangan, dan perut dan ditandai dengan pengeluaran keringat yang banyak. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan cairan dan garam selama melakukan olahraga yang berat di lingkungan yang panas dan lembab. Olahraga dalam waktu lama, mengeluarkan banyak garam yang keluar bersamaan dengan keringat yang hanya diganti dengan air putih. 3. Heat exhaustion kelelahan panas merupakan reaksi tubuh terhadap terpaan panas dalam waktu yang lama dapat berjam-jam atau berhari-hari yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah keringat yang dikeluarkan melebihi air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat sangat banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan cepat, pusing dan pingsan. Suhu tubuh berkisar antara 37 - 40 o C. 4. Heat stroke kegawatan panas adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang berkaitan dengan olahraga pada lingkungan yang panas dan lembab. Kelainan ini dapat menyebabkan koma dan kematian. Gejalanya adalah detak jantung cepat, suhu tubuh sekitar 40 o C atau lebih, kulit kering dan tampak kebiruan atau kemerahan, Tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil, mual, pusing, kebingungan dan pingsan. Kelainan yang diakibatkan oleh stres panas ini disebabkan karena naik turunnya suhu inti tubuh. Bila berubah naik turun 2 o C dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh. Pada saat olahraga temperatur tubuh dapat mencapai 40 o C yang menyebabkan meningkatkan metabolisme pada otot. Akan tetapi suhu inti tubuh yang tinggi, akan mempengaruhi sistem saraf oleh hipotalamus yang menghambat pelepasan panas tubuh Ganong, 2012; Guyton dan Hall, 2012.

2.2.3 Aklimatisasi pada Lingkungan Olahraga