Faktor Lingkungan yang Harus Diperhatikan

2.2.1 Faktor Lingkungan yang Harus Diperhatikan

Ada dua hal yang harus diperhatikan terhadap faktor lingkungan yang menyangkut karakteristik lingkungan dan karakteristik indipidu. a. Karakteristik lingkungan Kondisi lingkungan yang panas dan kering seperti di padang pasir ditandai oleh suhu udara yang tinggi dengan kelembaban relatif udara yang rendah dan radiasi matahari yang tinggi. Dalam keadaan ini, pembuangan panas melalui radiasi, konduksi dan konveksi menjadi sulit, tetapi udara yang kering memudahkan penguapan keringat Kanginan, 2000. Kondisi panas dan lembab atau kondisi tropis, suhu lingkungan tinggi dan kelembaban udara tinggi, pembuangan panas melalui evaporasi keringat menjadi kurang efektif dan keringat menetes dari kulit tanpa menguap FPOK, 2010b. Skala yang dipakai untuk menilai tingkat kenyamanan lingkungan adalah index wet bulb-globe-temperature WBGT. Indeks WBGT ini merupakan gabungan dari dampak radiasi matahari dan bumi, suhu lingkungan, kelembaban relatif udara, dan kecepatan angin. Index WBGT di luar ruangan = 0.7 X suhu bola basah + 0.2 X suhu bola hitam + 0.1 X suhu bola kering. Indeks yang sederhana ini penting untuk menilai jumlah dan tingkat latihan yang dapat dilakukan dalam kondisi panas untuk keselamatan atlet. Pada saat, dianjurkan untuk berhati-hati bila index WBGT mencapai 25 o C, dan olahraga dianggap tidak aman bila index WBGT mencapai 28 o C bagi yang tidak terlatih atau belum beraklimatisasi. Untuk kegiatan dengan tingkat aktivitas yang tinggi seperti lari jarak jauh diharapkan tidak dilakukan bila index WBGT 28 o C Giriwijoyo, 2007. Faktor lain yang mempengaruhi kehilangan panas tubuh adalah kecepatan hembusan angin dan faktor air Kusnanik dkk, 2011. Kecepatan hembusan angin yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan pembekuan jaringan. Cuaca dingin saja tidak terlalu membebani sistem pengaturan panas tubuh, akan tetapi lebih tinggi pembebanannya apabila cuaca dingin ditambah dengan kecepatan angin yang tinggi. Air mempunyai daya antar panas 26 kali lebih tinggi dari udara, yang berarti bahwa kehilangan panas tubuh di air 26 kali lebih cepat dibandingkan dengan di udara. Akan tetapi transfer panas tubuh pada temperatur yang sama di dalam air empat kali lebih cepat dibandingkan dengan di udara. b. Karakteristik individu Karakteristik individu menyangkut bentuk tubuh, komposisi tubuh, umur, dan jenis kelamin. Bentuk tubuh yang umum dipergunakan dalam penelitian mengenai toleransi panas adalah rasio luas permukaan tubuh terhadap massa tubuh LPTMT. Anak usia pubertas mempunyai rasio sampai 50 lebih besar daripada laki-laki dewasa, sedangkan wanita, nilai itu dapat mencapai 10 lebih besar. Mereka yang mempunyai bentuk tubuh ramping ectomorph mempunayi rasio lebih tinggi dari pada yang berotot mesomorph apalagi dengan yang gemuk endomorph. Bila berolahraga dengan beban yang sama, orang yang lebih besar akan membentuk panas lebih tinggi dari pada yang lebih ramping per satuan luas permukaan tubuhnya. Oleh karena itu pada kondisi yang panas dan lembab, orang yang lebih besar akan menimbun panas sedangkan yang lebih kecil dapat dengan mudah mempertahankan keseimbangan panas. Pada panas lingkungan yang ekstrim, orang dengan rasio LPTMT yang lebih tinggi akan membentuk panas yang lebih sedikit daripada yang mempunyai rasio LPTMT yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena produksi panas yang rendah dan pembuangan panas yang lebih baik pada semua cara FPOK, 2010b. Komposisi tubuh. Respon ini dikaitkan pada sejumlah faktor yaitu: rasio LPTMT orang kurus lebih tinggi, panas jenis jaringan lemak jauh lebih rendah dari pada jaringan tanpa lemak. Dengan demikian muatan panas per satuan massa tubuh lebih meningkatkan suhu tubuh pada orang gemuk dari pada orang kurus. Kemampuan yang diberikan terhadap panas pada orang gemuk akan lebih besar Gabriel, 2012. Umur. Apabila berolahraga di tempat panas, orang yang lebih tua menunjukkan suhu rektal yang lebih tinggi dari pada orang muda; perbedaan ini menjadi lebih besar pada stress iklim yang lebih tinggi dan meningkatnya durasi pemaparan. FPOK 2010a melaporkan, bahwa laki-laki umur 20 - 30 tahun dapat menguapkan keringat lebih banyak per derajat peningkatan suhu rektal dan mempunyai suhu kulit yang lebih rendah daripada orang tua umur 45 - 70 tahun. Hal ini disebabkan karena pengeluaran keringat pada orang muda terjadi lebih awal sehingga aliran darah ke kulit berkurang. Jenis kelamin. Wanita kurang toleran untuk berolahraga pada tempat panas oleh karena tingkat pengeluaran keringatnya yang lebih rendah. Akan tetapi wanita mempunyai keuntungan karena cairan tubuh lebih dihemat Cameron dkk., 2012.

2.2.2 Pengaruh Paparan Panas