Alat Ukur Kelembaban Udara Pengaturan Kelembaban Udara

RH = mmj X 100. di mana: RH = kelembaban relatif m = massa uap air udara mj = massa uap air udara jenuh. Kelembaban relatif meningkat apabila kandungan uap air atmosfer meningkat ditambah dengan meningkatnya permukaan air terbuka, seperti: laut, sungai, danau, dan permukaan air lainnya. Kelembaban udara juga berubah berbanding terbalik dengan perubahan suhu udara, yaitu ketika udara didinginkan maka kandungan uap air akan meningkat dan bila udara dipanaskan maka kandungan uap air akan menurun. Pendinginan udara lebih lanjut sampai lebih kecil dari 5 o C, menyebabkan terjadinya kelebihan uap air dalam udara dan akhirnya akan mengembun. pengembunan menyebabkan uap air dalam udara berkurang. Hal ini sering terjadi di daerah kutub dengan suhu udara di bawah 0 o C tetapi mempunyai kelembaban relatif udara yang sangat rendah Kanginan, 2000.

2.3.2 Alat Ukur Kelembaban Udara

Untuk mengukur kelembaban relatif udara umumnya digunakan psikrometer yang disebut dengan sling psychrometer Suma’mur, 2014. Alat ini terdiri dari dua buah termometer yaitu termometer bola basah dan termometer bola kering yang dikemas dalam satu alat. Termometer kering mengukur suhu udara lingkungan dan termometer basah mengukur suhu pada kapas yang dibasahi dengan air. Kepala termometer basah ini dikipasi dengan cara memutar tombol kipas. Pengipasan ini bertujuan untuk mempercepat penguapan Umar, 2010. Kecepatan angin yang dipakai dalam termometer basah ini berkisar antara 2 mdt sampai dengan 5 mdt meter per detik Japanes Industrial Standard dalam Tristomo, 2007. Kelembaban relatif udara dapat ditentukan dengan menggunakan tabel, yaitu dengan mencari pertemuan antara suhu bola basah dengan selisih antara suhu bola kering dengan suhu bola basah. Alat ukur kelembaban yang lain adalah higrometer. Higrometer terdiri dari higrometer analog dan hidrometer digital. Higrometer analog digunakan untuk mengukur kelembaban relatif udara dengan menggunakan pembacaan jarum penunjuk sedangkan higrometer digital menggunakan penunjuk angka Sigar, 2010.

2.3.3 Pengaturan Kelembaban Udara

Di daerah tropis seperti Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa yaitu antara 6 o lintang utara dan 11 o lintang selatan dengan suhu udara yang tinggi dan kelembaban yang tinggi Rosa dkk., 2010. Kondisi udara seperti ini sangat tidak cocok untuk olahraga atau latihan fisik dalam ruangan tertutup. Hal ini akan diperberat oleh jumlah penonton yang memenuhi kapasitas ruangan, sehingga peningkatan temperatur dan kelembaban udara akan terjadi Giriwijoyo, 2007. Peningkatan kelembaban relatif udara dapat menimbulkan masalah terhadap lingkungan sekitar, baik pada manusia, organisme maupun peralatan yang ada di dalamnya. Terhadap manusia kelembaban relatif udara yang tinggi dapat menyebabkan tekanan fisiologis berupa ketidaknyamanan dan dapat mengganggu kesehatan, sedangkan terhadap lingkungan menyebabkan percepatan pertumbuhan organisme seperti jamur dan spora serta dapat mempercepat mengkaratnya logam Muchamad, 2006; Gabriel, 2013. Kelembaban relatif udara yang tinggi dapat menyebabkan meningkatnya pengeluaran keringat sehingga akan meningkatkan penurunan cairan tubuh yang berefek terhadap peningkatan beban kardiovaskular Fajrin dkk., 2014. Selanjutnya Megasari dan Juniani 2010 menyatakan, kelembaban relatif yang tinggi merupakan beban bagi tubuh ditambah dengan meningkatnya beban kerja fisik. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kesehatan dan stamina. Oleh karena itu kelembaban udara dalam ruangan yang dipakai untuk latihan fisik perlu diatur pada kondisi nyaman. Menurut Menkes 2011, kelembaban relatif yang nyaman untuk beraktifitas di dalam ruangan adalah berkisar antara 40 - 60. Untuk mendapatkan kelembaban udara di dalam ruangan sebesar itu maka perlu dilakukan pengkondisian udara buatan yaitu dengan menggunakan air conditioning AC. Menurut Rosa dkk. 2010, orang yang berada dalam ruangan dibutuhkan suhu udara dan kelembaban relatif udara yang benar sehingga merasa nyaman dan sehat. Oleh karena itu, perlu pengkondisian udara sesuai standar yang telah ditetapkan. AC berperan untuk mengatur suhu, kelembaban relatif udara, dan kecepatan angin sesuai dengan yang diinginkan. Di samping itu AC juga menjadikan udara bersih dari debu, melindungi peralatan, serta memberikan kenyamanan sehingga meningkatkan produktivitas kerja dalam ruangan Eddy, 2004. Untuk menurunkan kelembaban relatif udara, dapat dilakukan dengan cara menggunakan dehumidifier. Dehumidifier adalah proses yang dilakukan dengan melewatkan udara pada alat desiccant yang berfungsi sebagai penyerap uap air dengan menggunakan silica gel sehingga uap air yang berada dapam udara akan menerun Brundrett dalam Mucchammad, 2006. Pengkondisian udara pada AC dilakukan dengan evaporator yang berada pada bagian alat dalam ruangan in-door. Apabila AC diaktifkan, maka kompresor bekerja dan mengalirkan zat pendingin refrigerant ke evaporator. Evaporator didinginkan oleh refrigerant dengan bantuan blower. Udara yang melewati evaporator, uap airnya akan diembunkan pada sirip evaporator dan disalurkan keluar lewat pipa. Pengembunan udara ini menyebabkan uap air udara dalam ruangan menjadi berkurang atau kelembabannya menurun Anonim, 2008.

2.3.4 Pengaruh Kelembaban Relatif Udara