Pengeluaran Cairan Tubuh Cairan Tubuh .1 Pengertian Cairan Tubuh

air. Kebutuhan cairan di daerah dengan suhu 40 C lebih tinggi daripada di daerah dengan suhu 20 o C Darwis dkk., 2007. Tabel 2.2 Sumber Asupan Cairan Tubuh Sumber Jumlah mLhari Air minum Air dalam makanan Air dari hasil metabolism tubuh 1.500 – 2.000 700 200 Jumlah 2.400 – 2.900 Sumber: Syaifuddin 2012. Kebutuhan air meningkat seiring bertambahnya usia, kebutuhan cairan bagi bayi sebanyak 0,6 liter akan meningkat pada anak-anak menjadi kira-kira 1,7 liter. Selain faktor usia, kebutuhan cairan juga dipengaruhi oleh aktivitas. Kebutuhan cairan pria dewasa pada kondisi normal sebanyak 2,9 liter per hari menjadi 4,5 liter per hari pada pekerja kasar yang bekerja di suhu tinggi Kushartono, 2006. Orang dewasa pada aktivitas ringan membutuhkan air sekitar 2,5 liter per hari dan meningkat menjadi 3,2 liter per hari pada aktivitas sedang, sedangkan orang dewasa yang lebih aktif dan tinggal di daerah dengan suhu hangat membutuhkan air sekitar enam liter perhari. Kebutuhan air sebanyak 2,5 liter per hari pada pria usia 19- 29 tahun, 2,4 liter pada pria usia 30-49 tahun, dan 2,3 liter pada pria usia 50-64 tahun. Asupan air harian berdasarkan rekomendasi The National Research Council NRC sebesar satu mLKal energi yang dikeluarkan Giriwijoyo, 2007.

2.4.6 Pengeluaran Cairan Tubuh

Cairan yang dikonsumsi diserap usus, masuk ke pembuluh darah, beredar ke seluruh tubuh. Selanjutnya masuk ke dalam sel secara difusi. Dari darah difiltrasi di ginjal dan sebagian kecil dibuang sebagai urin, ke saluran cerna dikeluarkan sebagai liur yang umumnya diserap kembali, ke kulit dan saluran napas keluar sebagai keringat dan uap air. Bila suhu tubuh meningkat, secara refleks terjadi sekresi keringat. Komposisi air keringat mirip dengan cairan ekstraseluler tetapi kadar garamnya lebih rendah atau hipotonis Darwis dkk., 2007. Tabel 2.3 Pengeluaran cairan tubuh Keluar Melalui jumlah mLhari Eksresi ginjal urine Pernapasan Melalui kulit - Keringat - Difusi Feses 1.400 -1.900 350 100 350 200 Jumlah 2.400 – 2.900 Sumber: Syaifuddin 2012. Dalam keadaan homeostatis, jumlah cairan tubuh dipertahankan konstan di mana air tubuh yang keluar sama dengan yang masuk. Cairan tubuh yang keluar menurut Syaifuddin 2012, didistribusikan seperti Tabel 2.3. Perbedaan air yang masuk dan keluar tergantung dari berbagai hal di antaranya adalah: suhu udara dan kelembaban. Suhu tinggi meningkatkan pengeluaran keringat sedangkan suhu rendah menurunkan pengeluaran keringat. Kelembaban yang tinggi meningkatkan pengeluaran keringat sedangkan kelembaban yang rendah menurunkan pengeluaran keringat Giriwijoyo, 2007. Tabel 2.4 Pengeluaran Cairan Tubuh pada Perubahan Suhu dan Aktivitas Kehilangan cairan melalui: Jumlah Pengeluaran Cairan Tubuh mL Pada suhu normal Pada suhu panas Saat bekerja berat Insensibel kulit Saluran napas Urin Keringat Feses 350 350 1400 100 100 350 250 1200 1400 100 350 650 500 5000 100 Jumlah 2300 3300 6600 Sumber: Darwis dkk. 2007. Kebutuhan air sangat dipengaruhi aktivitas fisik, suhu lingkungan serta suhu tubuh. Bila udara panas, keringat lebih banyak dihasilkan. Saat berolahraga atau kerja berat, di mana suhu tubuh meningkat, dihasilkan pula keringat yang lebih banyak. Selain dipengaruhi oleh suhu udara, kebutuhan air dapat pula dipengaruhi oleh aktivitas, diet, dan kesehatan Darwis dkk., 2007.

2.4.7 Ketidak Seimbangan Cairan Tubuh Dehidrasi