Reconnaisance Phase Tahap Persiapan

discussion digunakan selama proses penelitian dengan berdiskusi tentang permasalahan sampai dengan penyelesaian masalah. Self-report dilakukan dengan cara pengisian kuesioner KPP-ADK dan KKP. Observasi dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kelengkapan dokumentasi proses keperawatan dalam rekam medis. Checklist digunakan untuk mengobservasi ketersediaan dokumen dan standar yang ditetapkan oleh rumah sakit.

3.4.3. Tahapan penelitian AR

Langkah-langkah prosedural AR dalam pengembangan program audit dokumentasi keperawatan di Ruang Perawatan Intensif adalah sebagai berikut:

3.4.3.1. Reconnaisance Phase Tahap Persiapan

Reconnaisance merupakan tahap persiapan untuk mendapatkan data dasar mengenai program penjaminan mutu di Ruang Perawatan Intensif. Pada tahap persiapan hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari informasi tentang teknik dan metodologi penelitian, artikel penelitian terakhir terkait dan literatur, mempelajari standar asuhan keperawatan Ruang Perawatan Intensif dan laporan insiden sesuai dengan indikator mutu. 2. Interview dengan kepala Ruang Perawatan Intensif RS Santa Elisabeth Medan. 3. Mengusulkan masalah dan rencana penelitian kepada staf manajerial 4. Pertemuan yang diselenggarakan dari partisipan co-peneliti, yang terdiri dari kepala ruang dan perawat Ruang Perawatan Intensif untuk menginformasikan deskripsi proyek penelitian, tujuannya, dan kegiatan penelitian. Para partisipan diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian untuk jangka waktu dua bulan, Universita Sumatera Utara dengan frekuensi minimal dua kali per minggu, setiap sesi dari 1-2 jam. Para partisipan diberi kebebasan penuh dalam pengambilan keputusan selama siklus penelitian. 5. Persiapan panduan pertanyaan untuk focus group discussion FGD. 3.4.3.2.Siklus AR. Siklus penelitian AR terdiri dari tahap planning, action dan observation, serta reflection. Kegiatan dalam siklus AR melibatkan partisipan dalam merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan audit dokumentasi keperawatan, mengamati dan memantau kegiatan audit dokumentasi keperawatan, menganalisis masalah yang ditemukan, dan akhirnya menyusun laporan kemajuan program audit dokumentasi keperawatan rencana sesuai dengan keadaan ruang perawatan intensif. Pelaksanaan kegiatan dalam tahap penelitian AR dapat dilakukan pada periode waktu yang sama. Kegiatan dapat berhenti dengan awal kegiatan baru atau langkah-langkah lebih lanjut yang terus dioperasikan. Kejadian tersebut mungkin terjadi karena jenis penelitian tidak kaku tetapi dapat ditingkatkan atau diubah sesuai keadaan yang terjadi. Kegiatan pada penelitian AR dijelaskan pada Tabel 3.1. Universita Sumatera Utara Tabel 3.1. Rangkaian Kegiatan Penelitian Action Research Minggu I 25-31 Maret 2013 Minggu II 1-7 April 2013 Minggu III 8-14 April 2013 Minggu IV 15-21 April 2013 Minggu V 22-28 April 2013 Minggu VI 2942013 – 5 Mei 2013 Minggu VII 6-12 Mei 2013 Minggu VIII 25-31 Mei 2013 a. Mengadakan FGD di Ruang perawatan intensif tentang audit dokumentasi keperawatan yang ada di ruangan a. Mengadakan seminar tentang sistem audit dokumentasi kep a. Tim Audit mendefini sikan Program a. Tim audit menyusun pedoman audit dokumentasi keperawatan a. Rapat Pembukaan a. Penyusunan laporan audit a. Mengukur kepuasan kerja perawat a. Mengevaluasi kegiatan penelitian yang sudah dilakukan b. Mengukur tingkat pengetahuan perawat tentang audit keperawatan b. Menyusun Tim audit b. Tim Audit menyusun cek list b. Menggunakan daftar periksa b. Rekomendasi dan tindak lanjut b. Mengukur kelengkapan dokumentasi keperawatan b. Menentukan faktor pendukung perubahan c. Mengukur kepuasan kerja perawat c. Mengumpulkan dan memverifikasi data c. Mengukur kepuasan pasien c. Menentukan faktor penghambat perubahan d. Mengolah hasil pengambilan data awal d. Analisis penyimpangan d. Mengolah hasil pengambilan data akhir proses penelitian d. Mempresentasi kan hasil penelitian di RS e. Analisis data kekurangan f. Pertemuan tim audit g. Rapat penutupan Universita Sumatera Utara

3.5. Definisi operasional

Audit Dokumentasi Keperawatan yang dimaksud adalah suatu sistem audit keperawatan untuk mengevaluasi mutu dokumentasi keperawatan di Ruang Perawatan Intensif. Sistem audit memakai metode retrospektif berupa review rekam medis yang berfokus pada penilaian proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Dokumen proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan, evaluasi keperawatan dan dokumentasi. Teknik pengukuran dilakukan dengan cara observasi terhadap 5 dokumen asuhan keperawatan pasien yang dirawat pada bulan April 2013.

3.6. Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan pada tahap reconnaissance yang digunakan untuk memahami dan memfokuskan permasalahan yang terjadi dalam sistem audit. Selain itu, analisis kualitatif dilakukan juga pada akhir penelitian tahap reflection untuk mengetahui persepsi perawat tentang audit dokumentasi keperawatan dan menganalisa faktor yang menyebabkan kelemahan hasil temuan. Analisis kualitatif terjadi melalui diskusi focus group discussion dengan partisipan dan membaca literatur yang relevan. Data direkam, dicatat dan dikumpulkan sepanjang penelitian di notebook. Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dampak penelitian AR berdasarkan indikator mutu pelayanan keperawatan. Data kuantitatif yang diukur adalah pengetahuan perawat tentang audit dokumentasi keperawatan dan kepuasan perawat terhadap audit dokumentasi keperawatan. Data pengetahuan Universita Sumatera Utara perawat tentang audit dokumentasi keperawatan dan kepuasan perawat terhadap audit dokumentasi keperawatan dianalisa dengan uji Wilcoxon karena data berdistribusi tidak normal dan partisipan hanya 19 orang.

3.7. Pertimbangan Etik

Peneliti mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terlampir pada lampiran 3. Partisipan sebelum dilakukan interview diminta menandatangani informed consent terlampir pada lampiran 1. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan program audit dokumentasi keperawatan di Ruang Perawatan Intensif. Partisipan dalam proses AR harus sukarela dan berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan antara partisipan dan fasilitator. Perjanjian ini mempunyai komitmen timbal balik dan hak, seperti: 1. Fasilitatorpeneliti telah berkomitmen untuk membantu para partisipan untuk belajar dalam rangka meningkatkan praktek mereka. 2. Partisipan telah berkomitmen untuk berpartisipasi untuk periode penuh proyek meskipun mereka dapat keluar dari program setiap saat 3. Kegiatan harus dijadwalkan untuk memungkinkan partisipan melaksanakan tugas normal mereka profesional, sebagai program untuk meningkatkan mutu pelayanan. 4. Partisipan bisa mengusulkan isu-isu masalah selain masalah yang telah ditetapkan, jika mereka anggap ini relevan dan terkait dengan masalah yang telah ditetapkan. 5. Kegiatan akan dirancang secara bersama. Universita Sumatera Utara 6. Partisipan merupakan sumber daya dan fasilitatorpeneliti untuk melengkapi 7. Partisipan dan fasilitatorpeneliti adalah pemilik bersama dari informasi yang diperoleh dan penyebaran yang mungkin akan terjadi setelah konsultasi timbal balik. 8. Metode yang digunakan dalam proses AR mungkin bertentangan dengan kebiasaan dan perilaku dari Ruang Perawatan Intensif. Oleh karena itu, penting bahwa fasilitatorpeneliti menciptakan suasana di mana para partisipan merasa nyaman, dan tidak mengekspos mereka untuk situasi lain yang tidak diinginkan.

3.8. Tingkat Keabsahan Data Trusthworthiness of Data

Sesuai dengan pendapat Lincoln dan Guba 1985, penelitian ini melakukan validasi data berupa derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Credibility dipertahankan peneliti melalui teknik prolonged engagement dan member check. Prolonged engagement yaitu peneliti melakukan pendekatan dalam jangka waktu yang lama 6 tahun dengan jumlah pertemuan dengan partisipan minimal dua kali setiap bulan. Pada tahap reconnaissance pendekatan dilakukan lebih intensif selama 4 bulan. sehingga antara peneliti dan partisipan memiliki keterkaitan yang lama sehingga akan semakin akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai. Member check dilakukan dengan menyerahkan dokumen temuan data dalam bentuk transkrip verbatim untuk dibaca oleh partisipan pada tahap validasi data sebagai upaya untuk memperoleh kepastian atau objektifitas data yang diperoleh. Selain itu, data yang ditemukan diserahkan kepada kepala Universita Sumatera Utara ruang untuk memeriksa kebenaran data dengan keadaan yang di Ruang Perawatan Intensif. Transferability bergantung pada pengetahuan seorang peneliti tentang konteks pengirim dan konteks penerima. Hal ini dilakukan dengan cara uraian rinci. Peneliti menguraikan secara rinci hasil temuan yang didapat kemudian dibuat penjelasan tentang hasil wawancara dalam bentuk naratif yang menceritakan rekaman wawancara serta hasil observasi kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian menggunakan literatur yang sesuai dengan topik penelitian. Dependability dilaksanakan dengan cara peneliti akan selalu membicarakan hasil dari setiap kali FGD sampai tema yang didapat dengan pembimbing agar data yang di peroleh dari hasil penelitian dapat lebih objektif. Peneliti menggunakan teknik thick description dokumen yang tebal dengan cara mengumpulkan semua data yang terkait dengan penelitian dalam sebuah map folder baik artikel yang berhubungan dengan penelitian maupun hasil pengambilan data. Confirmability dilakukan dengan check expert hasil penelitian dengan pembimbing. Universita Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data telah dilaksanakan selama 2 bulan di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang audit dokumentasi keperawatan yang dikelompokkan dalam pokok bahasan sebagai berikut: 4.1. Deskripsi lokasi penelitian 4.2. Karakteristik demografi partisipan 4.3. Proses pengembangan audit dokumentasi keperawatan 4.3.1. Tahap reconnaissance meliputi: 1. konteks studi yang menggambarkan setting tempat penelitian dan partisipan 2. audit yang sudah dilakukan di Ruang Perawatan Intensif 3. persepsi perawat tentang audit dokumentasi keperawatan 4. pengetahuan perawat tentang audit dokumentasi keperawatan serta kepuasan perawat terhadap audit dokumentasi keperawatan. 4.3.2. Proses action research: planning, action dan observation, serta reflection 4.4. Outcome Action Research, meliputi: 1. alur audit dokumentasi keperawatan 2. uraian tugas tim audit dokumentasi keperawatan 3. penetapan instrumen audit dokumentasi keperawatan. 4.4. Dampak audit dokumentasi keperawatan terhadap pengetahuan dan kepuasan perawat. Universita Sumatera Utara

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RS Sakit Santa Elisabeth Medan merupakan RS Umum milik Konggregasi Fransiskanes Santa Elisabeth Medan yang sudah terakreditasi Penuh 16 Pelayanan. Ruang pelayanan keperawatan RS Santa Elisabeth Medan mempunyai kapasitas rawat inap 289 tempat tidur. RS Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki falsafah, “dengan semangat dasar Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth dalam melaksanakan dan mengembangkan “cinta dan nilai kristiani” karya pelayanan rumah sakit santa elisabeth medan menitikberatkan karya pelayanan pada penyembuhan manusia seutuhnya, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam menuju masyarakat sehat”. Pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan lebih mengutamakan orang yang paling membutuhkan, tanpa membedakan suku, bangsa, agama, dan golongan sesuai harkat dan martabat manusia. Pengembangannya Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memperhatikan keseimbangan tepat guna antara kemajuan teknologi dan profesi dengan kesederhanaan. RS Santa Elisabeth Medan memiliki Visi, “Menjadi tanda kehadiran Tuhan dengan membuka tangan dan hati untuk memberi pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan menderita sesuai tuntutan zaman”. Unsur nilai dalam visi adalah tanda kehadiran Allah aktualisasi secara aktif karya keselamatan Allah yang taat pada ajaran moral gereja Khatolik, membuka tangan dan hati melayani dengan tulus iklas melalui kehadiran dan keterlibatan secara menyeluruh, pelayanan kasih melayani dengan semangat yang senantiasa mengusahakan kebaikan. Universita Sumatera Utara Perwujudan Visi RS Santa Eisabeth Medan didukung oleh Misi yang diemban, yaitu Memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas atas dasar kasih, Meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan suasana saling percaya dan bebas dari berkualitas, meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah. Unsur dalam misi adalah aman bebas dari segala ancaman baik baik bagi yang dilayani maupun yang melayani, nyaman suasana saling percaya dan bebas dari rasa takut, berkualitas pelayanan kesehatan memenuhi standart minimal rumah sakit tipe B yang mengacu pada kepuasan pelanggan, profesional melaksanakan tugas berdasarkan keahlian tepat guna, terampil dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya, sarana segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan alat-alat medis, perawatan, prasarana segala sesuatu yang dipergunakan sebagai penunjang terselenggaranya proses pelayanan untuk mencapai tujuan gedung, transportasi, jalan, dan lain- lain, masyarakat lemah orang yang tidak mampu. Pengendalian mutu rumah sakit dilaksanakan oleh panitia pengendalian mutu. Panitia Pengendalian Mutu secara langsung berada dibawah Direktur Rumah Sakit dan bertugas mengevaluasi mutu pelayanan rumah sakit secara umum. Panitia pengendalian mutu beranggotakan wakil dari departemen pelayanan rumah sakit. Pengendalian mutu pelayanan keperawatan dilaksanakan oleh panitia pengendalian mutu dengan menyebarkan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Universita Sumatera Utara Struktur organisasi wakil direktur pelayanan keperawatan digambarkan pada Gambar 4.1. DIREKTUR KOMITE MEDIS PANITIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PANITIA PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT PANITIA REKAM MEDIS PANITIA FARMASI TERAPI PANITIA TRANSFU SI DARAH PANITIA KESELAMAT AN PASIEN PATIENT SAFETY KOMITE KEPERA WATAN SMF SEKRETA RIAT HUMAS PANITIA KESELAMATAN KESEHATAN KERJA PANITIA PENGENDALIAN MUTU KOMITE ETIK UNIT EDP UNIT INFORMASI WADIR PELAYANAN KEPERAWATAN WADIR PELAYANAN MEDIS KASIE RAWAT INAP SUPERVISOR KEPERAWATAN KASIE RAWAT JALAN KASIE IGD KASIE KAMAR OPERASI KASIE ICUICCUPICU KASIE PERINATOLOGI KARU IGD KARU KAMAR OPERASI KARU ICUICCUPICU KARU: St. Monika St. Elisabeth St. Katarina KARU: St. Melania St. Theresia St. Ignatius St Fransiskus St. PIA St. Yosef KARU: St. Maria St. Martha St. Henricus St Andrea St. Paulin St. Laura Unit Sosio Medik Gambar 4.1. Struktur Organisasi Wakil Direktur Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Universita Sumatera Utara

4.2. Karakteristik Demografi Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 19 orang dengan latar belakang pendidikan diploma tiga keperawatan. Partisipan yang berusia 20-40 tahun sebanyak 68,42 dan status kepegawaian pegawai tidak tetap adalah 73,69. Karakteristik demografi partisipan secara lebih rinci akan dijelaskan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Demografi Partisipan n=19 NO Karakteristik Frekuensi f Persentase 1. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan 1 18 5,27 94,73 2. Umur : 20-40 41-60 13 6 68,42 31,58 3. Tingkat Pendidikan : SMASPK Diploma - 19 - 100 4. Status kepegawaian : Pegawai tidak tetap Pegawai tetap 14 5 73,69 26,31

4.3. Proses Pengembangan Audit Dokumentasi Keperawatan

Proses pengembangan audit dokumentasi keperawatan akan dijelaskan menjadi 2 tahap penelitian action research. Tahap pertama menjelaskan tentang tahap reconnaissance mulai dari pendekatan kepada lahan penelitian sampai dengan mendapatkan masalah yang akan diteliti. Tahap kedua menjelaskan siklus