3.5. Definisi operasional
Audit Dokumentasi Keperawatan yang dimaksud adalah suatu sistem audit keperawatan untuk mengevaluasi mutu dokumentasi keperawatan di Ruang
Perawatan Intensif. Sistem audit memakai metode retrospektif berupa review rekam medis yang berfokus pada penilaian proses keperawatan yang dilakukan
oleh perawat. Dokumen proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan, evaluasi keperawatan dan dokumentasi. Teknik
pengukuran dilakukan dengan cara observasi terhadap 5 dokumen asuhan keperawatan pasien yang dirawat pada bulan April 2013.
3.6. Metode Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan pada tahap reconnaissance yang digunakan untuk memahami dan memfokuskan permasalahan yang terjadi dalam
sistem audit. Selain itu, analisis kualitatif dilakukan juga pada akhir penelitian tahap reflection untuk mengetahui persepsi perawat tentang audit dokumentasi
keperawatan dan menganalisa faktor yang menyebabkan kelemahan hasil temuan. Analisis kualitatif terjadi melalui diskusi focus group discussion dengan
partisipan dan membaca literatur yang relevan. Data direkam, dicatat dan dikumpulkan sepanjang penelitian di notebook.
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dampak penelitian AR berdasarkan indikator mutu pelayanan keperawatan. Data kuantitatif yang diukur
adalah pengetahuan perawat tentang audit dokumentasi keperawatan dan kepuasan perawat terhadap audit dokumentasi keperawatan. Data pengetahuan
Universita Sumatera Utara
perawat tentang audit dokumentasi keperawatan dan kepuasan perawat terhadap audit dokumentasi keperawatan dianalisa dengan uji Wilcoxon karena data
berdistribusi tidak normal dan partisipan hanya 19 orang.
3.7. Pertimbangan Etik
Peneliti mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terlampir pada
lampiran 3. Partisipan sebelum dilakukan interview diminta menandatangani informed consent terlampir pada lampiran 1. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengembangkan program audit dokumentasi keperawatan di Ruang Perawatan Intensif. Partisipan dalam proses AR harus sukarela dan berdasarkan kesepakatan
yang dinegosiasikan antara partisipan dan fasilitator. Perjanjian ini mempunyai komitmen timbal balik dan hak, seperti:
1. Fasilitatorpeneliti telah berkomitmen untuk membantu para partisipan untuk belajar dalam rangka meningkatkan praktek mereka.
2. Partisipan telah berkomitmen untuk berpartisipasi untuk periode penuh proyek meskipun mereka dapat keluar dari program setiap saat
3. Kegiatan harus dijadwalkan untuk memungkinkan partisipan melaksanakan tugas normal mereka profesional, sebagai program untuk meningkatkan mutu
pelayanan. 4. Partisipan bisa mengusulkan isu-isu masalah selain masalah yang telah
ditetapkan, jika mereka anggap ini relevan dan terkait dengan masalah yang telah ditetapkan.
5. Kegiatan akan dirancang secara bersama.
Universita Sumatera Utara
6. Partisipan merupakan sumber daya dan fasilitatorpeneliti untuk melengkapi 7. Partisipan dan fasilitatorpeneliti adalah pemilik bersama dari informasi yang
diperoleh dan penyebaran yang mungkin akan terjadi setelah konsultasi timbal balik.
8. Metode yang digunakan dalam proses AR mungkin bertentangan dengan kebiasaan dan perilaku dari Ruang Perawatan Intensif. Oleh karena itu,
penting bahwa fasilitatorpeneliti menciptakan suasana di mana para partisipan merasa nyaman, dan tidak mengekspos mereka untuk situasi lain
yang tidak diinginkan.
3.8. Tingkat Keabsahan Data Trusthworthiness of Data