ada perbedaan yang signifikan atara kepuasan perawat sebelum dan sesudah penelitian. Hal ini berbeda dengan pendapat Setiawan 2010 yang menyatakan
bahwa ada peningkatan kepuasan perawat setelah dilakukan penelitian action research. Keadaan tersebut bisa terjadi karena kepuasan perawat ruang intensif
kurang puas dapat terjadi karena pengetahuan dan ketrampilan dalam bekerja masih belum menimbulkan rasa percaya diri bagi seorang perawat. Keadaan
tersebut terjadi karena 73,69 perawat di Ruang Perawatan Intensif merupakan pegawai tidak tetap pegawai kontrak dan orientasi. Perawat akan berusaha
menyesuaikan diri dengan tempat kerja yang baru sehingga perawat tidak tetap akan membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Selain itu, perawat berhubungan dengan situasi lingkungan kerja di ruang perawatan intensif yang cenderung memiliki pasien kritis. Kondisi pasien yang
kritis membutuhkan ketrampilan seorang perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.
5.3. Pelajaran yang didapat oleh peneliti Lesson Learned
Pelaksanaan penelitian ini banyak memberikan ilmu bagi peneliti dan perawat. Pelajaran yang dapat diambil oleh peneliti adalah peneliti belajar lebih
dalam tentang audit dokumentasi keperawatan, siklus PDCA dan action research, mampu menganalisa data secara kualitatif dan kuantitatif, menciptakan alur audit
dokumentasi keperawatan, mampu mengumpulkan dan mengorganisasikan perawat dengan baik, mampu melakukan pendekatan kepada pihak manajerial
rumah sakit, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, mengetahui kendala yang
Universita Sumatera Utara
terjadi di ruang perawatan, mampu mengorganisir terlaksananya seminar keperawatan dan merasa puas atas hasil yang telah didapatkan.
Bagi perawat, penelitian ini memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang audit dokumentasi keperawatan, berani mengeluarkan pendapat, mampu
melakukan audit dokumentasi keperawatan, mampu bekerjasama dalam satu tim, mampu menganalisa kelemahan dan kelebihan pribadi perawat. Selain itu,
perawat semakin mengetahui pentingnya audit untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan tindakan keperawatan yang mereka lakukan. Setelah mengetahui
kelemahan tersebut maka perawat akan berusaha untuk melakukan perbaikan.
5.4. Keterbatasan penelitian
Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki pasien kritis sehingga perawat memiliki beban kerja yang lebih tinggi
dibandingkan perawat di unit perawatan yang lain sehingga ada keterbatasan waktu untuk mengumpulkan perawat. Mengingat pentingnya dokumentasi
keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka kepala ruang memberikan kelonggaran waktu dinas. Solusi untuk kondisi seperti ini
adalah melakukan pertemuan pada waktu istirahat dinas pagi dan partisipan yang dinas sore dianjurkan untuk datang lebih awal.
Ditinjau dari sisi perawat, ada beberapa kesulitan yang menghambat berlangsungnya penelitian. Waktu menjadi hal yang paling sulit untuk dihindari,
karena mereka dinas tidak pada waktu yang sama. Hal ini dikarenakan Ruang Perawatan Intensif menggunakan tiga shift dinas.
Universita Sumatera Utara
Dari sisi peneliti, waktu untuk meneliti cukup untuk melakukan satu silkus action research sehingga peneliti tidak dapat menindaklanjuti dengan menyusun
rencana baru untuk memperbaiki kekurangan yang ada revised plan. Rencana perbaikan yang peneliti susun disampaikan kepada staf manajerial. Penelitian
dengan desain action research dalam bidang keperawatan masih belum pernah dilakukan di Indonesia. Keadaan tersebut menyebabkan peneliti memiliki
keterbatasan evidence based dan sumber dalam membandingkan hasil penelitian yang didapatkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Solusi untuk mengatasi
keterbatasan tersebut adalah peneliti lebih banyak mencari literatur dari jurnal internasional secara online.
Universita Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN