Gambaran Teori Proses Keperawatan menurut Orlando Kerangka Teori Proses Keperawatan Orlando

terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda-tanda distress.

2.3.2. Gambaran Teori Proses Keperawatan menurut Orlando

Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, Orlando 1972 dalam Schmieding 2006 menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Teori proses keperawatan Orlando mengatur fenomena dan mengidentifikasi bagian penting yang mampu memandu penggunanya. Schmieding menyatakan bahwa teori Orlando tersebut merupakan teori praktek reflektif yang berdasarkan adanya masalah dan untuk menyelesaikan situasi yang bermasalah. Masalah yang tidak ditemukan tidak akan dapat diselesaikan sehingga ketika menggunakan teori Orlando maka sentralitas pasien selalu diutamakan

2.3.3. Kerangka Teori Proses Keperawatan Orlando

. Orlando 1972 dalam Schmieding 2006, mengemukakan teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi dan mengandung konsep-konsep yang saling terkait, tetapi dijelaskan secara terpisah. Orlando juga menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama, yaitu fungsi keperawatan profesional–prinsip yang mengatur, pasien menampilkan perilaku-situasi yang bermasalah, reaksi segera–respon internal, penasihat dalam proses keperawatan–refleksi permintaan, perbaikan–penyelesaian. Universita Sumatera Utara Fungsi keperawatan profesional menunjukkan tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui peran profesional dengan benar, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya Orlando, 1972 dalam Schmieding, 2006. Pasien menampilkan perilaku-situasi yang bermasalah Orlando 1961 dalam Schmieding 2006 menyatakan reaksi segera merupakan respon internal perawat meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat . Perawat mempunyai tanggung jawab untuk mengenal perilaku pasien. Observasi pasien secara verbal ataupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien dapat membantu perawat mengidentifikasi masalah pasien. Orlando menjelaskan lebih spesifik bahwa partisipasi antara perawat dan pasien dalam mengeksplorasi proses keperawatan untuk mengidentifikasi masalah adalah solusi yang terbaik. Situasi tersebut utuh dan dinamis, masing-masing saling mempengaruhi satu sama lain. Interaksi adalah unik dalam suatu situasi. Perilaku pasien menstimulasi dengan segera reaksi perawat dan memulai titik pemeriksaan Schmieding, 2006. Universita Sumatera Utara dan persepsi individu pasien, berpikir dan merasakan. Perawat dituntut untuk lebih peka dalam menghadapi pasien, sehingga masalah keperawatan yang diderita oleh pasien dapat segera dilakukan tindakan penyelesaian. Orlando mengganti istilah ”deliberative nursing process” menjadi ”disciplined nursing process” pada Tahun 1972. Konsep ini memperlihatkan situasi perawat-pasien sebagai keutuhan yang dinamis. Perilaku perawat mempengaruhi pasien dan perawat dipengaruhi oleh perilaku pasien. Memahami perilaku pasien adalah proses yang kompleks melalui observasi dan pemikiran dengan menggunakannya secara responsif untuk mendapatkan fakta suatu kasus. Keberhasilan proses keperawatan harus berfokus pada pasien dibandingkan asumsi pengetahuan perawat atas masalah pasien dan pengambilan keputusan sewenang-wenang Orlando, 1961 dalam Schmieding, 2006. Orlando 1961 menggunakan proses deliberative yang dikehendaki adalah pada saat proses komunikasi anta perawat pasien untuk menentukan arti dari perilaku pasien, membantu pasien sesuai dengan keinginannya, dan apakah pasien tertolong dengan tindakan perawat. Proses tersebut digambarkan Orlando sebagai komponen proses tindakan saat antar manusia saling bertemu dan masing- masing memiliki pengalaman reaksi segera. Hal ini meliputi persepsi individu terhadap perilaku individu lain, pemikiran tentang persepsi tersebut dan hubungan antara perasaan dan pemikiran Schmieding, 2006. Perbaikan–penyelesaian. Ketika situasi atau masalah pasien menjadi jelas, hal ini menghilangkan masalah dan membangun keseimbangan baru. Ketika pasien memerlukan tindakan segera dan mereka mendapatkannya disebut Universita Sumatera Utara improvement atau perbaikan. Perubahan ini diobservasi dari respon verbal dan perilaku non verbal pasien. Hal ini memungkinkan perawat untuk menyimpulkan reaksi pasien atas tindakan yang sudah diberikan apakah sudah berhasil, perlu pencegahan dan mengurangi resiko. Perilaku pasien yang tidak dapat diubah menuntut perawat untuk melanjutkan proses keperawatan dan memeriksa ulang sampai pasien menunjukkan suatu kemajuan atau perbaikan Orlando, 1972 dalam Schmieding, 2006. Hal ini dilaksanakan secara terus menerus menyerupai sebuah siklus sampai dapat menyelesaikan masalah pasien. Perawat dituntut untuk lebih kreatif, cepat dan tepat dalam mengambil suatu keputusan.

2.4. Teori Manajemen menurut W. Edwards Deming