Proses AR Tingkat Keabsahan Data Trusthworthinnes of Data

2.5.3. Proses AR

Kemmis dan McTaggart 1988 menjelaskan bahwa dalam melaksanakan AR memerlukan beberapa langkah tindakan yaitu reconnaisance, planning, action dan observation, reflection. Langkah pertama: Reconnaisance merupakan tahap awal dalam mencari permasalahan yang ada. Tahap ini bisa disebut juga tahap preliminary study, yaitu mempelajari masalah yang ada dan menentukan tema yang penting. Tahap ini menggambarkan apa yang terjadi sekarang dan apa yang kita lakukan sekarang. Pertanyaan-pertanyaan tentang masalah yang ditemukan di lahan penelitian mulai dimunculkan pada tahap ini. Langkah kedua: Planning merupakan perencanaan yang bersifat untuk perbaikan. Tahap ini berorientasi pada peneliti tentang bagaimana kolaborasi dengan partisipan. Perencanaan meliputi rencana untuk berubah dengan menggunakan bahasa, aktivitas dan praktik, hubungan antar manusia dan organisasi, dan merencanakan hasil yang diinginkan. Langkah ketiga: action dan observation adalah mengimplementasikan rencana dan mengobservasi pekerjaan yang dilakukan. Tahap ini adalah melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan, meliputi melaksanakan rencana untuk berubah dengan menggunakan bahasa, aktivitas dan praktik, hubungan antar manusia dan organisasi, dan mengobservasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan. Langkah keempat: Reflection merupakan waktu untuk memberikan analisa, sintetis, interpretasi, penjelasan dan menyimpulkan hal yang penting. Universita Sumatera Utara Pada tahap ini refleksi berfokus pada hasil yang telah dicapai kemudian dibuat analisa untuk perbaikan pada cycle berikutnya.

2.5.4. Tingkat Keabsahan Data Trusthworthinnes of Data

Lincoln dan Guba 1985 mengemukakan bahwa tingkat keabsahana data trusthworthinness of data hasil penelitian dapat dipercaya dengan memvalidasi data menurut beberapa kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Credibility dipertahankan peneliti melalui teknik prolonged engagement dan member check. Prolonged engagement yaitu peneliti melakukan pendekatan dalam jangka waktu yang lama. Member check dilakukan dengan memvalidasi data hasil penelitian kepada partisipan. Transferability bergantung pada pengetahuan seorang peneliti tentang konteks pengirim dan konteks penerima. Hal ini dilakukan dengan cara uraian rinci. Peneliti menguraikan secara rinci hasil temuan yang akan didapat. Kemudian dibuat penjelasan tentang hasil wawancara dalam bentuk naratif yang menceritakan rekaman wawancara serta hasil observasi kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian menggunakan literatur yang sesuai dengan topik penelitian. Dependability dilaksanakan dengan teknik thick description dokumen yang tebal dengan cara mengumpulkan semua data yang terkait dengan penelitian dalam sebuah map folder baik artikel yang berhubungan dengan penelitian maupun hasil pengambilan data. Universita Sumatera Utara Confirmability dilakukan dengan check expert konsultasi hasil penelitian dengan ahli dalam bidangnya.

2.6. Kerangka Teori