Tujuan QA dalam pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

perbaikan tindakan perawat terjadi seiring dengan peningkatan ketersediaan fasilitas. Sebenarnya faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap tercapainya QA adalah perawat dan lingkungan fisik. Dalam melaksanakan pekerjaannya perawat diharapkan saling mendukung dan bekerja sama dalam tim Hal tersebut didukung oleh Stavropoulou dan Stroubouki 2009, yang menyatakan bahwa melalui pendidikan formal, siswa perawat belajar tentang esensi jaminan mutu secara umum dan bagaimana program jaminan mutu dapat berkontribusi pada perbaikan sistem perawatan kesehatan secara umum. Program penjaminan mutu yang ditanamkan sejak dini melalui pendidikan formal akan meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa perawat, maka saat menjadi perawat diharapkan mereka bisa memberikan mutu pelayanan yang optimal. . Mutu kinerja perawat akan terbukti secara nyata pada saat berkomunikasi dengan cepat, efektif dan menghormati orang lain termasuk dalam melakukan kolaborasi dengan rekan-rekan dari profesi kesehatan lain. Selain itu, perawat dikatakan profesional apabila memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan di bidangnya. Sehingga seorang perawat diharapkan terus meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan formal ataupun non formal.

2.1.2. Tujuan QA dalam pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

Tujuan QA adalah untuk meningkatkan mutu perawatan dan untuk menuju tingkat caring yang lebih tinggi Patel, 2010 dan Lunqvist Axelsson, 2007. Penjaminan mutu dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa pasien dapat diberikan perawatan yang aman, handal dan bermartabat, dan untuk mendorong Universita Sumatera Utara pemulihan pasien. Apabila pasien cepat pulih maka akan menurunkan beban biaya yang harus pasien keluarkan. Patel 2010 menyatakan bahwa audit adalah komponen dasar QA. Patel menemukan bahwa audit membantu memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang aman, handal dan bermartabat, dan mendorong pemulihan bagi pasien. Patel menyatakan pelaksanaan QA di sebuah rumah sakit dilakukan untuk membantu mengurangi hari rawat pasien di rumah sakit sehingga akan meningkatkan pasien Bed Occupation RateBOR dan peningkatan kelancaran dalam pembayaran. Dampak QA tidak hanya dapat dinikmati oleh rumah sakit saja, akan tetapi akan berdampak pada pemberian perawatan yang maksimal yang akan meningkatkan kepuasan klien terhadap perawatan rumah sakit. Hal ini didukung oleh pendapat Coddington dan Sands 2008, bahwa perawat berperan dalam menganalisa biaya dan potensi penghematan biaya perawatan kesehatan yang dikelola Lunqvist dan Axelsson 2007 berpendapat perawat dapat merasakan QA sebagai jalan menuju tingkat caring yang lebih tinggi. Menjaga tingkat caring memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara profesional serta kemungkinan untuk mendapatkan insentif. Menjaga tingkat caring dalam melaksanakan tindakan keperawatan berupa perawat harus berdasarkan prosedur perawatan dan menjadikan caring sebagai karakter dalam dirinya. Apabila caring sudah menjadi karakter maka perawat akan mudah untuk bersikap empati, merasakan penderitaan pasien dan akan memberikan perawatan yang paling baik untuk pasien. Lutz dan Root 2007 menekankan bahwa saat ini m . utu perawatan Universita Sumatera Utara adalah perawat memberikan yang terbaik kepada pasien.

2.1.3. Hambatan QA