Paradigma Teori Manajemen Deming

improvement atau perbaikan. Perubahan ini diobservasi dari respon verbal dan perilaku non verbal pasien. Hal ini memungkinkan perawat untuk menyimpulkan reaksi pasien atas tindakan yang sudah diberikan apakah sudah berhasil, perlu pencegahan dan mengurangi resiko. Perilaku pasien yang tidak dapat diubah menuntut perawat untuk melanjutkan proses keperawatan dan memeriksa ulang sampai pasien menunjukkan suatu kemajuan atau perbaikan Orlando, 1972 dalam Schmieding, 2006. Hal ini dilaksanakan secara terus menerus menyerupai sebuah siklus sampai dapat menyelesaikan masalah pasien. Perawat dituntut untuk lebih kreatif, cepat dan tepat dalam mengambil suatu keputusan.

2.4. Teori Manajemen menurut W. Edwards Deming

Deming dalam Gitlow et al. 2005 mengungkapkan bahwa suatu institusi dikatakan bermutu apabila berhasil menguasai pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang akan mengakibatkan kepuasan pelanggan atas produk institusi tersebut. Apabila dikaitkan dengan rumah sakit bisa disimpulkan bahwa kepuasan pasien dan keluarga merupakan suatu indikator bahwa rumah sakit tersebut memiliki mutu yang baik.

2.4.1. Paradigma Teori Manajemen Deming

Teori manajemen Deming terdiri dari empat paradigma atau kepercayaan individu atau kelompok untuk menginterpretasi data sesuai kondisi dan keadaan Gitlow et al. 2005. Mereka menyatakan bahwa paradigma Deming merupakan pergeseran asumsi dalam praktek manajemen dan dirancang untuk menciptakan Universita Sumatera Utara lingkungan yang diperlukan untuk mempromosikan kegembiraan dalam bekerja dan meningkatkan kekuatan yang terkandung dalam motivasi intrinsik Paradigma pertama: orang terinspirasi paling baik oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik, tidak hanya motivasi ekstrinsik.motivasi intrinsik timbul dari kegembiraan dalam melakukan tindakan. Motivasi intrinsik dapat melepaskan energi yang bisa meningkatkan dan memberikan inovasi untuk sistem. Manajemen bertanggung jawab untuk menciptakan suasana dan memelihara motivasi intrinsik. Suasana tersebut adalah elemen dasar dari teori manajemen Deming. Motivasi ekstrinsik berasal dari keinginan mendapatkan penghargaan dan adanya hukuman. Hal ini akan membatasi motivasi intrinsik dengan menilai, menetapkan kebijakan, dan menghancurkan individu. Manajemen yang berdasar atas motivasi ekstrinsik akan “ . memeras dari seseorang di masa hidupnya”, motivasi intrinsik, harga diri, martabat, dan membangun ketakutannya, dan pertahanan diri. Paradigma kedua: mengelola menggunakan proses dan orientasi hasil, bukan hanya orientasi hasil saja Paradigma ketiga: fungsi manajemen adalah untuk mengoptimalkan komponen sistem yang memungkinkan setiap orang mencapai keberhasilan. . Hal ini mengandung makna bahwa proses merupakan faktor pendukung keberhasilan suatu produk. Proses menuntut pengelola untuk meningkatkan dan berinovasi dalam kegiatan yang akan menciptakan produk tidak hanya sekedar mengelola hasil. Apabila dikaitkan dengan rumah sakit perawat memiliki peran yang penting dalam melaksanakan proses keperawatan. Universita Sumatera Utara Seorang manajer harus memahami anggota, organisasi dan sistem organisasi serta keterkaitan diantaranya. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen memerlukan kerjasama dan optimalisasi seluruh komponen. Paradigma keempat: kerjasama dalam bekerja lebih baik daripada bersaing. Lingkungan yang kooperatif akan membuat seluruh komponen didalamnya berhasil. Pelanggan akan memenangkan produk dan pelayanan yang mereka inginkan sedangkan institusi akan menerima modal mereka kembali. Suplier akan menerima pelanggan tetap untuk produk mereka sehingga komunitas akan menciptakan kerjasama yang baik antar warga negara. Psikologi akan menolong individu memahami orang lain dengan interaksi antar manusia, interaksi manusia dan bagian dari sistem. Manajemen harus memahami perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Manusia adalah unik dan berbeda-beda sehingga seorang manajer perlu menggunakan perbedaan tersebut untuk mengoptimalkan sistem.

2.4.2. Model Umpan Balik Deming