Perkembangan Kognitif Karakteristik Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak- anak

29 Kontrol diri melibatkan aspek perkembangan emosional yaitu regulasi emosi. Thompson 1994 mendefinisikan regulasi emosi sebagai kemampuan untuk memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosional seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, regulasi emosi membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan untuk meredam perasaan. Syamsu 2008, menyatakan bahwa menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Anak kemudian mulai belajar untuk mengendalikan ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan pembiasaan. Emosi- emosi yang secara umum dialami pada tahap perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan kegembiraan rasa senang, nikmat, atau bahagia. Anak yang dapat mengendalikan emosinya akan terlihat lebih bahagia jika dibandingkan dengan anak yang tidak dapat mengendalikan emosinya. Karl C. Garrison menyatakan bahwa kebahagiaan seseorang diperoleh melalui kebiasaannya dalam memahami dan menguasai emosi dalam Salamah, 2008. Proses pengendalian emosi ini juga disebut sebagai proses regulasi emosi. Gross 1999 mendefinisikan regulasi emosi sebagai cara individu mempengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya dan bagaimana mereka mengalami atau mengekspresikan emosi 30 tersebut. Garnefski dan rekannya 2001 menggungkapkan bahwa regulasi emosi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengevaluasi dan mengubah reaksi-reaksi emosional untuk bertingkah laku tertentu yang sesuai dengan situasi yang sedang terjadi dalam Salamah, 2008. Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah terpapar di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun emosi anak pada tahap usia pertengahan dan akhir kanak-kanak sedang berkembang. Namun demikian, anak-anak pada masa tersebut pada dasarnya telah memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dan mengontrol emosi yang dirasakan.

3. Tugas Perkembangan Anak Tahap Akhir Usia 6-12 Tahun

Menurut Havighurst dalam Desmita, 2010, tugas perkembangan anak usia sekolah 6-12 tahun antara lain adalah a belajar bergaul dan bekerjasama dalam kelompok sebaya; b mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung; c mengembangkan konsep- konsep penting dalam kehidupan sehari-hari; d mengembangkan hati nurani, moralitas dan sistem nilai sebagai pedoman perilaku; e belajar menjadi pribadi yang mandiri. Pada masa ini, pengertian anak tentang baik-buruk, tentang norma- norma aturan serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya menjadi bertambah dan juga lebih fleksibel. Mereka diharapkan sudah dapat