Pertanyaan Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

45 emosi merupakan serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosi ini terdiri dari 5 aspek, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi dalam penelitian ini terbentuk dari ibu sebagai orangtua tunggal yang mengasuh anak. Anak yang dinilai cerdas secara emosi memiliki kemampuan dalam aspek-aspek kecerdasan emosi yang akan dijelaskan sebagai berikut Goleman, 2001: 1. Mengenali Emosi Diri; anak sadar akan perasaan diri sehingga memikirkan tindakan dan perasaaan sebelum melakukan sesuatu. 2. Mengelola Emosi; anak mampu mengendalikan perasaan-perasaan yang dirasakan. Sebagai contoh, anak mampu mengendalikan perasan marah, ketidaksabaran dan menahan diri untuk tidak bersikap agresif, serta mampu mengendalikan mood dan perasaan negatif yang dirasakan. 3. Memotivasi Diri; anak berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidup. 4. Mengenali Emosi Orang Lain; anak peka terhadap perasaan orang lain sehingga mampu berempati dengan orang lain. 5. Membina Hubungan dengan Orang Lain; anak mahir dalam berkomunikasi sehingga mudah menjalin persahabatan dengan orang lain. 46

C. Subjek Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian, subjek dalam penelitian ini adalah anak- anak yang berada pada masa pertengahan dan akhir anak-anak, yaitu anak- anak yang berusia 6-12 tahun dengan ibu sebagai orangtua tunggal akibat perceraian.

D. Metode Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, data mengenai kecerdasan emosi pada anak diperoleh dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu: 1. Wawancara terhadap subjek anak. Wawancara terhadap anak akan menjadi data utama dalam penelitian ini; 2. Observasi skala rating yang dilakukan oleh ibu subjek. Observasi yang dilakukan oleh ibu ini berfungsi sebagai data untuk mengkonfirmasi wawancara terhadap subjek; dan 3. Wawancara terhadap ibu subjek, yang berfungsi sebagai data pelengkap yang berisi latar belakang subjek. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan keterangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Banister dalam Poerwandari, 2005 mengungkapkan bahwa wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna