Hasil : Kecerdasan Emosi Subjek 2

78 3 Motivasi terhadap Diri Sendiri Jika dilihat dari hasil wawancara, subjek kurang mampu memotivasi dirinya. Hal tersebut dapat terlihat ketika mengalami kesulitan subjek hanya akan merasa bingung saja c-- 170. Subjek tidak melakukan sesuatu untuk dapat mengatasi kesulitan yang dialami. Meskipun terkadang subjek akan bertanya kepada orang lain c++ 175 dan minta untuk diajarkan oleh ibunya c++ 465; 467, namun subjek lebih sering diam saja dan tetap merasa bingung c-- 178. Selain itu, ketika mengalami kegagalan, yaitu mendapatkan nilai yang jelek saat ulangan, subjek merasa biasa saja dan tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki, karena subjek sudah merasa puas atas hasil yang diperolehnya c-- 189; 195; 459. Di satu sisi ketika disuruh oleh guru maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, subjek akan mengerjakan semampunya meskipun merasa deg-degan c++ 387. Namun, tidak ada upaya dari subjek untuk mengatasi rasa deg-degannya tersebut. Di sisi lain, subjek akan langsung mengerjakan tugaspekerjaan rumah yang diberikan oleh gurunya c++ 159. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi skala rating yang dilakukan oleh ibu subjek, yang menyatakan bahwa subjek adalah orang yang bersemangat dalam melakukan sesuatu. Namun di sisi lain, subjek hanya kadang-kadang saja akan mencoba lagi setelah mengalami kegagalan. 79 4 Pengenalan terhadap Emosi Orang Lain Hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek cukup mampu mengenali emosi yang dirasakan oleh orang lain, yaitu ketika sahabat subjek sedang marah d++ 415; 423. Hal tersebut disebabkan subjek merusak mainan milik teman subjek. Namun tidak ada upaya dari subjek untuk menenangkan sahabatnya tersebut. Yang subjek lakukan ketika mengetahui bahwa temannya marah, subjek akan lari menghindar karena takut. Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan wawancara berikut: “Kabur. Takut.” e-- 236; 240 “Yo lari.” e-- 427 Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi skala rating yang dilakukan oleh ibu subjek, yang menyatakan bahwa subjek memang mampu untuk mengenali perasaan yang dirasakan oleh temannya, dan hanya kadang-kadang saja subjek menghibur teman yang sedang sedih dan membantu teman yang mengalami kesulitan. 5 Pembinaan Hubungan dengan Orang Lain Berdasarkan hasil wawancara, subjek kurang mampu membina hubungan dengan orang lain. Sebagai contoh, subjek kurang mampu dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru. 80 Terlebih lagi untuk membina hubungan dengan orang yang baru saja ditemui. Hal tersebut terlihat dari kutipan wawancara berikut: “Ya mainan sendiri.” e-- 247 Selain itu, subjek juga kurang tepat dalam bersikap terhadap situasi yang dialaminya. Misalnya ketika sedang bermain sepeda bersama teman-teman, mainan subjek direbut. Menyikapi situasi tersebut, subjek hanya akan menunggu hingga temannya selesai memainkan mainan milik subjek e-- 356; 359. Namun di sisi lain, subjek cukup mampu mengambil sikap yang tepat ketika beberapa situasi seperti ketika ada teman yang tidak membawa uang untuk jajan, subjek tidak ragu untuk membagi jajanan yang dimiliki dengan teman yang tidak membawa uang tersebut dan menikmatinya bersama-sama. Hal tersebut terlihat dari kutipan wawancara berikut: “Yo dikasih jajanan buat barengan.” e++ 443; 445; 449 Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi skala rating yang dilakukan oleh ibu subjek. Hasil observasi tersebut menyatakan bahwa subjek jarang memperkenalkan diri terlebih dahulu pada orang yang baru saja ditemui. Selain itu, subjek juga jarang menyapa temannya terlebih dahulu apabila bertemu di suatu tempat. 81 Dari hasil skala rating diperoleh skor sebesar 36. Angka ini dapat digolongkan menjadi kategori “kurang baik” dalam mendeskripsikan gambaran kecerdasan emosi yang dimiliki oleh subjek jika dibandingkan dengan mean teoritik sebesar 48. Hal tersebut disebabkan terdapat selisih yang cukup besar antara angka 36 dengan angka 48 yaitu 12.

3. Subjek 3 a. Latar Belakang Subjek 3

Berdasarkan data yang diperoleh, subjek adalah anak tunggal. Subjek tinggal berdua dengan ibunya sejak tahun 2007. Meskipun sehari-hari subjek tidak selalu ditemani oleh ibu, namun subjek cukup dekat dengan ibunya. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui hasil observasi yang dilakukan oleh ibu subjek yang menyatakan bahwa subjek menceritakan masalah-masalah yang dialaminya kepada ibunya meskipun subjek jarang menceritakan perasaan-perasaannya pada ibu. Selain itu, subjek juga sering menceritakan masalah yang menimpa temannya pada ibu. Ketika belajar di rumah, subjek tidak didampingi oleh ibu. Hal tersebut disebabkan ibu subjek merasa bahwa pelajaran yang pernah dikuasainya berbeda dengan pelajaran subjek saat ini. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu subjek dalam mengasuh dan membesarkan subjek 82 adalah demokratis, yaitu ibu subjek memberi kebebasan pada subjek, namun juga mengarahkan perilaku ke arah yang lebih baik. Saat ini subjek duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Subjek adalah orang yang memiliki kemauan yang kuat. Hal tersebut terbukti dari ketika subjek memiliki sebuah keinginan, akan sulit untuk membujuk dan mempengaruhi subjek. Subjek juga termasuk orang yang tidak mudah putus asa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh ibu subjek, yaitu subjek sering mencoba lagi setelah gagal melakukan sesuatu. Hal itu dapat dilihat ketika subjek memperoleh nilai jelek setelah menghadapi ulangan, subjek akan mempelajari ulang sepulang dari sekolah. Selain itu, ketika mendapatkan tugaspekerjaan rumah dari guru di sekolah, subjek akan langsung mengerjakan pada malam harinya. Menurut ibu subjek, sejak kecil subjek adalah anak yang keras. Ketika menginginkan sesuatu, keinginan tersebut harus terpenuhi. Jika keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi, maka subjek akan marah. Suasana hati subjek tidak stabil, jika suasana hati subjek sedang baik, subjek akan segera memberi respon jika dimintai tolong untuk melakukan sesuatu oleh ibunya. Namun ketika emosi subjek sedang tidak baik, yaitu ketika subjek sedang marah, subjek enggan untuk dimintai tolong oleh ibunya. Kegiatan subjek setiap hari sepulang sekolah cukup beragam, yaitu mengerjakan tugasPR bersama teman. Setelah selesai 83 mengerjakan tugas, subjek akan bermain bersama teman-temannya. Selain itu, subjek juga disibukkan dengan kegiatan di TPA yaitu mengaji dan Taekwondo di kampus Universitas Sanata Dharma. Subjek cukup mampu untuk mengenali beberapa emosi yang dirasakan dan menyebutkan penyebab dari munculnya perasaan tersebut dengan baik. Namun demikian, subjek kurang mampu untuk mengelola emosinya. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh ibu subjek dari hasil observasi, subjek jarang menenangkan diri saat marah dan hanya kadang-kadang menenangkan diri saat merasa cemas. Dalam hubungannya dengan orang lain, subjek memiliki seorang sahabat yang paling dekat. Subjek dan sahabatnya sering melakukan aktivitas bersama, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hubungan subjek dan sahabatnya terjalin dengan baik. Selain itu, subjek cukup mampu mengenali emosi-emosi dan perasaan-perasaan yang dirasakan oleh orang lain. Hal tersebut didukung dengan hasil observasi yang dilakukan oleh ibu subjek yang menyatakan bahwa meskipun hanya kadang-kadang saja menghibur teman yang sedang sedih, namun subjek sering membantu teman yang mengalami kesulitan. Subjek termasuk orang yang ramah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh ibu subjek, subjek sering menyapa temannya terlebih dahulu. Selain itu subjek juga cepat akrab dan mudah bergaul dengan orang lain. Hal tersebut disebabkan teman-teman subjek dalam 84 kegiatan Taekwondo adalah mahasiswa, yang membuat subjek menjadi lebih berani. Selain ramah, subjek juga termasuk orang dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan melalui data yang diberikan oleh ibu subjek yang mengatakan bahwa ketika ada kegiatan TPA yang agak jauh dari tempat tinggal subjek, subjek akan mengikuti kegiatan TPA di tempat tersebut bersama sahabatnya. Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ibu subjek apabila subjek memiliki sesuatu, subjek selalu mau berbagi dengan temannya. Sebagai contoh, ketika ada teman yang lupa membawa alat tulis, subjek akan segera meminjamkan kepada teman tersebut. Hal tersebut sesuai dengan data hasil observasi yang dilakukan oleh subjek yang mengatakan bahwa subjek selalu mau berbagi dengan temannya. Jika berada di lingkungan yang baru, subjek hanya kadang-kadang memberanikan diri untuk berkenalan dengan orang yang baru ditemui. Meskipun demikian, subjek adalah orang yang ramah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh ibu subjek, subjek sering menyapa temannya terlebih dahulu.

b. Hasil : Kecerdasan Emosi Subjek 3

Subjek 3 memiliki pengenalan emosi diri, motivasi terhadap diri sendiri, pengenalan terhadap emosi orang lain serta pembinaan hubungan dengan orang lain yang tergolong cukup baik. Akan tetapi untuk pengelolaan emosi yang dimiliki oleh subjek tergolong kurang baik. Hal tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: 85 1 Pengenalan Emosi Diri Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu, subjek mampu untuk mengenali emosi-emosi yang dirasakannya serta menyebutkan penyebab dari munculnya emosi yang dirasakannya tersebut. Sebagai contoh, subjek merasa senang ketika diajak oleh bapak pengasuh pergi rekreasi. Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan wawancara berikut: “Ya diajak sama bapak-bapak pengasuh dari Sono, nganu apa, pergi kemana misalnya renang apa ke pantai gitu.” a1++ 16; 20-23 Perasaan khawatir yang dirasakan subjek disebabkan oleh cuaca yang buruk yaitu hujan ketika di sekolah. Hal tersebut terlihat dari kutipan wawancara berikut: “Pas di sekolahan ujan, takutnya gak bisa pulang.” a4++ 33; 38-39 Emosi-emosi lain yang mampu dikenali oleh subjek adalah perasaan bersalah, takut dan kecewa. Berdasarkan hasil wawancara, subjek akan merasa bersalah ketika mengejek teman lain karena disuruh oleh teman lainnya a6++ 92-95. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa subjek merasa takut saat sedang bepergian dan jauh dari ibu, tiba-tiba ibunya meninggal a7++ 113-115. Selain itu, subjek akan merasa kecewa saat tidak bisa menolak suruhan temannya untuk mengejek teman lain. Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan wawancara berikut: