Pengertian Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosi 1. Pengertian Emosi

15 dengan pikiran mereka sendiri dan kadang-kadang dua emosi yang berbeda dapat dialami secara bersamaan. Pengetahuan tentang emosi yang dipelajari oleh anak-anak usia pertengahan dan akhir anak-anak ini diperoleh melalui interaksi dengan orangtua. Orangtua yang memberikan bimbingan yang mendukung dan berinteraksi dengan anak secara positif, memiliki anak yang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola emosinya.

4. Aspek Kecerdasan Emosi

Goleman 2005 mengutip Salovey, menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosi yang dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima kemampuan utama, yaitu: a. Mengenali Emosi Diri Mengenali emosi diri sendiri merupakan inti dan dasar dari kecerdasan emosi yaitu suatu kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu bagi pemahaman diri dan kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi. Para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran diri ini mencakup kewaspadaan terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati. Seseorang mampu mengenali emosinya sendiri apabila orang tersebut memiliki kepekaan yang tinggi 16 atas perasaannya yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Kemampuan mengenali diri sendiri meliputi: kesadaran diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Menurut Mayer dalam Goleman, 2005, kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi. b. Mengelola Emosi Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Agar mampu mengontrol emosi dan menjaga supaya tindakan-tindakan yang diambil tidak didasarkan pada emosi semata, orang harus memahami apa yang diharapkan dari dirinya dan mengerti bahwa setiap tindakan membawa konsekuensi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita Goleman, 2005. Ditambahkaan oleh Salovey dan Mayer bahwa kemampuan