Strategi Diklat Guru KelasMapel, Kepala Sekolah, Pegawas Pengadaan Sarana dan Prasarana

34 dan akuntabilitas. Salah satu wadah tersebut adalah Dewan Pendidikan di tingkat kabupatenkota dan komite sekolah di tingkat satuan pendidikan Mulyasa, 2013. Dewan pendidikan dan komite sekolah merupakan amanat rakyat yang telah tertuang dalam UU Nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional Propernas 2000 –2004. Amanat rakyat ini selaras dengan kebijakan otonomi daerah, yang telah memposisikan kabupatenkota sebagai pemegang kewenangan dan tanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di daerah tidak hanya diserahkan kepada kabupatenkota, melainkan juga dalam beberapa hal telah diberikan kepada satuan pendidikan, baik pada jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah Hamalik, 2008. Dengan kata lain, keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah propinsi, kabupatenkota, dan pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat atau stakeholder pendidikan.

C. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

1. Strategi Diklat Guru KelasMapel, Kepala Sekolah, Pegawas

Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PTK adalah bagian dari pengembangan kurikulum. Pelatihan PTK disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya diimplementasikan. Strategi 35 pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih Master Trainer yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan kepala sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan melibatkan semua guru kelas dan guru mata di tingkat SD, SMP dan SMASMK. Dokumen K-13, 2012. Lebih lanjut, dalam dokumen K-13 ditambahkan proses pelatihan di daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam bentuk pelatihan Kepala Sekolah, Sekolah dan Guru Sasaran. Kejelasan materi pelatihan adalah sangat penting sehingga peserta pelatihan dapat memahami secara mendalam segala seluk beluk berkenaan dengan implementasi K-13. Materi yang disampaikan haruslah mencakup perubahan mindset yang diharapkan, substansi konten materi, pendekatan dan metode yang digunakan dalam mengimplementasikan, yang disajikan dengan cara menarik oleh instrukturnara sumber yang ditunjuk sehingga peserta pelatihan mempunyai keyakinan yang baik untuk menerapkannya. Agar hasil pelatihan dapat berdayaguna dan berhasil guna, pengelolaan pelatihan selayaknya dikerjakan oleh individu yang profesional, yang mampu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelatihan.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

36 Pengadaan sarana-prasarana sangat ditekankan dalam K-13. Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan. Sebagaimana dalam PP No 192005 tentang SNP dalam pasal 42 tentang Standar Sarana dan Prasarana disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

3. Pendampingan Pendidik