37
sekolah agar dapat melaksanakan K-13 dari tahapan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pencapaian
kompetensi peserta didik dengan baik. Fokus pendampingan pelaksanaan K-13 meliputi pemantapan
pengetahuan guru terhadap K-13 yang mencakup: Standar Kompetensi Lulusan SKL, kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar proses,
standar penilaian dan pengisian laporan hasil pencapaian kompetensi rapor peserta didik, penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku guru,
buku siswa, muatan lokal, matrikulasi bridging course, bimbingan dan konseling, dan ekstrakurikulerm Puslitbang Kebudayaan, 2012.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 7 SMA di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur di 5 Kecamatan yang berbeda. Kabupaten Belu
merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sebuah Kabupaten
di Provinsi
Nusa Tenggara Timur ,
Indonesia . Kabupaten
ini beribukota di Kota Atambua
. Memiliki luas wilayah 1.284,94 km², terbagi dalam 12 kecamatan, 12 kelurahan dan 96 desa, termasuk 30 desa dalam 8
kecamatan perbatasan. Total penduduk 368.081 jiwa pada tahun 2013 dengan kepadatan penduduk 0,
29 jiwakm. Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu, 2013. Wilayah Kabupaten Belu berbatasan dengan:
Utara : Selat Ombai
Selatan : Kabupaten Malaka
Barat : Kabupaten Timur Tengah Utara
Timur : Timor Leste
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu salah satu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari jalan keluar atau
pemecahan masalah terhadap hal yang terjadi kemudian disajikan data dan analisa terhadap informasi yang dikumpulkan Nazir, 2009. Berhubungan
dengan penelitian ini, maka jenis penelitian ini akan menuturkan dan menafsirkan data yang berkaitan dengan situasi yang terjadi, sikap,
fenomena-fenomena dan pandangan yang menggejala tentang proses dan hasil implementasi K-13 di Kabupaten Belu.
C. Teknik Pengumpulan Data
39
Untuk mendapatkan data bagi keperluan penelitian ini, peneliti melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan pembagian kuesioner
kepada pihak-pihak yang terkait dengan implementasi K-13 yaitu: Dinas Pendidikan Kabupaten Belu, kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite
dan pengawas sekolah di tingkat SMA di Kabupaten Belu.
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur yang berpacu pada pedoman namun sifatnya masih terbuka.
Kelompok yang akan menjadi narasumber adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam implementasi K-13 yaitu Kepala Bidang
Kurikulum SMA, yang mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, guru-guru SMA sebanyak 14 orang, siswa siswi SMA
sebanyak 14 orang dan koordinator pengawas sekolah tingkat SMA serta komite sekola sebanyak 7 orang. Wawancara terhadap kelompok
narasumber ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang proses implementasi K-13 dan hasil yang diperoleh setelah diimplementasi
selama 1 semester. Wawancara ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan kedua dalam penelitian ini yaitu Apa kendala implementasi
K-13 di Kabupaten Belu? melengkapi dan mengkonfirmasi data-data yang sudah diperoleh dari kuesioner secara khusus tentang sarana-
prasarana.
2. Kuesioner
40
Kuesioner dalam penelitian ini dibuat untuk menggali informasi dan data tentang masalah penelitian pertama yakni proses dan hasil
implementasi K-13 di tingkat SMA di Kabupaten Belu. Kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah yang berhubungan dengan
implementasi K-13. Jenis kuesioner yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu sejumlah pernyataan
yang dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tidak memungkinkan lagi untuk memilih jawaban selain jawaban yang telah
ditentukan oleh peneliti. Jawaban dalam kuesioner terdiri dari 4 opsijawaban .
Tabel 3.1 Tabel Gradasi Jawaban Responden
No Keterangan
Skor 1
Sangat baik, sangat setujusangat sesuaiselalupositif diberi
4 2
Baik, seringsetuju, sesuai layak 3
3 Tidak baik, tidak setuju, tidak
sesuaikadangnegatif 2
4 Sangat tidak setuju, sangat tidak sesuai tidak
pernah 1
Tabel gradasi di atas digunakan untuk mengukur tingkatan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner.
Setiap jawaban responden yang telah dibobot akan dihitung skornya dan dipersentase. Pembobotan dilakukan secara manual oleh peneliti.
41
Kuesioner yang dibagikan teridiri lagi 5 kuesioner, yaitu: a.
Kuesioner Kepala sekolah Variabel yang diukur dalam kuesioner ini adalah: Pelatihan
guru, proses pembelajaran, proses penilaian, manajemen pembelajaran dan sarana prasarana
b. Kuesioner Guru
Variabel yang diukur dalam kuesioner ini adalah : Buku kelengkapan buku, keterbacaan, kesuaian isi, kebenaranakurasi
isi, pelatihan, pendampingan guru, proses pembelajaran, proses penilaian, sarana dan prasarana.
c. Kuesioner Siswa
Variabel yang diukur dalam kuesioner ini adalah : Buku siswa
kelengkapan buku,
keterbacaan, kesuaian
isi, kebenaranakurasi isi, proses pembelajaran, layanan kesiswaan,
sarana dan prasarana d.
Kuesioner Pengawas Variabel dalam kuesioner ini adalah: pelatihan, proses
pembelajaran, dan saran prasarana.
e. Kuesioner Komite sekolah
Variabel dalam kuesiner ini adalah : Layanan Kesiswaan, Kerjasama dengan sekolah, dan saran prasarana.
42
3. Dokumentasi
Dokumen menurut Sugiyono 2010 merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Data-data yang akan dikumpulkan melalui
dokumentasi ini adalah arsip-arsip berupa dokumen format penilaian siswa, rancangan pembelajaran guru, dokumen pribadi guru berupa
rancangan pembelajaran, dan silabus yang berhubungan dengan implementasi K-13. Hasil penelitian dari observasi, pembagian kuesiner
dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto dokumentasi.
Data-data yang akan dikumpulkan melalui dokumentasi ini adalah arsip-arsip berupa dokumen format penilaian siswa, rancanagan
pembelajaran guru, dokumen pribadi guru berupa rancangan pembelajaran, dan silabus yang berhubungan dengan implementasi K-13.
4. Pengamatan Observasi.
Pengamatan observasi ini dimaksudkan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan pengisian kuesiner untuk menjawab
ketiga permasalahan dalam penelitian ini. Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah sarana prasarana
seperti: kondisi sekolah, gedung sekolah, ruangan belajar, ketersediaan buku pedoman pembelajaran, ketersediaan laboratorium IPA, Bahasa dan
komputer, perpustakaan, akses internet, dan fasilitas olahraga yang ada di sekolah dan digunakan dalam implementasi K-13. Jenis observasi yang
43
digunakan adalah observasi non sistematis dimana peneliti tidak membawa instrumen pengamatan. Peneliti datang di lokasi penelitian untuk melihat
dan mengamati segala kondisi fisik sekolah yang terdapat di lokasi penelitian. Semua yang dilihat dan diamati tersebut dicatat secara apa
adanya, kemudian dari catatan tersebut diberikan komentar dan tanggapan atau diabstraksikan. Untuk mempermudah dalam melakukan observasi,
maka digunakan alat bantu perekam yaitu foto camera.
D. Informan
Sumber informasi dari penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi K-13 di SMA di Kabupaten Belu. Teknik yang
digunakan dalam menetukan informan adalah sampel bertujuan purposive sampling
. Purposive sampling ini dimaksudkan untuk menetapkan sampel dengan memilih beberapa sampel tertentu yang dinilai sesuai dengan masalah
penelitian Nursalam, 2010. Sampel diambil secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan yaitu pihak-pihak yang terlibat langsung
dalam implementasi K-13 di tingkat SMA di Kabupaten Belu. Berdasarkan pertimbangan untuk memperoleh data yang akurat
tentang implementasi K-13 di Kabupaten Belu maka peneliti memilih beberapa informan yang dianggap berperan dan berpartisipasi langsung dalam
implementasi K-13 di Kabupaten Belu. Lokasi yang dijadikan tempat
penelitian adalah 7 sekolah yang letaknya dalam wilayah Kabupaten Belu.
Informan dalam penelitian ini terdiri dari: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Kepala sekolah berjumlah 7 orang,
2. Guru-guru berjumlah 70 orang,
3. Siswa berjumlah 70 orang,
4. Komite sekolah berjumlah 7 orang
5. Sampel pengawas berjumlah 2 untuk keseluruahan sekolah.
Maka, jumlah keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah 156 orang.
E. Teknik Analisis Data