Konsep Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum

17 kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru. Sedangkan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman dalam kegiatan pembelajaran Suyanto Asep, 2013. Hal tersebut selaras dengan pernyataan Katuuk 2014, bahwa implementasi kurikulum dapat dilihat dalam dua sudut pandang yaitu sebagai instrumen dan sebagai proses. Sebagai instrumen, implementasi berperan dalam mewujudkan gagasan, ide, danatau tujuan kurikulum. Implementasi kurikulum sebagai suatu proses sebagai upaya mewujudkan tujuan kurikulum ke dalam proses pembelajaran. Majid 2014 memaknai implementasi kurikulum sebagai operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial tertulis menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Jadi implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai penerapan dari ide, program, dan rancangan kurikulum yang masih bersifat tertulis sebagai bahan pedoman bagi guru ke dalam aktivitastingkah laku nyata pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum.

5. Evaluasi Kurikulum

a. Konsep Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijakan pendidikan umumnya mau pun pada tingkat 18 pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan model kurikulum dan pendekatan yang digunakan. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya Chronholm dan Goldkuhl, 2003. Yusuf 2012 mengatakan bahwa dilihat dari berbagai konsep kurikulum, evaluasi memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis. Jika ingin memahami dan mengembangkan kurikulum, maka wajib mempelajari tentang evaluasi karena evaluasi merupakan konsep yang melekat pada kurikulum. Kurikulum penting untuk dievaluasi dan dikembangkan secara baik dan berkelanjutan untuk memacu para pelaksana kurikulum di sekolah yang siap pakai, aktif, dan kreatif serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan yang ada didalamnya. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu sistem kurikulum yang efektif dan efisien pada setiap program kegiatan pendidikan. Dari konsep evaluasi kurikulum di atas, jelas bahwa evaluasi kurikulum dimaksudkan sebagai suatu proses mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum pendidikan dan pelatihan tertentu. Dengan demikian evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 untuk membuat keputusan tentang kurikulum pendidikan dan pelatihan yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Evaluasi kurikulum minimal terfokus pada empat bidang; yaitu evaluasi terhadap penggunaan kurikulum, desain kurikulum curriculum design, hasil dari peserta didik, liable kurikulum. Dengan kata lain, liable evaluasi kurikulum dapat dilakukan pada hasil outcome dari kurikulum tersebut outcomes based evaluation dan juga dapat pada komponen kurikulum tersebut intrinsic evaluation. Outcomes based evaluation merupakan liable evaluasi kurikulum yang paling sering dilakukan Worthen, Sanders. 1981. Wilayah evaluasi kurikulum yang akan memberikan sejumlah informasi yang penting bagi perancang dan pengembang kurikulum menyangkut kelemahan dan kekuatan sebuah kurikulum yang telah dirancang dan diimplementasikan sehingga informasi ini akan sangat berguna untuk pengambangan dan perubahan kurikulum di masa yang akan datang sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan Indonesia dalam menciptakan manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing dalam persaingan global Yunus, 2010.

b. Peranan Evaluasi Kurikulum