Populasi dan Subjek Penelitian

kerja. Adapun tabel sebaran aitem dari skala kepuasan kerja adalah sebagai berikut: Tabel 3 Sebaran Aitem Skala Kepuasan Kerja Sebelum Try Out No Aspek No Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aitem Bobot 1 Jenis pekerjaan 1, 5, 9, 13, 17, 21, 34, 38, 42, 46, 50, 54 25, 29, 33, 37, 41 ,45, 39, 43, 47, 49 ,51, 53 24 44,4 2 Kondisi kerja 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 52 18 33,3 3 Rekan kerja 28, 32, 36, 40,44, 48 4, 8, 12, 16, 20, 24 12 22,2 Total: 54 100 Menurut Azwar 2009, aspek yang membentuk suatu atribut belum tentu memiliki signifikansi yang sama. Satu aspek dapat lebih menentukan dari aspek lainnya dan karenanya aspek yang lebih penting harus mendapat bobot yang lebih banyak atau memperoleh porsi yang lebih besar dalam menentukan jumlah aitem. Perbandingan proporsional bobot aspek dapat didasari oleh teori atau hasil analisis faktor atau penilaian profesional professional judgement berdasarkan kepatutan akal common sense. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam penelitian ini, peneliti mendasarkan perbandingan proporsional bobot aspek pada hasil penelitian Parvin dan Kabir 2011 dan penilaian profesional atau professional judgement, yaitu dosen pembimbing skripsi. Hasil penelitian Parvin dan Kabir 2011 pada subjek 100 karyawan menunjukkan bahwa faktor- faktor yang dinilai penting dalam mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain jenis pekerjaan, upah atau kompensasi, kondisi kerja, tingkat keadilan, keamanan kerja, hubungan dengan rekan kerja dan atasan.

5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam membuat suatu alat ukur yang berkualitas. Dengan demikian, alat ukur ini akan dapat menunjukkan baik atau buruknya suatu penelitian. Oleh karena itu, uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan sebelum suatu alat ukur digunakan dalam suatu penelitian. Hal tersebut bertujuan agar alat yang digunakan dalam penelitian ini menjadi akurat dan dapat dipercaya.

a. Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen dapat dikatakan memilliki validitas tinggi apabila instrumen tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dilakukannya pengetesan tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan