Dampak Kompensasi Finansial Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

kerja merupakan sikap atau perasaan individu terhadap pekerjaannya, baik secara positif atau negatif. Menurut Locke dalam Spector 1976 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi yang positif dan menyenangkan individu. Menurut Waluyo 2013 kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial di luar kerja. Tiffin dan McCormick 1979 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai cerminan dari sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. Menurut Howell dan Robert 1986, kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari derajat suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaan. Pernyataan senada juga dinyatakan oleh Riggio 2007, kepuasan kerja merupakan perasaan positif dan negatif terhadap suatu pekerjaan. Menurut Spector 1996 kepuasan kerja merupakan sikap yang merefleksikan perasaan individu terhadap aspek-aspek pekerjaan mereka. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum individu yang ditunjukkan dengan sikap suka atau tidak suka terhadap karakteristik pekerjaan, aspek pekerjaan, situasi pekerjaan, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aspek Kepuasan Kerja

Menurut Spector 2008 terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan kerja, pendekatan global atau global approach dan pendekatan facet atau facet approach. Pendekatan global mengukur kepuasan kerja sebagai kesatuan dengan cara melihat perasaan karyawan terhadap pekerjaan. Robbins 1993 menambahkan bahwa bentuk pendekatan global tidak lebih dari pertanyaan “apakah anda puas dengan pekerjaan anda?”. Kemudian responden memberikan jawaban berupa memilih rentang angka antara 1 sampai 5 sebagai representasi “Sangat Puas” di angka 5 dan “Sangat Tidak Puas” di angka 1. Sedangkan pendekatan facet mengukur kepuasan kerja secara lebih detail dengan cara melihat aspek-aspek dalam pekerjaan, seperti aspek jenis pekerjaan, aspek pemberian reward upah, aspek kondisi kerja yang mendukung, dan aspek rekan kerja. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan facet karena pendekatan facet dikatakan dapat menggambarkan kepuasan kerja secara lengkap. Sedangkan masing- masing individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda dalam setiap aspek pekerjaannya Spector, 2008. Menurut Robbins 1998 aspek kepuasan kerja terdiri dari: a. Aspek jenis pekerjaan Karyawan cenderung memilih pekerjaan yang memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mereka. Karyawan juga cenderung memilih pekerjaan yang mampu menawarkan berbagai macam tugas, kebebasan dan mampu memberikan feedback berdasarkan hasil pekerjaan mereka. Pada kondisi kerja yang menantang, kebanyakan karyawan akan merasa senang dan puas. b. Aspek pemberian reward upah Karyawan menginginkan sistem pembayaran dan kebijaksanaan pengupahan yang menurut mereka adil, jelas, dan sesuai dengan harapan mereka. Uang memiliki arti yang berbeda-beda bagi masing-masing individu. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa individu yang menerima penghasilan terlalu kecil atau terlalu besar akan mengalami distress atau ketidakpuasan. Sejauh mana penghasilan yang diterima dapat dirasakan adil dan sesuai harapan merupakan poin penting. Jika gaji disikapi secara positif berdasarkan tuntutan kerja, tingkat pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok pekerjaan tertentu maka akan terdapat kepuasan kerja. c. Aspek kondisi kerja yang mendukung Karyawan sangat peduli dengan keadaan lingkungan kerja agar mereka merasa nyaman dan dapat bekerja dengan baik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa karyawan memilih lingkungan fisik