Bentuk Kompensasi Finansial di PT Yekatria Farma

4 Pembuat keputusan kompensasi Keputusan seberapa banyak kompensasi yang harus dibayar, sistem apa yang dipakai, manfaat apa yang ditawarkan dipengaruhi oleh siapa yang membuat kepututsan kompensasi. b. Faktor Eksternal 1 Pasar tenaga kerja Tingkat persaingan tenaga kerja akan menentukan batas terendah atau floor tingkat pembayaran karyawan. Apabila jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan pekerjaan yang tersedia maka batas pembayaran terendah karyawan akan menjadi rendah demikian pula sebalikya apabila jumlah pencari kerja lebih sedikit dari pada lowongan pekerjaan yang tersedia maka batas pembayaran terendah karyawan akan menjadi lebih tinggi. 2 Kondisi ekonomi Kondisi ekonomi industri terutama derajat persaingan perusahaan akan mempengaruhi kesanggupan perusahaan untuk membayar kompensasi yang lebih tinggi. Semakin kompetitif tingkat persaingannya, semakin rendah tingkat kesanggupan perusahaan untuk membayar kompensasi lebih tinggi. 3 Peraturan pemerintah Pemerintah secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah dan petunjuk yang melarang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peningkatan dalam kompensasi untuk para pekerja tertentu pada waktu tertentu, dan hukum yang menetapkan tingkat tarif upah minimum, gaji, pengaturan jam kerja, dan mencegah diskriminasi. 4 Serikat pekerja Serikat kerja mempengaruhi tingkat kompensasi. Apabila perusahaan berada di dalam suatu area di mana serikat kerjanya kuat, kebijakan kompensasinya akan terpengaruhi.

B. Kepuasan Kerja 1. Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Spector 2008 kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang menunjukkan bagaimana individu merasakan pekerjaan mereka secara keseluruhan serta berbagai aspek dalam pekerjaannya. Robbins 1998 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaan. Menurut Wijono 2013, secara umum kepuasan kerja merupakan suatu perasaan menyenangkan merupakan hasil dari persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas dan pekerjaan atau memenuhi kebutuhannya untuk memperoleh nilai-nilai kerja. Dalam penelitiannya Parvin dan Kabir 2011 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan di dalam individu terhadap pekerjaannya. Dalam penelitian Castro dan Martins 2010 kepuasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kerja merupakan sikap atau perasaan individu terhadap pekerjaannya, baik secara positif atau negatif. Menurut Locke dalam Spector 1976 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi yang positif dan menyenangkan individu. Menurut Waluyo 2013 kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial di luar kerja. Tiffin dan McCormick 1979 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai cerminan dari sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. Menurut Howell dan Robert 1986, kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari derajat suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaan. Pernyataan senada juga dinyatakan oleh Riggio 2007, kepuasan kerja merupakan perasaan positif dan negatif terhadap suatu pekerjaan. Menurut Spector 1996 kepuasan kerja merupakan sikap yang merefleksikan perasaan individu terhadap aspek-aspek pekerjaan mereka. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum individu yang ditunjukkan dengan sikap suka atau tidak suka terhadap karakteristik pekerjaan, aspek pekerjaan, situasi pekerjaan, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI