Gambar 3: Scatter Plot Uji Linearitas.
c Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi diketahui bahwa distribusi atau sebaran data tidak normal, maka peneliti menggunakan
teknik Spearman’s Rho Correlation melalui program IBM SPSS Statistic for Windows 22 untuk pengujian hipotesis. Hasil
pengujian hipotesis sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 16 Hasil Uji Korelasi
Kepuasan Kerja
Sikap Terhadap Pemberian
Kompensasi Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
1.000 .812
Sig. 1-tailed .
.000 N
95 95
Sikap Terhadap Pemberian Kompensasi
Correlation Coefficient
.812 1.000
Sig. 1-tailed .000
. N
95 95
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho Correlation melalui program IBM SPSS Statistic for Windows 22,
diperoleh angka koefisien r sebesar 0,812 dengan taraf signifikansi p sebesar 0,000. Perhitungan ini dilakukan pada
taraf signifikansi p 0,05 dan memakai uji 1-tailed. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan positif yang sangat kuat antara sikap terhadap pemberian kompensasi finansial dengan kepuasan kerja.
Sumbangan efektif sikap terhadap pemberian kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 65 r
2
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,659. Artinya,
sikap terhadap pemberian kompensasi finansial member sumbangan sebesar 65 bagi terbentuknya
kepuasan kerja pada karyawan produksi PT. Yekatria Farma. Sisanya 35 dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel
tersebut, seperti ciri-ciri interinsik pekerjaan, penyeliaan atau supervisi, dan rekan sejawat atau kolega Waluyo, 2013.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik Spearman’s Rho Correlation maka hipotesis penelitian yang berbunyi
terdapat hubungan positif antara sikap terhadap pemberian kompensasi finansial dengan kepuasan kerja diterima. Hal tersebut menunjukkan
semakin tinggi atau positif sikap terhadap pemberian kompensasi finansial maka semakin tinggi pula kepuasan kerja yang ada pada karyawan. Hal
tersebut diketahui dari koefisien korelasi antara variabel sikap terhadap pemberian kompensasi finansial dengan kepuasan kerja yang bernilai
koefisien r sebesar 0,812 dengan taraf signifikansi p sebesar 0,000. Hasil analisis penelitian ini sesuai dengan landasan teori yang
diajukan oleh peneliti berdasarkan pernyataan Moekijat 1995, yaitu bahwa bila karyawan memiliki sikap terhadap pemberian kompensasi
finansial yang tinggi, maka kepuasan kerja karyawan juga cenderung meningkat, begitu juga sebaliknya. Pendapat tersebut didukung dengan
pernyataan Hariandja 2002 bahwa kompensasi finansial yang disikapi positif dan sekiranya memenuhi harapan dan kebutuhan karyawan akan
meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, jika kompensasi finansial disikapi negatif dan sekiranya tidak memenuhi harapan serta
kebutuhan karyawan akan membuat kepuasan kerja karyawan menjadi rendah.
Kadarisman 2012 menyatakan pernyataan serupa bahwa karyawan yang memiliki sikap terhadap pemberian kompensasi finansial
tinggi akan memunculkan kepuasan kerja yang tinggi pula pada karyawan. Hubungan positif antara sikap terhadap pemberian kompensasi finansial
dan kepuasan kerja dapat terjadi karena unsur-unsur yang ada dalam sikap terhadap pemberian kompensasi finansial sehingga karyawan akan
memberikan umpan balik kepada perusahaan. Umpan balik tersebut berupa usaha karyawan dalam mencurahkan upaya terbaiknya dan tetap
berada di pekerjaannya. Program pemberian kompensasi finansial juga memiliki kompetensi, memiliki potensi untuk memengaruhi perilaku kerja
karyawan, dan memacu karyawan supaya lebih produktif. Selain itu, kompensasi finansial juga dapat meningkatkan kinerja karyawan,
produktivitas yang melonjak, dan turn over karyawan yang minim terjadi. Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa
kompensasi finansial yang diterima karyawan produksi PT. Yekatria Farma telah dinilai wajar dan adil oleh para karyawan. Menurut Munandar 2001
kompensasi finansial yang wajar dan adil haruslah sesuai dengan usaha yang telah diberikan karyawan terhadap perusahaan. Hal tersebut
dikarenakan pada dasarnya motivasi utama manusia bekerja adalah untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh imbalan atau kompensasi finansial berupa uang guna memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Jika dengan kompensasi finansial
yang telah diterima karyawan dari bekerja dirasa dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai harapan maka pemberian kompensasi finansial akan
disikapi secara positif. Di sisi lain, jika dengan kompensasi finansial yang telah diterima karyawan dari bekerja dirasa tidak dapat memenuhi
kebutuhan dan tidak sesuai harapan maka pemberian kompensasi finansial akan disikapi secara negatif. Artinya, besarnya kompensasi finansial yang
diterima karyawan dapat mempengaruhi sikap karyawan terhadap kompensasi finansial yang berarti pula mempengaruhi kepuasan kerja para
karyawan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa karyawan produksi PT.
Yekatria Farma puas terhadap pekerjaan mereka. Menurut Moekijat 1995, kepuasan kerja adalah hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
dari cara karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individuil As’ad, 2002. Setiap individu akan mempunyai
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan apabila semakin sedikit aspek-aspek dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin rendah tingkat kepuasan yang dirasakannya. Kepuasan kerja karyawan
merupakan aspek yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan roda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usahanya. Kepuasan kerja yang rendah ataupun tinggi mempunyai dampak yang besar bagi perusahaan.
Pada skala sikap terhadap pemberian kompensasi finansial diperoleh nilai mean empirisnya sebesar 180,5474 sedangkan mean
teoritisnya 150. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empiris lebih besar daripada mean teoritis. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
sikap terhadap pemberian kompensasi finansial pada karyawan produksi PT Yekatria Farma termasuk kategori tinggi. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan dengan beberapa karyawan produksi diketahui bahwa karyawan produksi PT Yekatria Farma memiliki sikap terhadap pemberian
kompensasi finansial yang positif Komunikasi pribadi, HS, PRN, JS, 22 Januari 2016. Hal ini dikarenakan karyawan produksi PT Yekatria Farma
telah mendapatkan gaji di atas UMR. Insentif yang diberikan telah sesuai harapan para karyawan membuat karyawan merasa puas dengan
pekerjaannya. Selain itu, tunjangan-tunjangan yang diterima tepat waktu sehingga membuat karyawan loyal terhadap PT Yekatria Farma.
Pada skala kepuasan kerja diperoleh nilai mean empiris sebesar 93,3053 sedangkan mean teoritis sebesar 75. Hal tersebut menunjukkan
bahwa nilai mean empiris lebih besar daripada mean teorits. Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa kepuasan kerja karyawan produksi
PT Yekatria Farma termasuk kategori tinggi. Di sisi lain, terdapat perbedaan antara hasil penelitian dengan asumsi awal kepuasan kerja
sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil asesmen yang dilakukan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebelum memulai penelitian menunjukkan bahwa beberapa subjek menunjukkan kepuasan kerja yang cenderung rendah. Setelah didapatkan
hasil penelitian, hal tersebut berbeda dengan keadaan yang sebenarnya, yaitu subjek memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Hasil penelitian yang
berbeda dengan asumsi awal ini dapat terjadi karena tidak adanya akses untuk memperoleh data statistik dari perusahaan tentang kepuasan kerja
pada karyawan produksi, sehingga peneliti hanya menggunakan hasil wawancara di lapangan sebagai data awal yang mendasari penentuan
fenomena penelitian. Berdasarkan hasil analisis tambahan, sumbangan efektif sikap
terhadap pemberian kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 65 r
2
= 0,659. Artinya, sikap terhadap pemberian kompensasi finansial member sumbangan sebesar 65 bagi terbentuknya kepuasan
kerja pada karyawan produksi PT. Yekatria Farma. Sisanya 35 dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel tersebut, seperti ciri-ciri
interinsik pekerjaan, penyeliaan atau supervisi, dan rekan sejawat atau kolega Waluyo, 2013. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini dapat
semakin meyakinkan landasan teori dan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan.
89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang menggunakan teknik
Spearman’s Rho Correlation, diperoleh hasil koefisien r sebesar 0,812 dengan taraf signifikansi p sebesar 0,000 p 0,05.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi atau positif sikap terhadap pemberian kompensasi finansial maka
semakin tinggi pula kepuasan kerja pada karyawan produksi PT. Yekatria Farma. Begitu pula sebaliknya, apabila semakin rendah atau
negatif sikap terhadap pemberian kompensasi finansial maka semakin rendah juga kepuasan kerja yang dimiliki karyawan produksi PT.
Yekatria Farma.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna. Peneliti menilai keterbatasan dalam penelitian ini adalah
tidak adanya akses untuk memperoleh data statistik dari perusahaan tentang kepuasan kerja pada karyawan produksi, sehingga berdampak
pada adanya perbedaan antara hasil penelitian dengan asumsi awal kepuasan kerja sebelum penelitian dilaksanakan.