Validitas Seleksi Aitem Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

yang lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 5, sebagai berikut: Tabel 5 Sebaran Aitem Skala Sikap Terhadap Pemberian Kompensasi Finansial Setelah Pengguran Manual No Aspek No Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aitem Bobot 1 Kognitif 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33, 37, 41, 45 4, 8, 12, 16, 20, 23, 28, 32, 36, 40 , 44, 48 20 32,25 2 Afektif 46, 51, 52, 55 , 56, 59, 63, 60, 64, 67, 68, 72 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 34, 38, 42, 71 20 33,87 3 Konatif 3, 7 , 11, 15, 19, 24, 27, 31, 35, 39, 43, 47 49, 50, 53 , 54, 57, 58, 61, 62, 65, 66, 69, 70 20 33,87 Total: 60 100 nomor aitem yang gugur r ix 0,30 nomor aitem yang digugurkan secara manual Pada tabel 5 dapat diketahui dari 62 aitem yang tersisa terdapat 60 aitem yang lolos dari pengguguran manual. Setelah dilakukan pengguguran manual, koefisiensi korelasi aitem-total r ix berkisar antara 0,309 hingga 0,648. Jumlah keseluruhan aitem yang dipakai peneliti dalam skala sikap terhadap pemberian kompensasi finansial pada penelitian ini adalah 60 aitem.

2. Skala Kepuasan Kerja

Peneliti menemukan bahwa berdasarkan hasil try out terpakai skala kepuasan kerja, terdapat 46 aitem yang memiliki kualitas baik dari 54 aitem yang diujikan. Koefisien korelasi aitem-total r ix yang ditemukan dalam hasil try out terpakai adalah 0,119 - 0,685. Setelah dilakukan seleksi aitem, maka kisaran koefisien korelasi aitem-total r ix adalah 0,340 - 0,688. Tabel 6 Sebaran Aitem Skala Kepuasan Kerja Setelah Try Out No Aspek No Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aitem Bobot 1 Jenis pekerjaan 1, 5, 9, 13, 17, 21, 34, 38, 42, 46, 50, 54 25, 29, 33, 37, 41 ,45, 39, 43, 47, 49 ,51, 53 19 41,30 2 Kondisi kerja 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 52 17 36,95 3 Rekan kerja 28, 32, 36, 40,44, 48 4, 8, 12, 16, 20, 24 10 21,73 Total: 46 100 nomor aitem yang gugur Pada tabel 6 dapat diketahui bahwa komposisi aitem pada masing-masing aspek kepuasan kerja belum seimbang. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengguguran aitem secara manual agar didapatkan komposisi aitem yang seimbang pada masing-masing aspek. Pengguguran manual dilakukan dengan cara memilih aitem yang memiliki nilai koefisiensi korelasi aitem-total r ix yang paling kecil di antara aitem lainnya dalam satu aspek yang sama. Aitem-aitem yang lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut: Tabel 7 Sebaran Aitem Skala Kepuasan Kerja Setelah Pengguran Manual No Aspek No Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aitem Bobot 1 Jenis pekerjaan 1, 5, 9, 13, 17, 21, 34, 38, 42, 46, 50, 54 25, 29, 33, 37, 41, 43, 45, 39, 47, 49 ,51, 53 10 41,30 2 Kondisi kerja 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 52 10 36,95 3 Rekan kerja 28, 32, 36, 40,44, 48 4, 8, 12, 16, 20, 24 10 21,73 Total: 30 100 nomor aitem yang gugur nomor aitem yang digugurkan secara manual Pada tabel 7 dapat diketahui dari 46 aitem yang tersisa terdapat 30 aitem yang lolos dari pengguguran manual. Setelah dilakukan pengguguran manual, koefisiensi korelasi aitem-total r ix berkisar antara 0,330 - 0,706. Jumlah keseluruhan aitem yang dipakai peneliti dalam skala kepuasan kerja pada penelitian ini adalah 30 aitem.

c. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran tersebut relatif konsisten. Suatu hasil penelitian hanya dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap suatu kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum beruba Azwar, 2010. Dalam penelitian ini, reliabilitas skala diukur dengan pendekatan konsistensi internal, yaitu Alpa Cronbach. Pendekatan ini bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem bagian dari skala. Prosedur pendekatan ini pengenaan tes hanya dilakukan pada sekelompok individu sebagai subjek sehingga pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisien yang tinggi. Pengaplikasiannya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisiensi reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang nilai dari 0 sampai 1,00. Dengan artian semakin tinggi reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Skala dapat dikatakan memiliki reliabilitas baik apabila memiliki nilai r 0.60 Noor, 2011.