Pada Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa aktivitas siswa pembelajaran 1 sebesar 67.86, aktivitas pembelajaran 2 sebesar 71.43, dan aktivitas
pembelajaran 3 sebesar 83.93 sehingga aktivitas siswa terjadi peningkatan.
4.1.4 Kegiatan Tes Kemampuan Mathematical Creativity
Kegiatan tes kemampuan mathematical creativity dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016 dengan waktu 80 menit dan tes ini diikuti oleh 30 orang
siswa. Tes kemampuan mathematical creativity dilakukan secara individu. Sifat dalam pengerjaan soal tes kemampuan mathematical creativity bersifat close book
yaitu siswa dilarang untuk membuka buku agar masalah yang dibuat berasal dari pemikiran sendiri. Kegiatan diamati langsung oleh peneliti.
Tes kemampuan mathematical creativity inilah yang dijadikan acuan dalam penggolongan subjek yang hasilnya nanti akan ditriangulasi dengan hasil
wawancara.
4.1.5 Kegiatan Wawancara
Setelah ditentukan subjek penelitian pada tiap kelompok berdasarkan nilai tes kemampuan mathematical creativity siswa yaitu siswa ASK dan IFI sebagai
subjek siswa kelompok tinggi, siswa AEP dan FQ sebagai subjek siswa kelompok sedang, siswa ADYA dan DAKD sebagai subjek siswa kelompok rendah.
Selanjutnya dillakukan wawancara terhadap subjek yang telah dipilih. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai kemampuan
mathematical creativity siswa dengan hasil tes kemampuan mathematical creativity. Agar tidak ada data yang tertinggal maka digunakan alat perekam pada
telepon untuk merekam semua info pada kegiatan wawancara. Wawancara
dilaksanakan pada tanggal 1-2 April 2016 pada saat semua pelajaran usai dan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran.
4.1.6 Analisis Hasil Tes Kemampuan Mathematical Creativity
Setelah dilaksanakan tes kemampuan mathematical creativity kegiatan selanjutnya adalah analisis kemampuan kemampuan mathematical creativity
untuk mengkategorikan siswa ke dalam kemampuan mathematical creativity sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik dengan kriteria penskoran
sebagai berikut: skor 1
– 4 : sangat kurang,
skor 5 – 8
: kurang, skor 9
– 12 : cukup, skor 13
– 16 : baik, dan skor 17
– 20 : sangat baik. Kriteria penskoran kemampuan mathematical creativity berdasarkan
kriteria kemampuan mathematical creativity yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration.
4.1.7 Analisis Data Wawancara