Langkah-langkah Model Problem Based Learning PBL
Kegiatan yang Dilakukan Guru
3. Membimbing
penyelidikan individual dan kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen dan
penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu
mereka membagi tugas dengan temannya.
5. Menganalisis
dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses yang digunakan.
Menurut Pradnyana et.al. 2013:3, beberapa keunggulan pembelajaran PBL antara lain: 1 pembelajaran dengan PBL merupakan teknik yang cukup baik
dalam memahami isi pelajaran; 2 dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; 3 dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran; 4 dapat membantu siswa untuk mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata; 5 dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
2.1.5 Strategi REACT
Menurut Fauziah 2010:2, pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan di dalamnya siswa
dimungkinkan menerapkan pemahaman serta kemampuan akademik siswa dalam berbagai variasi konteks di dalam maupun di luar kelas, untuk menyelesaikan
permasalahan nyata atau yang disimulasikan, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Proses belajar yang diciptakan melalui pendekatan ini biasanya
bercirikan beberapa hal berikut: berbasis masalah, self-regulated, muncul dalam berbagai variasi konteks melibatkan kelompok belajar, dan responsif terhadap
perbedaan kebutuhan serta minat siswa. Strategi REACT merupakan strategi pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual yang ditemukan oleh Center of Occupational Research and Development CORD. Menurut CORD sebagaimana dikutip oleh Ultay
2011:234, strategi REACT terdiri dari lima tahap yaitu Relating mengaitkan, Experiencing mengalami, Applying menerapkan, Cooperating bekerjasama,
Transferring mentransfer. Melalui tahap-tahap tersebut, strategi REACT berpotensi dapat meningkatkan kemampuan Mathematical Creativity dan
meningkatkan pemahaman siswa.
Tabel 2.3 Strategi REACT dan Deskripsi dari Tahapannya
Komponen REACT
Deskripsi
Relating Belajar dalam konteks pengalaman hidup
seseorang atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Experiencing Belajar dengan melakukan atau melalui
eksplorasi, penemuan, dan penciptaan. Applying
Belajar dengan menempatkan konsep untuk digunakan.
Cooperating Belajar dalam konteks berbagi, merespons,
dan berkomunikasi dengan siswa lain. Transferring
Menggunakan pengetahuan dalam konteks baru atau ide situasi yang belum tercakup
dalam kelas.
Ultay, 2011:234 Menurut Ultay 2011: 235, strategi REACT dapat diterapkan dalam
pengajaran berbasis konteks dapat berhasil apabila: 1 ketika proyek dan kegiatan yang dipilih yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa, 2 ketika
siswa termotivasi untuk mendapatkan data yang diperlukan, 3 ketika siswa
mendapatkan kesempatan menerapkan pengetahuan, 4 ketika siswa belajar secara kooperatif, 5 ketika siswa dibantu untuk menemukan koneksi yang
memungkinkan mereka untuk mentransfer pengetahuan dari suatu konteks ke yang lain.
Penerapan strategi REACT dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk tahu manfaat dari materi yang dipelajari bagi kehidupannya, aktif dalam
kegiatan-kegiatan pembelajaran, menemukan sendiri konsep-konsep yang telah dipelajari tanpa harus tergantung pada guru, mampu memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari, mampu bekerja sama dengan siswa lain, dan berani untuk mengemukakan pendapat. Dengan hal
tersebut, siswa lebih tertantang untuk belajar dan berusaha menyelesaikan semua permasalahan matematika yang ditemui.
2.1.6 Problem Based Learning PBL dengan Strategi REACT