Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2012: 330. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat mengecek kembali temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu, maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan antara lain: 1 mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan; 2 mengeceknya dengan berbagai sumber data; 3 memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Menurut Dezim sebagaimana dikutip oleh Moleong 2012, ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan metode yang berarti 1 pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan 2 pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Dalam penelitian ini, triangulasi dengan metode dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil tes dengan data hasil wawancara.

3.8 Analisis Uji Coba Instrumen Tes

3.8.1 Validitas

Menurut Anderson sebagaimana dikutip oleh Arikunto 2013:80 mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih”. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel dan variabel , : banyaknya subjekpeserta didik yang diteliti, ∑ : jumlah skor tiap butir soal, ∑ : jumlah skor total, ∑ : jumlah kuadrat skor butir soal, dan ∑ : jumlah kuadrat skor total. Arikunto, 2013:87. Hasil perhitungan dikonsultasikan pada Tabel kritis product moment, dengan taraf signifikan . Jika , maka item tersebut valid.

3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan Arikunto, 2013:100. Dalam penelitian ini, tes berbentuk uraian maka reliabilitas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut. ∑ Keterangan: : reliabilitas yang dicari, : banyaknya item, ∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item, dan : varians total. Dengan rumus varians : ∑ ∑ Keterangan: : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir, dan : jumlah peserta tes. Arikunto, 2013:122-123 Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan harga , jika maka item tes yang diujicobakan reliabel.

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi kerena diluar jangkauannya Arikunto, 2013:222. Menurut Arifin 2012: 135, untuk menghitung tingkat kesukaran soal yang berbentuk uraian, dapat menggunakan rumus sebagai berikut. Berikut ini untuk mengintepretasikan tingkat kesukaran. 0,00 – 0,30 : soal sukar. 0,31 – 0,70 : soal sedang. 0,71 – 1,00 : soal mudah.

3.8.4 Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran react dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa di SMP Negeri 11 Depok

1 9 248

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI REACT DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI.

10 27 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APLLYING, COOPERATING, TRANSFFERING (REACT).

0 0 39

PENERAPAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

2 12 69

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 9

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN REACT.

0 0 55